Sorry, we couldn't find any article matching ''
Menjadi Orangtua yang Sukses, Gimana Caranya?
Setiap orangtua pasti punya harapan tentang anak, ingin anak sukses, bahagia, dan tidak membawa trauma masa lalu saat ia dewasa. Tapi caranya gimana?
Saya sendiri senang membaca pengalaman atau menonton video dari orangtua dari orang sukses. Ya standar sukses society sih seperti ibunya Maudy Ayunda atau Najwa Shihab. Kalau di luar seperti ibunya Susan Wojcicki, CEO of YouTube yang sukses membesarkan 3 anak.
Bagi saya, setiap pengalaman hidup yang kita jalani sejak kecil sedikit besar pasti punya pengaruh bagi kita di masa kini. Kalau diambil secara umum, saya sih ingin anak selalu diberikan ketenangan dan semangat menjalani hidup. Ini akan mungkin terjadi kalau ia punya purpose, tahu apa yang ia sukai, bisa berempati pada orang lain, sehingga passionate menjalani hari.
Ideal sekali, ya? Ya nggak apa-apa dong ya. So far, hal-hal yang saya lakukan adalah.
Punya tujuan ingin anak dibesarkan dengan cara apa?
Saya merumuskannya dengan detail seperti salah satunya ia harus bisa mengambil keputusan sendiri dan harus mampu hidup mandiri. Meski ia baru berusia 6 tahun, sudah terlihat lho hasilnya.
Ia self-organize, mampu mengelola diri sendiri. Tidak perlu saya ingatkan hal-hal seperti simpan sepatu di tempatnya, cuci tangan sebelum dan setelah makan, beres-beres, disiplin mengerjakan tugas sekolah sebelum main game, dan lainnya.
Jadi menurut saya, penting sekali punya tujuan ingin anak jadi seperti apa sehingga kita bisa langsung implementasikan sejak ia bayi.
Financial planning demi anak
Kalau bicara anak, masalah uang nggak terhindarkan. Suka nggak suka, punya anak artinya kita berkomitmen untuk memberi makanan yang bergizi, fasilitas rumah yang nyaman dan memadai, sampai pendidikan yang mumpuni.
Jadi sebagai orangtua, ilmu mengelola keuangan itu wajib hukumnya. Oke SD-SMA bisa gratis tapi kuliah kan tidak bisa kecuali kita memang termasuk ke kalangan yang sangat tidak mampu. Pun dengan dana pensiun, tidak mau dong ya anak jadi sandwich generation. Jadi yuk, kelola keuangan dengan baik untuk jadi orangtua yang baik.
Kenali diri sebagai orangtua
Ini tak kalah pentingnya. Kadang sebagai orangtua kita tidak menyadari ada hal-hal yang terbawa dari pola asuh orangtua kita dulu. Bisa berupa trauma, emosi terpendam, atau banyak lagi yang jadi berpengaruh pada pola asuh kita sekarang.
Mulai banyak bicara dengan diri sendiri, apa yang membuatku seperti ini? Apakah aku perlu memarahi anak? Kenapa hal kecil membuat emosiku tersulut? Dan sebagainya. Mengelola emosi, akan selalu jadi PR besar bagi orangtua.
Percaya pada anak dan hargai bahwa ia adalah individu sendiri
Anak, bukan milik kita. Anak, bukan perpanjangan mimpi kita yang tertunda. Anak adalah individu sendiri yang berhak atas keputusannya sendiri. Nah, cara mengambil keputusan yang baik lah yang harus kita ajari sejak kecil.
Bagaimana mengambil keputusan itu harus setelah ditimbang risiko yang muncul dan mengapa keputusan itu harus diambil. Percaya padanya, biarkan ia gagal, beri ia kesempatan untuk belajar dari kesalahan.
Teach kindness
Be kind. Adalah ajaran yang tampak sederhana tapi sulit diterapkan. Anak perlu belajar empati agar bisa memperlakukan orang lain dengan baik, agar ia bisa menempatkan diri dalam segala situasi, dan sebisa mungkin tidak menyakiti orang lain.
Keluarga adalah tempat pulang
Yang terakhir, pastikan ia tahu kalau ia selalu punya tempat pulang. Keluarga adalah tempat pulang dan untuk bisa sampai di sini, ia harus diyakinkan bahwa apapun yang terjadi, keluarga akan menerimamu apa adanya dan tanpa syarat.
Bagaimana, sudah cukup pusing? :))
Power Hour by Mommies Daily is the biggest virtual event dedicated to all parents or soon-to-be parents to have their own time to enlarge their capability of being a parents. We encourage them to raise a great family and strengthen the bond between each other.
We know as a parent, sometimes you need your time to bring back the energy for yourself and your calling as a parent.
Praktisi bermain Grace Melia bersama Psikolog Anak dan Remaja Irma Gustiana, M.Psi. Psi. akan membahas tentang inner child dan membebaskan diri dari trauma masa kecil, mama Cinta Laura Herdiana Kiehl psikolog Anna Surti Ariani akan membahas bagaimana membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan anak. Lalu hadir pula Citra Ayu Mustika dan psikolog Nadya Pramesrani yang akan membahas couple therapy, Ligwina Hananto dari QM Financial membahas keuangan keluarga, Psikolog Vera Itabiliana bersama Ernesta akan membahas tentang mengembangkan emotional intelligence pada anak, serta dr. Meta Hanindita, SpA(K) yang akan mengupas tuntas kecukupan nutrisi pada anak.
Get your ticket here!
Share Article
COMMENTS