Mengenalkan 8 Superhero Asli Indonesia pada Anak-anak, Siapa Saja Mereka?

Karena superhero tak hanya dominasi buatan luar negeri. Superhero asli Indonesia, juga berhak mendapatkan tempat di hati anak-anak.

Saya yakin yang “doyan” nonton film-film superhero produksi luar negeri bukan cuma anak-anak, tapi kitanya orangtua juga ikutan menikmati. Tapi tahukah mommies, di antara gencarnya film-film keluaran luar negeri seputar genre superhero, Indonesia juga punya sosok superhero, yang lahir di tahun, 60-an, 70-an dan 80-an, dan 90-an.

1. Gundala

Gundala Putra Petir adalah karakter superhero karya Harya Suryaminata, pertama kali dikenalkan pada 1969 dalam bentuk komik. Gundala diangkat ke layar lebar oleh sutradara Joko Anwar, pada Agustus 2019. Sebelumnya, film pertama Gundala sudah pernah rilis di 1981. Tokoh Gundala merupakan anak bernama Sancaka ia mendapatkan kekuatan super dari petir yang menyambarnya. Dan ia menggunakan kekuatan tersebut untuk membasmi kejahatan.

2. Wiro Sableng

Masyarakat mengenalnya dengan Pendekar 212, ia adalah tokoh fiksi serial novel yang ditulis oleh Bastion Tito. Wiro Sableng terlahir dengan nama Wira Saksana, ia merupakan murid Sinto Gendeng, yang terkenal di dunia persilatan. Wiro seorang pendekar yang tak bisa dilepaskan dari senjata Kapak Maut Naga Geni 212. Di dada Wiro juga tertulis “212.”

Sempat dirilis ke dalam bentuk film pada 2018, disutradarai Angga Dwimas Sasongko, yang merupakan remake film yang pernah diproduksi pada 1980-an.

3. Darna Ajaib

Sekilas tampikan Darna Ajaib, mirip karakter Wonder Woman. Film Darna Ajain diproduksi 1980,  disutradarai Lilik Sudjio, dan para pemain Lydia Kandau sebagai Darna, Dian Ariestya dan lain-lain. Dengan kekuatan supernya, dapat berubah wujud, terbang, dan berlari secepat kilat, Darna membasmi kejahatan. Seperti tokoh superhero lainnya, Darna Ajaib pertama kali lahir dari komik pahlawan “Darna” karta komikus Armin Tanjung.

4. Caroq

Diciptakan oleh Ahmad Thoriq pada 1992. Keahlian spesifiknya adalah bela diri, sangat gesit dan kekuatan magis. Senjata andalannya adalah dua bilah celurit. Caroq mempunyai musuh bebuyutan Si Tangan Empat dan Si Bengis. Saat tak sedang menjadi superhero, Caroq merupakan supir taksi bernama Ongko.

5. Aquanus

Tokoh superhero ini ciptaan Widodo Noor Slamet. Ia juga yang menciptakan tokoh komik Godam. Aquanus muncul pertama kali dengan judul Aquanus di Planet Vibhy pada 1968. Komik bergenre fantasi ini dipengaruhi gaya superhero Amerika, pada desain karakter dan jenis kekuatannya. Namun alur dan ceritanya bergaya Indonesia. Salah satunya, lokasi cerita digambarkan di Yogyakarta.

Beberapa kekuatan super yang dimiliki Aquanus adalah:

-Bernapas dalam air

-Perenang ulung

-Sabuk canggih yang bisa memancarkan sinar penghancur yang disebut sebagai sinar pelangi

6. Godam

Godam masih karya dari Widodo Noor Slamet. Muncul pertama kali pada 1969 dalam bentuk komik “Memburu Dokter Setan.” Godam dalam kehidupan aslinya adalah pria biasa saja, tidak punya keahlian khusus namun berkarakter jujur. Karena kejujuran inilah, Bapak Kebenaran memberinya sebuah cincin ajaib. Berkat benda ini ia dapat berubah wujud menjadi Godam, dengan kekuatan super berupa: bisa terbang dan kebal dari berbagai macam senjata.

7. Sembrani

Sembrani pahlawan super karya Hasmi, di tahun 1974. Ia pertama kali muncul dalam serial Gundala di tahun yang sama. Sembrani asli bernama Tangguh. Suatu hari ketika berada di tepi kawah gas beracun di Dieng, ada sesuatu yang membuatnya tertarik turun. Ternyata sebuah pesawat angkasa jatuh di kawah tersebut. Pesawat tadi menetralisir racun gas. Melalui proyeksi 3 dimensi, Otohrb, seorang panglima perang yang sudah lama mati bicara kepada Tangguh. Ia memberi Tangguh sebuah kalung yang mengubahnya menjadi pahlawan super bernama Sembrani. Sembrani mempunyai kemampuan untuk menetralisir medan magnet maupun medan listrik, menetralisir racun, dan dapat terbang.

8. Pangeran Mlaar

Pangeran Mlaar hadir pertama kali di komik Gundala, “Perhitungan di Planet Covox” di 1969. Mlaar adalah putra mahkota kerjaan planet Covox. Setelah ayahnya terbunuh oleh komplotan Menteri Telern dan Putri Kepala Perak, Mlaar dilarikan oleh pamannya, seorang ilmuwan jenius. Berkat rekayasa pamannya itu, ia punya kekuatan elastisitas.