Mungkin kadang kita lupa bahwa kehadiran 12 orang ini sudah memudahkan hidup kita sebagai ibu bekerja. Makanya, saya mencoba mengingatkan kembali.
Bagi saya pribadi, support system nggak selalu hadir dalam wujud pasangan (dulu) yang gercep membantu saya dalam mengurus anak-anak, namun juga hadir dalam wujud orang-orang di berikut ini:
1. Pasangan yang suportif
Untuk para pasangan tercinta yang nggak menganggap bahwa tugas Ayah atau suami hanyalah bekerja dan mencari uang, namun yang juga nggak malu ikut menjaga dan merawat si kecil, melakukan pekerjaan rumah tangga, hadir dalam acara-acara sekolah si kecil, kalian sungguh sangat berjasa.
2. Mama
Di balik segala kejudesan mama dan ekspresi dinginnya, tapi mama yang selalu mengingatkan anak-anak untuk jangan lupa makan, memastikan mereka istirahat dengan cukup, mandi tepat waktu dan tidak terlambat berangkat les, ketika saya sedang bekerja.
3. Asisten Rumah Tangga
Sudah memastikan ada hidangan untuk dimakan oleh keluarga saya dan membuat anak-anak saya nggak kembung karena makan angin, ahahaha. Sudah membuat setiap ruangan di rumah saya tetap bersih, rapih dan nyaman untuk ditempati. Membuat baju-baju kerja saya licin kinclong siap dipakai.
4. Wali kelas yang kooperatif
Yang rela saya WA atau telepon secara personal untuk berdiskusi tentang perkembangan anak-anak di sekolah. Yang rutin memberikan informasi-informasi seputar sekolah dan pendidikan tanpa harus saya minta. Yang sudah memastikan bahwa anak-anak saya mendapatkan pendidikan terbaik selama mereka berada di sekolah.
5. Supir antar jemput
Karena kerelaannya menembus kemacetan untuk mengantar dan menjemput anak-anak saya ke sekolah, ke tempat les atau ke rumah teman-temannya untuk bermain. Yang kadang rela menggunakan uang pribadinya untuk membayar tol atau membeli bensin karena saya kelupaan memberi atau karena saya lagi ada business trip di luar kota atau luar negeri. Yang kerap mengirimkan foto berisi perilaku anak-anak saya selama berada di dalam mobil.
6. Atasan yang mengizinkan saya untuk bekerja dari rumah setiap kali saya membutuhkannya
Anak sakit, ART pulang kampung, harus menghadiri rapat orangtua murid dan guru di sekolah, dan berbagai macam alasan lain yang membuat saya sulit untuk pergi ke kantor dan mengharuskan saya bekerja dari rumah.
7. Rekan kerja yang menyambut kehadiran anak-anak saya di kantor dengan ramah
Serta bersedia menemani anak-anak saya bermain, menerima request pertemanan dari anak-anak saya di social media, mau menjawab WA dari anak saya yang bertanya “Mama ada di kantor nggak, tante?” dan yang selalu memberikan telinga untuk mendengarkan cerita saya tentang perilaku anak-anak saya, walaupun mungkin sesungguhnya mereka tidak tertarik untuk mendengar :D.
8. Kakak-kakak saya
Adalah tante-tante yang luar biasa sabar menghadapi keponakan-keponakannya yang ajaib, yang mau menemani mereka bermain, berperan sebagai supir dadakan atau pengasuh dadakan ketika pengasuh dan supirnya sedang cuti. Yang mampu mencintai anak-anak saya tanpa batasan apa pun.
9. Pengemudi online
Kehadiran kalian telah membuat saya bisa menghemat banyaaaaak sekali waktu sehingga saya bisa menggunakan waktu itu untuk mengerjakan pekerjaan kantor atau berkumpul bersama keluarga.
10. Teman-teman satu tim di kantor
Karena rela menggantikan posisi saya untuk meeting dengan klien ketika saya tidak mampu hadir karena merawat anak yang sakit.
11. Dokter anak
Dengan jadwal praktiknya yang dimulai dari hari Senin hingga hari MINGGU!!! Tujuh hari dalam satu minggu. Yang sigap memastikan anak saya mendapat perawatan terbaik ketika harus opname. Mau menjawab semua pertanyaan- pertanyaan saya yang berderet tanpa bisa dibendung. Yang menenangkan saya ketika saya merasa panik.
Baca juga:
12. Teman-teman di WAG
Berkat mereka yang siap sedia mendengarkan curhatan sampah saya, membuat saya nggak lagi terlalu stress menjalani peran sebagai ibu bekerja. Saya belajar untuk beristirahat dan bernapas di sela-sela ‘lari sprint’ yang saya jalani.
13. Anak - anak
Last but not least, terima kasih untuk anak-anak saya yang rela dan akhirnya memahami kenapa mama perlu bekerja. Anak-anak yang mau membagi mamanya dengan segudang pekerjaan dan aktivitas lain selain merawat mereka. Anak-anak yang mencintai mamanya walaupun mamanya nggak bisa 24 jam bersama mereka, walaupun kadang mamanya nggak bisa menemani mereka belajar, bermain atau tidur di malam hari.
Baca juga:
Bagaimana dengan daftar orang-orang yang berjasa di dalam hidup Anda? Apakah sama dengan daftar yang saya miliki?