Sorry, we couldn't find any article matching ''

Cara Mempelajari Posisi Janin dengan Belly Mapping
Belly mapping merupakan pengetahuan tentang posisi bayi, patut dicoba, demi mendapatkan posisi ideal saat melahirkan.
Istilah belly mapping ini memang mungkin akan lebih sering kita dengar dari bidan, karena tidak semua Obgyn akan memberikan informasi terkait hal ini. Namun, menarik juga karena belly mapping ini bukan sekadar menggambar perut, tetapi sesuai dengan pengertiannya, yaitu pemetaan perut, di mana kita bisa mempelajari posisi bayi di dalam kandungan, sehingga bisa membantu ibu melahirkan secara alami dengan lebih optimal. Menarik, kan?
Dari artikel Mamanatural.com, belly mapping ini bahkan membantu ibu dan bidan untuk mengambil tindakan yang diperlukan demi membantu janin ke posisi yang lebih ideal untuk lahir.
Belajar dari pengalaman melahirkan yang sulit
Alkisah, Genevieve Howland, sang penulis artikel, mengalami kesulitan ketika melahirkan anak pertamanya. Kala itu dia sampai mengunjungi ahli chiropractic untuk melonggarkan dan menyeimbangkan panggulnya supaya tetap bisa melahirkan dengan optimal, naik tangga, squat, namun ia tetap tidak begitu paham mengenai posisi anaknya.
Hasilnya, proses melahirkan berlangsung lama, dengan total 27 jam, lengkap dengan sakit punggung yang parah, anaknya sempat stuck di dalam dan kelahirannya terhenti selama 4 jam. Ketika akhirnya keluar, bentuk kepala anaknya seperti alien. Ternyata, saat itu, anaknya dalam posisi posterior, sementara posisi ideal bayi untuk lahir agak sedikit ke kiri, istilahnya oksiput kiri anterior. Pengalaman Genevieve kemudian membuatnya ingin menggali lebih dalam akan pengetahuan tentang posisi bayi yang ia dapatkan melalui belly mapping.
Baca juga: Peluang Melahirkan Normal jika Posisi Bayi Sungsang
Kapan bisa memulai untuk mempelajari belly mapping?
Idealnya, setelah 30 minggu, namun bisa dimulai di paruh kedua trimester ke-2, yaitu saat bayi sudah dalam posisi yang settle, di “rumahnya”. Biasanya di trimester kedua ibu sudah bisa mengetahui apakah panggulnya seimbang, dan tentunya jalan lahirnya memungkinkan untuk dilewati bayi.
Memang, penentu seorang ibu bisa melahirkan secara alami adalah posisi bayi dengan kepala di bawah, ukuran panggul dan jalan lahir memadai. Di luar ini, biasanya ibu akan disarankan untuk melakukan operasi caesar. Namun, untungnya kini banyak kelas-kelas melahirkan yang mempersiapkan para ibu untuk mendapatkan posisi ideal saat melahirkan dengan cara latihan.
Yang dibutuhkan:
Perut hamil 7-8 bulan, spidol atau botol cat dengan bahan alami yang tidak berbahaya buat kulit, boneka atau penyangga dengan kepala, anggota tubuh dan punggung yang berguna untuk membantu memvisualisasikan bayi.
Tahap Belly Mapping
Mulailah menggambar dengan panduan berupa tanda-tanda bagian tubuh bayi yang sudah Anda temukan. Gunakan boneka untuk membantu memvisualisasikan bagaimana bayi sedang beristirahat di dalam rahim Anda. Selanjutnya, cari pantat bayi Anda, biasanya keras dan bulat, terkadang terasa seperti kepala. Lalu, gerakan di area lain yang menggambarkan kaki bayi yang senang menendang. Biasanya area ini paling sering menonjol dan paling bisa dirasakan pergerakannya.

Selama menggambar, berkreasilah. Abadikan kreasi Anda untuk dipajang di rumah sebagai kenang-kenangan.
Yang perlu diperhatikan
Tentu tahapan belly mapping ini rasanya sulit bahkan tidak mungkin diterapkan di rumah sakit, apalagi dengan dokter laki-laki. Jadi, sebaiknya cari doula atau bidan yang memiliki pengalaman ilmu belly mapping dan posisi bayi. Dengan kemampuan mereka, Anda akan lebih terbantu untuk mendapatkan posisi ideal saat melahirkan nanti. Selamat mencoba, Mommies!
Baca juga:
Calon Ayah Wajib Tahu! Istilah Seputar Kehamilan dan Bayi Baru Lahir
Serba Serbi Ukuran Bayi yang Normal di Usia 0-12 Bulan
Aturan Cuti Melahirkan untuk Ayah di Berbagai Negara
Share Article


POPULAR ARTICLE


RELATED ARTICLE
COMMENTS