Kabarnya, orgasme yang dihasilkan melalui stimulasi A-Spot lebih tahan lama daripada orgasme G-spot.
Namanya juga menjaga keharmonisan dengan pasangan, maka eksplorasi soal seks terkadang diperlukan. Karena aktivitas seks yang tidak membosankan, menjadi salah satu cara suami istri untuk tetap terhubung secara fisik. Ujung-ujungnya membuat koneksi masing-masing semakin erat dan kuat. Jadi nggak ada salahnya kalau mommies (kasih tahu suaminya) soal A-spot yang konon kabarnya lebih sensasional dibanding G-spot.
Dilansir dari Healthline spot ini secara teknis dikenal sebagai zona sensitif seksual forniks anterior, ribetnya titik kesenangan ini terletak jauh di dalam vagina, yaitu di antara serviks dan kandung kemih.
Akibat kedalamannya itulah yang akhirnya disebut ‘deep spot’ oleh para pakar seks. A-spot terkadang juga disebut sebagai "prostat wanita", karena berada di lokasi yang sama dengan prostat ("P-spot") pria. Meskipun membingungkan, posisinya dengan G-spot sebetulnya sangat berdekatan.
Sayangnya tidak. Hanya ada sebagian wanita yang berpotensi memiliki titik ini. Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan pada tahun 1997, seorang dokter dan pakar seks Chua Chee Ann memberikan stimulasi berulang pada dinding vagina anterior, yaitu di sekitar area A-Spot diperkirakan ada pada sekelompok wanita selama 10 hingga 15 menit.
Baca juga: Tips Masturbasi pada Perempuan
Hasilnya? Dua pertiga dari peserta mengalami peningkatan lubrikasi vagina dan 15 persen mencapai orgasme. Inilah yang akhirnya menegaskan adanya A-spot. Walau demikian tidak semua wanita ternyata memilikinya.
G-spot sendiri posisinya lebih dekat dengan liang vagina. Dan biasanya lebih mudah dirangsang hanya dengan jari atau dengan penetrasi miring ke dinding depan vagina.
Sementara A-spot walau juga terletak di sepanjang dinding depan vagina, namun letaknya sekitar dua inci lebih dalam di dalam saluran vagina daripada G-spot. Jadi memang lebih sulit dijangkau hanya dengan jari.
Sehingga beberapa ahli seks memaparkan, untuk menemukan spot ini dibutuhkan penis yang sedikit lebih panjang, tentunya dibanding penis kebanyakan atau yang panjangnya hanya rata-rata :)). Menurut Dr. Evan Goldstein, pendiri dan CEO Bespoke Surgical, jumlah ujung saraf di area ini lebih menyenangkan untuk disentuh.
Stimulasi titik ini membutuhkan penetrasi yang dalam. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, rangsangan pada titik ini membutuhkan penis yang panjangnya melebihi rata-rata. Konon kabarnya, orgasme yang dihasilkan melalui stimulasi spot ini lebih intens dan lebih tahan lama daripada orgasme G-spot. Ingin mendapatkan kepuasan lain dengan stimulasi A-Spot? Mommies mungkin perlu mendiskusikannya dengan suami. Di Amerika Serikat sendiri jika pasangan tidak memiliki penis yang panjangnya ideal untuk stimulasi A-Spot, mereka akan menggunakan alat seks sebagai bantuan.
Nah, bagaimana dengan Anda?
Baca juga: Posisi Seks Wheelbarrow Untuk yang Bosan dengan Doggy Style