Ada yang pernah menghitung jumlah langkah dalam satu hari? Saya sering memeriksa fitur steps pada ponsel saya tapi hasilnya kecil sekali. Di bawah 2000 ribu langkah dalam sehari.
Saya beralasan pada suami (yang tergila-gila pada hal seperti ini) bahwa langkah saya sedikit karena saya di kantor tidak bawa hp ke toilet, kan? Jadi meski memang saya terlalu banyak duduk, pasti banyak langkah yang tidak terhitung. Suami kemudian meminjamkan saya health band-nya selama sehari dan ternyata tetap saja. Jumlah langkah saya dalam satu hari tidak mencapai 2000 langkah.
Saat menghadiri acara “Ayo Indonesia Bergerak” yang digelar Anlene di Rumah Imam Bonjol beberapa waktu lalu, saya baru sadar bahwa 2000 langkah itu terlalu sedikit dan dikateorikan sebagai kurang gerak. Patokannya di bawah 5ribu: kurang gerak, 5-7ribu: kurang aktif, 7-9ribu: agak aktif, 10-12ribu: aktif, dan di atas 12ribu sebagai sangat aktif. Di situ saya baru merasa kalau saya payah sekali dalam urusan gerak ini.
Ternyata ada istilah “keren” untuk orang-orang bergaya hidup terlalu banyak duduk dan kurang gerak seperti saya, yaitu sedentari atau duduk diam. Saya juga tidak sendirian menjalani gaya hidup tidak sehat ini. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan tahun 2013 menunjukkan bahwa 24.1% penduduk Indonesia menjalani perilaku sedentari lebih dari 6 jam per hari.
Padahal terus bergerak atau tetap aktif itu adalah salah satu cara untuk menjaga mobilitas seumur hidup. Aktivitas fisik bisa menguatkan dan memadatkan tulang, meningkatkan sintesis protein, kekuatan, dan fungsi otot, serta bermanfaat bagi kesehatan sendi dan dapat memiliki efek protektif pada tulang rawan sendi.
“Latihan fisik idealnya dapat mewakili tiga kategori berikut: cardiorespiratory fitness, stretching, dan strengthening. Semua dapat diaplikasikan di rumah. Contohnya, latihan di kursi ruang makan atau jogging memutari halaman untuk cardiorespiratory fitness, stretching dengan sapu dan strengthening menggunakan handuk setelah mandi. Latihan fisik dapat dilengkapi dengan olahraga teratur seperti aerobik, yoga, atau pilates yang membantu kesehatan tulang, sendi, dan otot,” papar dokter spesialis kedokteran olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Ade Jeanne L. Tobing.
[caption id="attachment_89253" align="alignnone" width="800"] dr. Ade mempraktikkan tes kelenturan pada Indy Barends.[/caption]
Jadi untuk melawan gaya hidup sedentari dan mendapat tubuh yang lebih aktif, disarankan untuk melakukan latihan fisik minimal 30 menit sehari setidaknya 3 kali seminggu atau total 2,5 jam seminggu. Tanpa aktivitas fisik, tubuh kita jadi rentan pada penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes, hipertensi, jantung, osteoporosis, kanker, dan banyak lagi.
Selain gerak, asupan nutrisi juga sama pentingnya ya moms. “Kunci untuk gaya hidup yang lebih sehat adalah dengan mempraktikkan olahraga rutin dan memilih pola makan yang sehat dan seimbang. Sebagai bagian dari pola makan yang sehat seimbang, ANLENE dengan formulasi MoveMax mengandung zat gizi yang membantu menjaga kekuatan dan kesehatan tulang, sendi, dan otot sehingga kita bisa dapat bergerak aktif dan melawan gaya hidup sedentari,” jelas Senior Nutrition Manager Fonterra Brands Indonesia Ines Yumahana Gulardi.
Jadi ayo bergerak lebih banyak!