Kemarin, artis senior ‘Lenong Rumpi’ yang juga koordinator Yayasan Autisma Indonesia Ferina Widodo membagikan status di laman Facebook pribadinya. Ia bercerita tentang massa yang mengolok-olok dan meneriaki anak peserta jalan sehat “Walk for Autism” di Car Free Day hari minggu lalu.
Motifnya politik karena perbedaan pilihan presiden dan itu membuat saya teringat lagi satu hal yang paling darurat untuk diajari pada anak-anak kita di hari pendidikan ini: PERBEDAAN.
Perbedaan ini HARUS diajari dan jangan biarkan mereka belajar sendiri. Karena kita tidak tahu, lingkungan seperti apa yang diserap anak dalam proses belajarnya.
Dan masalah perbedaan ini bisa diajari sejak kecil sekali. Bukan cuma urusan politik, mengajarkan perbedaan ini juga bisa mengurangi kasus bullying karena penampilan fisik.
Karena banyak sekali kan anak-anak yang dibully karena badannya tinggi, gemuk, pendek, rambutnya keriting, dan sebagainya. Padahal jika diajari tentang perbedaan sejak kecil, hal seperti itu tidak akan terjadi.
Jadi, bagaimana cara mengajarkan perbedaan pada anak?
Yang pertama adalah menyepakati nilai-nilai perbedaan di lingkup keluarga. Akan mengajari perbedaan yang seperti apa? Saya dan suami sih mengajari kalau semua hal bisa berbeda dan berbeda itu tidak apa-apa.
Misal Xylo bertanya “kenapa om itu gendut?” atau “kenapa tante itu rambutnya hijau?”
Jawabannya satu, “Orang kan berbeda-beda, beda itu tidak apa-apa"
Dan kalau pertanyaannya berupa pilihan seperti agama, maka ditambahkan jawaban:
"Semua orang bebas memilih ingin jadi orang seperti apa”
Kami juga tidak memberi gender pada mainan atau warna jadi Xylo tidak pernah merasa aneh kalau ada laki-laki berbaju pink, misalnya. Semua diajarkan dengan netral.
PR yang paling besar justru mencari sekolah yang tepat. Kami sangat khawatir salah pilih sekolah dan jadinya perbedaan yang sudah diajari sejak kecil ini bubar. Jadi kami survey banyak sekali sekolah agar bisa benar-benar mendapat sekolah yang sesuai kata hati.
Semoga anak-anak kita selalu bisa menghargai perbedaan dan senantiasa toleran. Selamat hari pendidikan nasional, mommies!