Sorry, we couldn't find any article matching ''
Echa Suryadi, Tentang Tantangan Menyusui Saat Pandemi, di Dunia Kerja yang Didominasi Laki-Laki
Segala sesuatu yang enak itu tidak datang instan, perlu kerja keras dan sedikit berkorban untuk mencapai tujuan. Selama tujuannya baik, semesta pasti mendukung.
Echa Suryadi (36) yang saya kenal sudah cukup lama berkecimpung di dunia produksi, tepatnya sebagai freelance Production House Producer untuk iklan televisi. Meski pandemi, syuting dan produksi jalan terus, tentu menjadi tantangan tersendiri buat seorang ibu yang bekerja di lapangan. Kebetulan Echa baru saja kembali bekerja setelah cuti semenjak kelahiran Raka (1). Berikut ceritanya menjalani keseruan ‘back to work’ di era new normal ini.
Tantangan terbesar sebagai working mom?
Karena saya masih menyusui, tentunya jadi tantangan besar. Anak masuk daycare, ASIP sudah habis, alhasil kejar-kejaran banget sama yang namanya mompa. Belum lagi pace working periklanan, selalu harus standby dan serba cepat. Saya sebagai produser jadi orang yang paling sering dicari. Mau mompa jadi ketunda terus karena adaaa aja panggilan. Giliran sempat, ASI keluarnya sedikit karena resah, berasa ditungguin.
Working environment sebagian besar lelaki, di tempat kerja ngga ada ruangan yang proper untuk mompa. Akhirnya mompa di kamar mandi umum atau di mobil.
Tantangan lain, memutuskan kerja lagi setelah 10 bulan nggak ambil project dan hampir setiap hari pulang di atas jam 10 malam, berat sekali! Setiap ingat rumah rasanya pingin nyerah aja, udah, deh, di rumah lagi aja.
Beruntungnya, jadwal pekerjaan suami saya mudah diatur dan dia bisa kerja dari rumah. Dia pun rajin menyemangati sekaligus menenangkan saya. “Raka happy di daycare, di rumah juga aku bisa handle, kok… jadi, tenang aja,” katanya.
Tips kembali bekerja dengan situasi new normal?
Dalam pekerjaan saya yang targetnya adalah syuting, tentunya susah banget untuk menghindari kerumunan orang banyak. Sekali syuting aja bisa sampai 100 orang total crewnya. Dan tentunya, tidak semua orang di sekitar saya itu commit untuk pakai masker, jaga jarak, dsb. Ya, akhirnya penting bagi saya untuk menjaga diri saya sendiri sebaik mungkin, tanpa mengharapkan orang lain melakukan yang sama. Pakai masker, ganti setiap 4 jam sekali, standby sanitizer, rajin cuci tangan.
Untungnya syuting iklan sekarang berusaha untuk menerapkan protokol kesehatan. Dua hari sebelum syuting, crew diwajibkan rapid test, kalau ada yang reaktif maka langsung dikirim untuk swab test, dan dirumahkan sementara menunggu hasil. Lalu untuk syuting studio yang ruangannya tertutup, kita diwajibkan memakai baju hazmat.
Tips menjaga kewarasan di tengah kesibukan bekerja dan mengurus anak?
Stress management! Caranya, dengerin musik, nyampah di whatsapp grup teman dekat (just to get it out of my system, haha), dan kadang meditasi. Jalanin me time andalan, bengong-bengong sambil golar goler (the art of doing nothing), masak, tidur dan MAKAN ENAK!
Sebagai seorang ibu bekerja, apa kekhawatiran yang dirasakan berkaitan dengan anak?
Ketika anak tidak lagi 100% diasuh oleh kita, apakah saya menitipkan dia di tangan yang tepat, apakah program yang selama ini dijalankan di daycare bisa dilanjutkan (apalagi urusan makan), dan ketika saya di rumah, apakah dia masih akan mencari saya kalau dia lapar atau ngantuk. Ternyata masih :)
Kenapa penting bagi seorang perempuan untuk mandiri secara finansial?
Simple aja, gak enak untuk selalu bergantung sama orang lain. Saya bukan orang yang suka banget belanja atau gimana, sih, tapi saya pingin bisa mengambil keputusan untuk beli apa yang saya mau atau butuhkan tanpa harus minta ijin atau ganggu urusan ekonomi keluarga.
Punya harapan apa terhadap lingkungan pekerjaan agar lebih Mom-friendly?
Sebenarnya lingkungan pekerjaan saya cukup pengertian dengan keadaan saya sebagai Ibu. Ya, komen-komen nggak penting pasti ada aja, tapi ya udahlah, saya palingan baper bentar, curhat ama temen atau suami, terus lupa, deh. Penting sebagai ibu buat tebalkan muka dan telinga, hihihi.
Nilai-nilai yang ingin ditanamkan pada anak dengan menjadi seorang working mom?
Segala sesuatu yang enak itu tidak datang instan. Kalau instan, maka kita mesti curiga ada yang salah. Semua itu perlu kerja keras, kadang kita perlu sedikit berkorban juga untuk bisa mencapai tujuan kita. Tapi balik lagi, selama kita melakukan sesuatu dengan tujuan yang baik, maka semesta pun akan mendukung segala usaha kita.
Share Article
COMMENTS