Sorry, we couldn't find any article matching ''
Mempersiapkan Anak Menghadapi Bencana Alam
Gempa 6,4 skala Richter yang melanda Rinjani membuat saya teringat lagi. Sudah mengenalkan apa pada anak tentang bencana?
Xylo (4 tahun) saya kenalkan pada bencana alam lewat buku. Bagi saya, mengenalkan anak pada bencana alam itu penting, karena datangnya kan benar-benar tidak terduga. Apalagi Indonesia itu termasuk wilayah rawan gempa bumi. Minimal, jika sampai itu harus terjadi, anak tidak panik. Syukur-syukur jika ia ingat harus bagaimana menyelamatkan diri.
Ini dia beberapa hal yang harus dilakukan untuk menyiapkan anak dalam menghadapi bencana alam.
Jelaskan dengan fakta
Sesuaikan semua penjelasan dengan bahasa yang dipahami anak, jangan sampai berbohong atau memberi tahu fakta yang salah. Jelaskan satu per satu jenis bencana sampai anak benar-benar paham, baru jelaskan bencana berikutnya. Membaca buku bergambar juga bisa membantu anak untuk lebih mudah memahami bencana alam.
Jika bencana sudah terjadi, tanyakan pada anak apa yang ia tahu. Mom bisa meluruskan fakta yang salah dan juga menjelaskannya dengan bahasa yang dipahami anak-anak. Misal menjelaskan gempa bumi dengan batu di bawah tanah bergeser jadi tanahnya bergerak.
Buat anak tetap merasa nyaman
Katakan yang sebenarnya dan tidak perlu bilang ia tidak boleh takut. Lebih bijak untuk meyakinkannya seperti ini "mungkin nanti kamu akan takut, tapi ini bisa terjadi bisa juga tidak terjadi. Nanti kalau terjadi kita harus melakukan ini ya". Kemudian jelaskan tentang prosedur jika bencana terjadi.
Jangan takut-takuti anak. Kita kan mau ia waspada, bukan ketakutan.
Buat rencana keluarga
Bencana bisa saja terjadi saat anggota keluarga sedang terpisah. Jika anak sudah usia sekolah, beritahu anak apa yang harus dilakukan jika bencana terjadi ketika anak sedang di sekolah.
Ingatkan anak, bencana yang paling mungkin terjadi di daerah tempat tinggal. Misalnya Indonesia yang rawan sekali gempa bumi atau gunung meletus. Jangan lupa buat daftar nomor telepon darurat dan simpan di tempat yang mudah terlihat seperti pintu kulkas atau simpan di ponsel anak. Anak usia 5 tahun sudah bisa diajari mengingat nomor telepon orangtua lho!
Jika anak-anak di sekolah, pastikan ia mengikuti gurunya sampai keadaan cukup aman dan orangtua bisa menjemput ke sekolah.
Persiapkan tas bencana
Tas bencana bisa berisi beberapa pakaian ganti, jaket, makanan instan, air minum, senter dan baterai, pembuka kaleng, uang tunai, fotokopi kartu identitas, telepon seluler dan powerbank, masker, obat-obatan, pembalut, serta kunci cadangan untuk rumah dan mobil.
Biarkan anak terlibat dalam menyiapkan tas bencana ini. Perbolehkan ia menyimpan beberapa mainan atau buku gambar untuk menenangkan anak, meski bencana mungkin terjadi ia akan tetap bisa bermain.
Batasi tontonan tentang bencana
Video bencana menakutkan bagi orang dewasa apalagi anak-anak. Batasi tontonannya agar ia tidak takut berlebihan.
Terakhir, jangan lupa pastikan prosedur darurat bencana pada daycare atau sekolah anak. Sosialisasikan juga pada pengasuh di rumah apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana saat pengasuh hanya berdua dengan anak.
Share Article
COMMENTS