Ada beberapa bumil yang pernah curhat ke saya, katanya nggak boleh tidur telentang karena berbahaya bagi kehamilannya. Bisa membuat aliran darah ke plasenta menjadi lebih kecil. Masa iya sih?
Masuk trimester 3, salah satu hal yang cukup mengganggu saya adalah masalah tidur. Perut yang mulai membesar membuat semua posisi tidur jadi serba salah. Ujung-ujungnya, ganjalan bantal guling dan bahkan kaki suami jadi andalan. Masalah kenyamanan tidur ini bagi saya harus ada solusinya. Masalanya, kalau kualitas tidur saya berantakan yang ada mood saya besok harinya berantakan nggak karuan.
Baca juga:
Cara Suami Mengatasi Mood Swing Ibu Hamil
Kalau bicara teori, tidur ideal bagi bumil yang sudah masuk trimester 3 adalah miring ke kiri. Alasannya, karena di sisi kanan tubuh terdapat beberapa organ vital seperti hati, sehingga bisa membuat ibu hamil merasa tak nyaman. Ini teorinya, ya. Kenyataannya? Saya sih nggak peduli mau miring kanan atau kiri yang penting saya nyaman, ahahaha. Namanya juga ibu hamil, pasti ada fase rewel yang akan dialami kan (itu menurut saya).
Nah, balik lagi dengan kalimat pembuka saya di atas, yang membuat saya penasaran itu tentang benar atau tidaknya larangan posisi tidur telentang untuk bumil? Ada yang bilang bahwa tidur telentang bisa membuat aliran darah ke plasenta menjadi lebih kecil. Atau ada juga yang mengatakan bahwa tidur telentang bisa mengakibatkan ibu hamil mengalami sakit pinggang, wasir hingga gangguan pernapasan dan pencernaan. Berbekal penasaran, apakah semua hal tersebut benar atau tidak, saya menanyakan hal ini pada dr.Jimmy Panji W, SpOG, yang saat ini berpraktik di RS Kitano, Osaka, Jepang.
Menurut dr. Jimmy, “Tidur telentang saat hamil tidak berbahaya, kok. Asal ibu hamil merasa nyaman dan tidak ada keluhan maka, tidur telentang sah-sah saja. Hanya saja, bila saat tidur telentang, lalu ibu hamil mengalami gelap pada mata, maka posisi tidur ini sebaiknya dihindari. Ini berarti ada penekanan yang berlebihan pada pembuluh darah balik ke jantung akibat rahim yang terlalu besar, yang biasanya terjadi pada usia kehamilan 7-9 bulan.”
Pada ibu hamil yang sensitif, tidur telentang juga bisa mengakibatkan tekanan darah turun hingga menyebabkan pingsan. Tanda posisi tidur telentang tidak cocok untuk sebagian ibu hamil jika bumil merasa tidak nyaman atau engap setiap kali tidur telentang. Jika ini terjadi, cukup atasi dengan tidur miring. Bila tidur miring tidak membantu, dan ibu hamil justru mengalami sesak napas atau merasa sesak (engap) yang makin berat, berarti ada masalah kesehatan lain. Waktunya bumil segera berkonsultasi pada dokter kandungannya.
Lalu jika dihubungkan dengan kondisi janin, pada penelitian oleh The Royal College of Midwives disebutkan bahwa ibu hamil yang tidur telentang dapat mengurangi suplai oksigen ke bayi di dalam rahim. Dokter Jimmy pun setuju. Bila ibu khawatir dengan kesehatan janin, maka sebaiknya lebih memilih untuk tidur miring daripada tidur telentang.
Kalau saya sendiri, tidur telentang bisa terasa nyaman saat kepala ditopang dengan beberapa tumpukan bantal empuk. Soalnya ini juga menjadi salah satu cara saya untuk mengatasi kaki lelah saat hamil. Bagaimana dengan Mommies?