banner-detik
NEWS

Tradisi Malam Takbiran di Indonesia, Dari Mobil Hias Sampai “Bakar Gunung”

author

annisast04 Jun 2019

Tradisi Malam Takbiran di Indonesia, Dari Mobil Hias Sampai “Bakar Gunung”

Malam takbiran seperti ini, punya tradisi apa di rumah, moms?

Di Jakarta atau Bandung, malam takbiran identik dengan konvoi di jalan. Konvoi atau takbiran turun ke jalan itu sebetulnya merupakan bagian dari tradisi di Indonesia.

5 Ide Bisnis Menjelang Lebaran  - Mommies Daily

Namun konvoi semacam ini jadi kontroversial karena pada kenyataannya banyak oknum yang jadi membuat kerusuhan dan tawuran.

Itu sebabnya, baik dari pihak kepolisian maupun pemerintah daerah, biasanya tidak menyarankan konvoi takbiran turun ke jalan. Apalagi bawa anak ya, saya sih nay banget karena duh malam-malam, bukan sesuatu yang wajib pula secara agama, lebih baik takbiran di mesjid atau di rumah saja kan.

Apa saja sih tradisi lain malam takbiran di Indonesia?

Kendaraan hias di Asahan, Sumatera Utara

Konvoi kendaraan hias adalah tradisi kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Kendaraan yang ikut konvoi harus mendaftarkan diri terlebih dahulu. Tahun lalu, terdaftar 147 kendaraan hias yang ikut malam takbiran keliling kota.

Tumbilo Tohe, Gorontalo

Tumbilo tohe adalah perayaan berakhirnya Ramadan dengan memasang lampu di halaman rumah penduduk dan jalan menuju masjid. Tradisi ini diperkirakan sudah berlangsung sejak abad ke 15, dahulu bukan lampu yang digunakan namun lentera minyak tanah. Tumbilo tohe pernah masuk museum rekor Indonesia di tahun 2007 setelah 5juta lampu dinyalakan bersamaan untuk menyemarakkan tradisi ini.

Meugang, Aceh

Tradisi meugang tidak hanya dilakukan saat bulan Ramadan tetapi jugua setelah Idul Fitri dan Idul Adha. Saat Meugang, para keluarga memasak daging dan disantao oleh seisi rumah untuk mensyukuri 11 bulan nafkah yang sudah dicari. Daging itu juga biasanya dibawa ke mesjid untuk dimakan bersama tetangga dan warga lain.

Meriam Karbit, Pontianak

Tradisi masyarakat Pontianak adalah meledakkan meriam karbit yang terbuat dari balok kayu diikat rotan. Ukurannya sekitar 5-7 meter dengan diameter 60-70 cm. Suaranya keras sekali sampai menggetarkan warga yang bermukim di sekitar lokasi. Tradisi ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu dan ditetapkan sebagai warisan budaya tak beda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Ronjok Sayak, Bengkulu

Malam takbiran di Bengkulu dirayakan dengan tradisi Ronjok Sayak. Batok kelapa ditumpuk sehingga membentuk menara kecil di halaman rumah lalu dibakar bersama-sama. Ronjok berarti bakar gunung, sementara sayak berarti batok kelapa.

Kalau di kampung mommies bagaimana? Ada tradisi apa di malam takbiran?

Share Article

author

annisast

Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan