Ini tentang kegiatan yang bisa kita lakukan (atau mungkin sudah kita lakukan) di dalam keluarga kita. Kegiatan yang kesannya sepele namun ternyata bisa mengajarkan banyak nilai positif bagi anak-anak kita.
Setiap keluarga pasti punya ritual activities yang rutin kita lakukan. In my case, setiap pagi saya dan si kecil rutin membaca satu ayat alkitab. Sedangkan bersama si kakak, ada phone talk yang rutin kami lakukan. Untuk skala yang lebih besar, dalam setahun kami rutin melakukan traveling minimal dua kali.
Bagaimana dengan keluarga mommies? Kalau elum punya, bisa banget menyontek beberapa ide di bawah ini yang ternyata, walaupun terlihat ‘hanya’ bersenang-senang tapi bisa mengajarkan banyak nilai kehidupan yang positif dan berguna banget ke depannya untuk mereka (dan juga kita orangtuanya)!
a. Untuk mengajarkan anak tentang kebaikan dan kasih sayang
1. Minta setiap anggota keluarga menuliskan satu hal yang mereka suka dari anggota keluarga lainnya dan menempelkan di family board, agar setiap orang bisa membacanya. Lakukan setiap dua hari sekali.
2. Minta setiap anggota keluarga untuk melakukan satu kebaikan setiap harinya dan bercerita ke anggota keluarga lainnya.
3. Ajak anak berkunjung ke tempat penampungan hewan, panti asuhan, panti wreda atau ikut dalam membagikan buku-buku ke anak-anak jalanan.
b. Untuk melatih kebiasaan berpikir positif
4. Biasakan untuk saling memeluk dan mengucapkan I Love You ketika akan berpisah atau ketika baru pulang ke rumah.
5. Saling berbagi cerita tentang hal yang paling menyenangkan dan paling menyedihkan yang dialami pada hari itu.
c. Untuk menguatkan hubungan antara anggota keluarga
6. Selipkan pillow talk ketika sudah mau tidur.
7. Pilih satu lagu favorit sebagai lagu pengantar tidur.
8. Pilih beberapa cerita sebagai cerita pengantar tidur.
9. Bahkan di saat orangtua sibuk bekerja, sempatkan menelepon anak dan katakana selamat tidur serta I Love You.
10. Jangan lupa ingatkan anak-anak, bahwa selain mama dan Ayah serta kakak atau adik yang sayang pada mereka, masih ada juga eyang, oma, mbah, tante, saudara yang juga menyayangi mereka.
11. Bergantian memasak atau (kalau nggak bisa masak seperti saya :D), membeli makanan kesukaan setiap anggota keluarga secara bergantian setiap minggunya.
12. Jika orangtua berasal dari suka yang berbeda, bisa juga kenalkan anak dengan kuliner dari daerah asal orangtua masing-masing.
13. Miliki tema makanan untuk setiap bulannya (kalau sempat). At least dalam satu bulan itu, ada dua hingga tiga kali waktu makan yang menyajikan makanan sesuai tema yang dipilih. Ingaaat ya, saya nggak bilang masak sendiri lho :D.
d. Untuk melatih anak memiliki sense of belonging
14. Ciptakan special greetings dan tos untuk masing-masing anak agar mereka merasa istimewa.
15. Rekam sebanyak mungkin kegiatan yang dilakukan oleh setiap anggota keluarga lalu buat menjadi film yang bisa diputar di hari-hari istimewa. Hari raya Lebaran atau akhir tahun.
16. Di tanggal lahir si kecil, mungkin bebaskan dia untuk memakan apa pun yang dia inginkan???
17. Selipkan kegiatan back to nature setiap bulannya, agar anak belajar untuk menjaga alam serta lingkungan hidup mereka.
e. Untuk mengajarkan anak belajar bertanggung jawab
18. Tugaskan setiap anggota keluarga untuk membantu dalam menyiapkan makan. Mungkin dalam kasus ibu bekerja yang rada ribet di pagi dan siang hari atau bahkan karena lembur jadi nggak sempat juga makan malam bareng di rumah, ini bisa dipraktikkan ketika weekend. Ada yang mengatur makanan, ada yang mengatur piring serta sendok, ada yang membersihkan meja, dst-nya.
19. Rotasi tanggung jawab di rumah secara berkala. Misalnya sebulan sekali. Bulan ini si kakak bertanggung jawab membereskan tempat tidur, dan adik wajib menyapu kamar. Bulan depan rolling tanggung jawab mereka.
20. Tentukan hari bersih-bersih seluruh rumah. Misalnya setiap hari minggu di minggu ketiga setiap bulan.
Seluruh anggota keluarga wajib berperan dan tidak boleh ada yang madol.
21. Temukan satu proyek yang lumayan besar yang bisa melibatkan seluruh anggota keluarga. Misalnya, mengecat ulang kamar anak atau kamar main.
Di tengah kesibukan kita bekerja, menciptakan family rituals ternyata bisa meningkatkan daya tahan tubuh, membuat anak lebih mudah belajar dan lebih sehat bagi hubungan suami istri, menurut The American Psychological Association’s (APA). Bahkan untuk orangtua yang menjalani proses perceraian sekalipun. Family rituals diyakini akan menurunkan tingkat konflik dan membantu anak-anak untuk lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan.
Jadi, selamat mencoba :).