Sorry, we couldn't find any article matching ''
Pemeriksaan Kehamilan di Masa New Normal, Kapan Saja Sebaiknya Dilakukan?
Pemeriksaan kehamilan di masa pandemi dengan aturan new normal ini, bagaimana sebaiknya dilakukan? Berikut hasil obrolan saya dengan dr Nisa Fathoni, SpOG.
Menjalani kehamilan tentunya menjadi momen yang tidak akan pernah dilupakan. Baik kehamilan pertama kali ataupun yang kesekian kali, tentunya memiliki pengalaman serta kesan yang berbeda-beda. Namun, bagaimana dengan menjaga kehamilan di tengah masa New Normal ini?
Alhamdulillah nih, saya diberikan rezeki mendapatkan anak ketiga di tengah-tengah hadirnya si Covid-19. Menjalani kehamilan sejak awal pandemi tentunya banyak sekali yang menjadi pertimbangan dan perhatian lebih dari kehamilan sebelumnya.
Ketika ngobrol-ngobrol dengan dokter Nisa Fathoni, Sp.OG di Instagram Live Mommies Daily, saya sempat menanyakan, di masa new normal ini berkaitan dengan pemeriksaan kehamilan, kapan saja waktu pemeriksaan kehamilan yang sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil? Ini dia penjelasannya ….
Photo by Richard Jaimes on Unsplash
1. Usia kehamilan sebelum 7 minggu
Pada usia kehamilan sebelum 7 minggu ini dokter akan melakukan pemeriksaan berkaitan dengan tempat melekatnya janin. Idealnya janin melekat di dalam rahim (intra uterin), namun ada beberapa kasus di mana janin melekat di luar rahim (ekstra uterin) yang biasa disebut dengan kehamilan ektopik. Di mana kehamilan ini akan berbahaya karena umumnya janin melekat di saluran tuba yang ukurannya kecil, sehingga bisa pecah ketika kehamilannya sudah semakin membesar. Dan ini tentunya akan membahayakan untuk ibu.
Baca juga:
Pengalaman Kehamilan Ektopik yang Nyaris Merenggut Nyawa Saya
2. Usia kehamilan antara 11 -13 minggu
Pada masa ini dilakukan pemeriksaan Nuchal Translucency (NT Test), yaitu melihat daerah transparan di belakang leher melalui USG, tes ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya kecenderungan down syndrome.
3. Usia kehamilan 24-32 minggu
Dokter akan melakukan penilaian organogenesis, yaitu ketika dokter akan melihat kelengkapan fungsi dari organ yang seharusnya sudah berfungsi sempurna di periode ini. Jika Mommies ingin melakukan pemeriksaan secara lebih mendetail, bisa kok membuat janji konsultasi dengan dokter kandungan fetomaternal pada periode ini.
4. Setiap minggu setelah 36 minggu
Trimester ketiga merupakan waktu yang sangat dinamis dalam kehamilan. Pada masa ini plasenta sudah mulai memasuki masa pematangan sehingga seringkali terlihat sudah mulai adanya pengapuran / berlubang, begitu pula dengan cairan ketuban yang sudah cenderung berkurang dibandingkan dengan trimester-trimester sebelumnya.
Oleh sebab itu untuk mommies dengan usia kandungan di atas 36 minggu, dokter Nisa menyarankan untuk melakukan pemeriksaan setiap minggu sehingga kesehatan mommies dan janin dapat terpantau dengan baik. Di antara waktu berkunjung ke dokter, mommies juga dapat melakukan pantauan gerak janin, setidaknya janin aktif bergerak 10 kali dalam jangka waktu 12 jam.
Selamat menjalani kehamilan yang sehat ya, jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat, menjaga kebersihan dan menjaga jarak.
Baca juga:
5 Pilihan Klinik Melahirkan di Masa Pandemi dan Perkiraan Biaya
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS