Begini salah, begitu salah, baru setengah jam merem, kok sudah melek lagi? Mungkin si kecil sedang mengalami overtired alias bayi terlalu lelah.
Sebagai ibu baru, hari-hari yang dilewati rasanya memang penuh dengan tebak-tebakan, terutama ketika kita belum paham betul maksud dari tangisan si bayi, yang kadang hanya mau diam ketika digendong, kadang malah tidak berhenti sama sekali sampai si ibu jadi stres. Mungkin si kecil sedang mengalami overtired.
Terlalu lelah
Overtired atau terlalu lelah adalah kondisi ketika bayi merasa lelah secara fisik dan secara otomatis mengaktifkan respon sistem stresnya. Biasanya bayi yang terlalu lelah justru akan sulit tidur dan menjadi lebih rewel. Sekalipun tertidur, waktu tidurnya tidak akan lama dan tidak tenang, ia akan cenderung terbangun, padahal masih ngantuk. Semakin lelah, semakin sulit untuk membuat bayi tidur karena bayi belum mampu mengendalikan serta mengekspresikan keinginannya. “Singkatnya, bayi yang terlalu lelah malah akan mengalami sulit tidur.”
Mengapa bisa terlalu lelah?
Penyebab paling umum overtiredness adalah kurang tidur. Bayi belajar berbagai hal di siang hari, untuk memproses semuanya, ia perlu tidur siang secara teratur. Hal ini pula yang menjadi penyebab berubahnya jam bangun bayi, sesuai dengan pertambahan usia yang ia alami:
- Ketika masih new born, bayi dapat melek 45 menit sebelum ia mulai lelah lagi.
- Masuk di usia enam bulan, ia bisa bangun selama dua jam.
- Ketika balita, ia bisa menghabiskan waktu untuk melek selama lima jam tanpa jeda tidur.
Ketika akan mengakhiri jam bangunnya, di mana tiba waktu bayi untuk kembali mengantuk, ia akan memberikan sinyal bahwa ia siap untuk tidur. Ini adalah waktu yang tepat untuk menenangkan si kecil sampai ia tertidur. Jangan menunda. Karena ketika ia melewati jam tidurnya, bayi harus kembali menghasilkan hormon kortisol serta adrenalinnya untuk tetap terjaga. Akibatnya, ia jadi stres karena kedua hormon tersebut membanjiri aliran darah sehingga ia sulit merasa relaks.
Tanda bayi terlalu lelah
1. Wajahnya berubah. Saat ekspresinya berubah dari senang menjadi rewel, artinya ia merasa mengantuk.
2. Mengucek-ucek mata, rambut dan telinga. Perilaku ini paling umum terjadi. Kalau sudah menunjukkan gerakan tersebut, bukan karena giginya mau tumbuh, tetapi tanda ia mengantuk.
3. Menguap. Jelas sudah, ia lelah, butuh tidur segera!
4. Menghindari eye contact. Selain menghindari tatapan langsung, biasanya ia menunjukkannya dengan tatapan kosong alias bengong.
5. Membuat badannya kaku. Bagian tangan dan kakinya jadi kaku, tangan mengepal, ini juga menjadi pertanda bahwa ia sudah mengantuk.
6. Serba malas. Saat ia sudah tidak merespon dengan semangat, bahkan ketika diberikan mainan favoritnya.
7. Kesulitan untuk menyusu. Bayi yang terlalu lelah biasanya akan sulit untuk melakukan proses latching ketika disodori payudara, bahkan cenderung menangis. Bayi yang lebih besar bahkan bisa menunjukkannya dengan cara melempar mainan, makanan, apapun yang sedang ia genggam. Menendang pun bisa jadi cara ia menunjukkan kelelahannya.
8. Menyamankan dirinya. Bisa jadi berbagai sinyal yang sudah ia berikan belum terbaca oleh ibunya, sehingga membuat dirinya nyaman adalah satu-satunya yang bisa ia lakukan, termasuk dengan ngempeng.
9. Sinyal otomatis. Beberapa tanda bahkan tidak disadari oleh si bayi, menunjukkan rasa lelahnya, seperti: bersin, cegukan, telapak tangan berkeringat atau napas lebih cepat.
Kalau sudah begini…
1. Gendong dan ninabobo-kan. Nyanyikan lagu yang ia suka sambil sedikit mengayun-ayunkan si kecil. Jangan memberi ayunan yang terlalu kencang, karena justru bisa membuat bayi gumoh atau muntah.
2. Gendong dengan posisi memeluk. Beberapa bayi ada yang merasa lebih nyaman bila si ibu menggendongnya dengan posisi memeluk. Bila ia tertidur dengan posisi ini, lebih mudah juga untuk memindahkan ke kasur untuk tidur tengkurap. Namun, pastikan si kecil selalu diawasi, ya!
3. Bermain dengan suara. Nyanyian atau sekadar suara “Sssh…” yang diberikan dapat membuat bayi merasa nyaman dan menjadi pengantar tidurnya.
4. Andalkan white noise. Unduh aplikasi white noise, yaitu suara-suara yang dipercaya dapat menenangkan si kecil. Selain white noise, bisa juga putarkan lullaby baby.
5. Atur keadaan ruangan. Pelankan suara TV, redupkan lampu, tutup jendela, jauhkan semua suara yang bisa mengganggunya. Buatlah suasana pengantar tidur yang nyaman bagi si kecil.
6. Bacakan buku. Cara ini bisa dilakukan pada bayi yang sudah masuk usia balita, bahkan bisa dijadikan kebiasaan yang akan terus dinikmati si kecil sebelum ia terlelap.