Menjadi ibu adalah perubahan sangat besar yang terjadi pada seorang perempuan. Kebahagiaan bertambah namun muncul perasaan baru: Perasaan kurang sebagai ibu.
Saat jadi ibu, seketika semua hal jadi tentang anak. Kehilangan diri, kehilangan identitas, dan mungkin kehilangan mimpi, sangat umum dirasakan para ibu baru.
Belum lagi rasa tidak cukup dan perasaan kurang. Tidak cukup baik sebagai ibu, tidak cukup baik sebagai diri sendiri, sulit sekali rasanya mencintai diri sendiri. Harus bagaimana? Dari Instagram live bersama psikiater dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ, didukung oleh Natur-E Advance, berikut rangkumannya.
Menurut dr. Jiemi yang pertama harus dipahami adalah pemahaman bahwa dua perasaan yang bertolak belakang bisa hadir bersamaan.
Keduanya tidak perlu datang bergantian namun bisa dilakukan bersamaan. Kita ubah apa yang bisa kita ubah dan kita terima apa yang tidak bisa kita ubah. Jadi bukan mustahil seorang ibu merasakan sayang pada anaknya sekaligus punya perasaan kurang sebagai ibu. Merasa kurang bukan berarti tidak sayang, pun sebaliknya.
Baca juga: Film “Imperfect”: Bukti Semua Perempuan, Bisa Merasa Punya Kekurangan
Tentu wajar karena menjadi ibu adalah perubahan hormon, fisik, dan mental yang sangat besar. Pola, waktu, identitas, semua berubah. Perasaan tidak cukup hadir sebagai tanda untuk mempersiapkan diri lebih lagi. Bahwa perasaan yang kita rasakan itu nyata, bukan drama atau manja.
Apakah ada bagian otak yang terganggu? Belum tentu karena gejolak hormonal sebagai ibu sesuatu yang wajar. Maka support system jadi sangat penting.
Support system di sini bisa dalam bentuk suami, orangtua atau mertua, atau sesama ibu yang bisa saling mendukung sehingga ibu merasa tidak sendirian.
Jangan ambil bagian ekstrem. Kamu bukan orang paling menderita sedunia tapi kamu juga bukan orang paling beruntung sampai harus selalu terus bersyukur. Ambil di tengah: Ya saya menderita, tapi semua ibu juga merasakan “penderitaan” ini.
Karena sebagai ibu, kita bisa lho dengan mudah playing victim seolah jadi korban. Menyalahkan anak “karena ngurus kamu mama jadi xxx” hanya karena kita tidak berusaha kembali jadi diri sendiri dan merasa hidup hilang setelah jadi ibu.
Jangan lupa peluk diri sendiri. Bersikap ramah pada diri sendiri seperti kita bersikap ramah pada orang lain.
Baca juga: 8 Hal yang Perlu Diingat Ayah & Ibu Saat Membesarkan Anak
Jika ada:
Tidak harus kelimanya dirasakan tapi jika beberapa sudah tidak membaik seiring waktu, maka itu bukan drama tapi berbahaya. Hubungi psikolog atau psikiater ya!
Coba pikirkan:
Ubah mindset. Dari “Saya mencintai karena …” menjadi “Saya mencintai karena saya punya kapasitas untuk mencintai”. Jadi tidak selalu butuh alasan.
Menerima dan mengubah juga bisa diusahakan sekaligus.
Saya menerima bagian dari diri saya yang tidak bisa diubah.
Saya juga merawat diri dan melakukan hal-hal baik pada diri saya.
Mencintai diri sendiri itu melakukan keduanya. Kalau belum bisa mencintai diri sendiri, bagaimana agar bisa? Nah itulah perjalanannya. Perjalanan menerima diri, perjalanan merasa cukup.
Untuk lengkapnya, mommies bisa tonton di IGTV kami ya. Klik di sini!
Nah, menerima diri itu memang porsi terbesarnya ada pada kondisi psikis. Tapi tentu kondisi fisik juga jangan dilupakan. Ketika fisik sehat, segar, otomatis mood sehari-hari pun bisa membaik.
Seperti rangkaian produk dari Natur-E Advanced Anti-Aging Series ini mampu merawat kulit mommies dari dalam & dari luar. Natur-E Advanced Anti-Aging Face Series, terbukti secara klinis efektif mengurangi tanda-tanda penuaan dini seperti garis halus dan kerutan. Untuk suplemennya, karena kaya akan anti-oksidan,selain merawat kulit dari dalam, dapat memelihara kesehatan tubuh secara keseluruhan juga.