banner-detik
WORK & CAREER

Apa Saja, Sih, Bentuk Diskriminasi Terhadap Ibu Bekerja?

author

dewdew21 Jul 2020

Apa Saja, Sih, Bentuk Diskriminasi Terhadap Ibu Bekerja?

Hari gini masih mengalami diskriminasi di tempat kerja hanya karena status kita sebagai ibu bekerja? Siapa yang masih mengalami hal ini? Atau jangan-jangan ada mommies yang nggak sadar, kalau selama ini sudah didiskriminasi? Coba cek bentuk-bentuk diskriminasinya berikut ini.

Tak perlu naik jabatan karena ibu bekerja pasti akan lebih mengutamakan keluarga daripada pekerjaan.

Berdasarkan sebuah penelitian, seorang ibu yang juga mengurus keluarganya, dalam dunia pekerjaan malah akan mengembangkan keterampilan bernegosiasi, berkompromi, resolusi konflik, dan makin piawai bermulti-tasking. Jadi nggak ada alasan, sih, tidak mempromosikan seorang ibu.

Pesan Untuk Para Pimpinan Perusahaan dari Ibu Bekerja - Mommies Daily

Gaji ibu bekerja lebih kecil padahal posisi jabatan dengan rekan kerja pria sama.

Sementara beban kerja dan tanggung jawab sama besarnya. Tak jarang ibu bekerja juga ikut lembur. Jadi kenapa harus dibedakan besaran gajinya?

Ibu bekerja lebih mementingkan anak daripada pekerjaan.

Memangnya para ayah tidak mementingkan keluarganya? Memangnya karyawan pria yang single tidak mendahulukan ibunya jika terjadi sesuatu yang urgent? Disadari atau tidak, semua orang itu sama, kepentingan keluarga itu yang utama. Selama bisa dikompromikan kenapa tidak?

Ibu yang sudah punya anak itu pasti kinerjanya menurun atau nggak bagus.

Status perempuan yang berubah menjadi ibu justru merupakan aset perusahaan, lho. Dengan menjadi ibu, karyawan perempuan tersebut mengalami pertumbuhan profesional yang mumpuni, malah bisa mendorong produktivitas, keterampilan manajemen, dan banyak lagi.

Wanita yang menikah dan berencana punya anak tidak diprioritaskan diterima sebagai karyawan baru.

Sedih, ya, dibuktikan belum, tapi sudah yakin kalau karyawan wanita menikah dan punya anak pasti buruk kinerjanya. Kalau saya, sih, sederhana saja. Artinya perusahaan tersebut memang belum rezeki kita. It’s their loss, not ours.

Kalau sudah punya anak di rumah saja, tak perlu bekerja di kantor.

Semua orang berhak untuk bekerja dimanapun, selama ia mampu. Anggapan ini memang lebih banyak dinyatakan oleh pria. Tapi tak sedikit juga sesama wanita mengeluarkan statement ini. Padahal mandiri secara finansial itu penting, lho, buat wanita. Baik mereka yang kerja kantoran, MLM, atau sekadar bakulan di online shop.

Mommies ada yang pernah merasakan didiskriminasi di tempat kerja, atau di mana pun karena status sebagai seorang ibu? Please share di kolom comment, ya.

Baca:

Hiburan Ibu Bekerja: Coba Tonton 7 Film Ini!

Saat Rasanya Terlalu Banyak yang Harus Dilakukan Sebagai Ibu Bekerja

Tak Sekadar Diganti Uang, Ini Tips Memanage Rasa Bersalah Sebagai Ibu Bekerja

Share Article

author

dewdew

Mother of Two. Blogger. Make-Up Lover. Skin Care Amateur. Beginner Baker. Entrepreneur Wannabe. And Everything in Between. www.therusamsis.wordpress.com


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan