Penjaga parkir sudah jadi mesin, penjaga pintu tol juga. Market researcher dan akuntan juga bisa tergantikan oleh AI (artificial intelligent). Kerja apa ya anak-anak kita nanti?
Saya percaya, pekerjaan akan selalu ada. Tapi kalau hampir semua sudah bisa digantikan dengan “robot” yang lebih murah serta kerjanya efektif, efisien, (dan tidak sedikit-sedikit scroll Instagram), manusia nanti kerja apa dong?
Itu jadi pertanyaan sekali buat saya. Masalahnya, menentukan jenis pekerjaan ini jadi berkaitan dengan minat anak dan di mana ia akan kuliah. Kita kan yang mesti mengarahkan bahwa di masa depan, pekerjaan yang ia minati mungkin sudah hilang sehingga ia harus belajar hal lain.
Pekerjaan seperti telemarketer, pustakawan, resepsionis, proofreaders, market researcher, advertising sales, akuntan, konsultan pajak, agen asuransi, diperkirakan sudah tidak akan ada lagi di masa depan. Tapi jangan khawatir, ada juga pekerjaan baru yang akan bermunculan.
Contoh saja pekerjaan seperti social media specialist atau hate speech moderator. Kedua pekerjaan itu belum ada 10 tahun yang lalu. Jadi bukan tidak mungkin, seiring perkembangan teknologi, ada pekerjaan yang hilang namun ada juga yang muncul.
Jika bicara dengan teknologi sekarang, pekerjaan apa yang tidak akan digantikan oleh teknologi?
1. Guru sekolah anak usia dini. Anak usia dini tentu masih membutuhkan guru manusia ya.
2. Psikolog atau segala hal yang berkaitan dengan mental health.
3. Terapis dari fisioterapi sampai terapi-terapi lain kemungkinan masih akan dilakukan oleh manusia.
4. Seniman dan bidang kreatif lain. Segala hal yang berkaitan dengan seni tentu tidak akan digantikan oleh robot. Dari lukisan, tarian, sampai sastra, tentu masih harus dilakukan oleh manusia.
5. Penegak hukum. Penegak hukum seperti polisi, hakim, pengacara dan jajaran hukum lainnya, masih butuh manusia.
6. Health care. Pekerja kesehatan seperti dokter, dokter bedah, suster, mungkin hanya terbantu oleh teknologi tapi mereka tidak akan digantikan sepenuhnya oleh robot.
7. Seperti tenaga kesehatan lain, ahli gizi dan nutrisi juga masih akan dilakukan langsung oleh manusia.
8. Supervisor teknologi yang tentu saja mengawasi jalannya mesin-mesin ini.
Ada lagi yang mau menambahkan mommies?
Yang jelas, teknologi memang semakin canggih tapi alih-alih takut, kita justru harus beradaptasi dan belajar skill baru untuk bisa bertahan. Juga mengarahkan anak untuk selalu update pada perkembangan teknologi agar tidak ketinggalan zaman.