banner-detik
OTHERS

Saya dan Seputar Relationship

author

fiaindriokusumo01 Sep 2019

Saya dan Seputar Relationship

Semakin tua, saya merasa semakin menghargai yang namanya relationship, namun tak lagi terlalu ngoyo untuk menciptakan sebuah relationship. Eh gimana maksudnya?

Relationship - Mommies Daily

Semakin dewasa, semakin tua, semakin memiliki anak, semakin bagus posisi di tempat kerja membentuk saya menjadi pribadi yang sangat menghargai sebuah relationship yang saya miliki. Relationship yang tak melulu dalam konteks "suami istri" atau cinta Agape, namun juga relationship dengan sahabat, teman, rekan kerja dan keluarga tentu saja.

Menghargai dalam artian, saya mencoba memiliki dan menciptakan sebuah hubungan yang sehat. Dengan pasangan, dengan anak, dengan orangtua, kakak, saudara, sahabat serta teman. Hubungan yang mengandung hal-hal berikut ini di dalamnya:

Trust: Hubungan seperti apa yang nggak didasarkan oleh rasa percaya? Saya belajar percaya dengan pasangan saya, saya belajar percaya dengan keluarga saya, saya belajar percaya dengan sahabat dan anak-anak saya tentunya.

Komunikasi yang baik: Ada masalah? Bicarakan! Ada yang saya tidak suka, sampaikan. Sudah nggak ada waktu untuk segala ngambek dan berharap pihak lain membaca isi kepala saya melalui telepati.

Lebih panjang sabar: Nggak ada manusia yang sempurna, termasuk saya. Maka ketika saya berharap pihak lain bisa sabar menghadapi kekurangan saya, maka butuh hal yang sama dari saya kan?!

Empati: Can you truly put forth the effort to try to understand their perspective, even when you disagree with it? Karena belajar untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain bisa membantu kita untuk berempati.

Bersikap fleksibel: Apa pun bentuk hubungan kita dengan pihak lain, belajar untuk berkompromi itu penting. Kompromi hanya bisa terjadi jika kita mampu bersikap fleksibel.

Saling menghargai: Usaha sekecil apa pun yang dilakukan oleh pasangan, teman, anak, rekan kerja, maka hargai karena mereka sudah berusaha untuk melakukannya.

Berikan ruang untuk berkembang: Dukung ketika mereka sedang melakukan sesuatu yang positif, be;ajar hal baru, berinteraksi dengan orang lain di luar kita, jangan kekang dan batasi mereka.

Tentu saja masih banyak poin lain yang bisa dimasukkan ke dalam sebuat hubungan yang sehat, seperti jujur salah sekiannya.

Namun, di usia saya sekarang, di lain sisi saya juga tak lagi ngoyo untuk mempertahankan orang yang mungkin sudah tak merasa nyaman dengan saya (selain anak dan keluarga tentu saja ahahahahaha, sorry bro and sist, you are stuck with me :p). Mereka ingin pergi? Silakan. Ibarat kata saya mencoba memberi yang terbaik yang saya punya, namun ketika mereka merasa bosan, tak nyaman dan ingin pergi, silakan. Lebih baik, saya jaga mereka-mereka yang merasa nyaman dengan apa yang saya punya.

Bicara tentang relationship, bulan September ini Mommies Daily juga akan berbicara tentang relationship dalam banyak bentuk. Mengajak kita semua untuk mulai memiliki relationship yang sehat, dengan siapa pun kita berinteraksi. Sudahkah kita memiliki relationship yang sehat? Sadarkah kita ketika kita berada di dalam sebuah hubungan yang toxic? Atau jangan-jangan kitalah pihak yang menjadi racun selama ini!

Mari kita belajar tentang sebuah hubungan. Hubungan yang sehat.

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan