Untuk para ayah, kalian sama pentingnya dan suara kalian juga berhak didengar, sama seperti kami, para ibu. Jangan pernah lupakan hal itu.
Bulan November memang identik dengan sosok ayah, karena tanggal 12 November memang diperingati sebagai Hari Ayah Nasional. Sebuah perayaan atau pengingat (???) mengenai betapa penting alias krusialnya kehadiran dan peran ayah di dalam sebuah keluarga. Baik untuk pasangan maupun untuk anak-anaknya.
Baca juga: Ayah, Kalian Bukan Support System dalam Keluarga
Bertahun-tahun lalu, mungkin peran ayah tak sebenderang sekarang. Bicara dulu, ayah lekat dengan peran pembantu, pencari nafkah keluarga, sosok di balik layar. Lain dulu, tentu lain juga sekarang ….. di mana akhirnya keberadaan dan kehadiran ayah menjadi sama penting dan juga sejajar dengan kaum ibu. Yang membedakan, ayah hanya tak bisa hamil, melahirkan serta menyusui, sisanya, apa yang bisa dilakukan oleh ibu, ayah juga bisa, hanya mungkin beda cara. Benar, kan?
Baca juga: Peran Ayah tak Sekadar Menjadi Mesin ATM Keluarga
Hari Ayah tak selalu bicara mengenai peran laki-laki di dalam rumah tangga, tak melulu soal berbagi ilmu parenting, berbagi waktu pengasuhan, dan berbagi tanggung jawab apa yang perlu dilakukan oleh kaum ayah. Tapi mungkin, juga bicara mengenai hak-hak mereka di dalam keluarga, perasaan-perasaan yang mereka miliki sebagai seorang ayah, seorang laki-laki.
Berikan tempat untuk mereka berbagi kekhawatiran, berbagi harapan sekaligus impian. Berikan ruang untuk mereka bicara dengan suara yang selama ini mungkin sulit untuk didengar atas alasan “laki-laki harus kuat,” “laki-laki nggak boleh cengeng,” atau “laki-laki tak boleh lemah.” Ayah juga manusia. Sama seperti ibu. Jika para ibu boleh memiliki keterbatasan, maka izinkan para ayah juga memilikinya. Jika ibu boleh mengeluh, maka biarkan ayah juga mengeluh.
Untuk para ayah, kalian berharga!
Baca juga: Dad Shaming yang Membuat para Ayah Tak Percaya Diri