Aturan baru berolahraga di masa pandemi, dokter memastikan anak-anak dapat kembali berolahraga di luar ruangan dengan pedoman ini.
American Academy of Pediatrics (AAP) merilis sebuah aturan berolahraga bagi anak-anak yang akan melakukan olahraga di luar ruangan selama masa Covid-19 agar bisa terlaksana dengan aman. Maka, penting buat orangtua, anak, dan pelatih untuk memahami apa yang perlu dilakukan sebelumnya.
Menurut Susannah M. Briskin, MD, FAAP, salah satu penulis pedoman baru yang dikeluarkan American Academy of Pediatrics pada 23 Juli lalu, dikatakan bahwa sebaiknya orangtua berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter anak mereka tentang jenis olahraga dan bagaimana olahraga tersebut biasanya dijalankan. Laporkan kesehatan anak pada saat itu, apakah sedang dalam keadaan yang benar-benar fit sehingga bisa melakukan kegiatan olahraganya. Tidak lupa, diskusikan juga mengenai pengaruh kegiatan anak, apakah ada anggota keluarga di rumah yang berisiko tinggi dan rentan terhadap Covid-19.
Baca juga:
Rekomendasi Balance Bike Untuk Anak
Langkah-langkah tambahan yang direkomendasikan AAP berikut ini harus dilakukan serempak, baik oleh orangtua, anak-anak, maupun pelatih sebelum terjun ke lapangan.
Prioritaskan aktivitas non-kontak saat melakukan latihan fisik, di mana jarak antar satu anak dengan anak lain dapat dipertahankan.
Ketika jarak fisik tidak dapat diberlakukan, maka anak harus mengenakan kain penutup wajah selama latihan, kecuali untuk kegiatan di air seperti berenang atau kegiatan lain yang rentan risiko cedera bila wajah anak tertutup kain.
Mencuci atau membersihkan tangan secara sering.
Berlatih dalam kelompok kecil, bila timnya terdiri dari banyak orang, jadwal latihan bisa dibagi dalam beberapa sesi untuk menghindari wabah virus terjadi pada seluruh tim.
Minimalkan perjalanan ke komunitas maupun wilayah lain.
Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang paling sering disentuh setidaknya setiap hari, dan pada alat setiap kali selesai digunakan.
Mengurangi berbagi peralatan dan penggunaan ruang yang sempit seperti ruang ganti. Area kecil dengan ventilasi buruk, di mana jarak tidak dapat dipertahankan, harus dihindari.
AAP juga mengingatkan bahwa memang anak-anak lebih jarang terkena virus daripada orang tua dan cenderung tidak mengalami gejala. Namun, anak berusia 10 tahun ke atas dapat menyebarkan virus layaknya orang dewasa, mereka pun bisa menularkan pelatih, kerabat maupun orang-orang yang berada di lingkungan tempat mereka latihan.
Selain itu, pemeriksaan rutin tahunan juga sebaiknya dilakukan pada anak, termasuk evaluasi fisik sebelum berpartisipasi dalam latihan maupun lomba nantinya. Patut diketahui, anak yang tidak aktif berolahraga selama beberapa waktu berisiko tinggi mengalami cedera. Maka, ada baiknya sebelum kembali latihan rutin, anak juga latihan terlebih dahulu di rumah, supaya tubuhnya bisa beradaptasi saat harus kembali menjalani latihan rutin.
Dengan mengikuti aturan ini maka kita membantu anak agar bisa kembali berolahraga dengan tetap meminimalkan risiko penyebaran virus.
Baca juga:
Meski di Rumah Saja, Anak Tetap Butuh 5 Hal Ini!
Kelas Online Untuk Anak, dari Art Craft, Olahraga, Memasak Hingga Podcast