Yakin menikah hanya untuk mendapatkan keturunan atau melegalkan hubungan suami istri? Come on, mommies, masih banyak hal yang bisa diharapakan dari lembaga pernikahan.
Usia pernikahan saya memang masih seumur jagung, baru mau menginjak tahun ke-4. Masih banyak pula PR yang mesti yang saya dan pasangan benahi. Sebut saja urusan komunikasi, karena kami adalah pasangan bekerja, otomatis waktu kami lebih banyak di luar. Jadilah, harus pandai-pandai mengatur alur dan waktu, supaya quality time kami masih bisa terjaga, misalnya menyempatkan nonton film-film tentang relationship. Kenapa saya concern dengan komunikasi? Buat saya penting karena, erat banget kaitannya dengan tujuan pernikahan kami, kami ingin pernikahan adalah media buat belajar banyak hal. Jadi grow together-nya nggak hanya menua bersama, tapi pintar bersama, dalam banyak hal. Apa jadinya, kalau dasar dari segala hubungan yang bentuknya komunikasi, nggak bisa kamu lakoni dengan baik?
Baca juga: I Wish I Knew That Marriage Life is Like
Mommies, pernah nggak sih bertanya pada diri sendiri dan pasangan, sebetulnya tujuan pernikahan mommies apa? Kalau sampai saat ini belum sama-sama tau, atau belum menemukan jawabannya, segera ya. Karena menurut, Psikolog Pernikahan Mbak Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si, tujuan pernikahan penting untuk dicari dan diketahui kedua belah pihak “Agar nanti kalau berantem, atau menemui masalah dalam pernikahan, bisa dicek lg seberapa jauh mereka dari tujuan tersebut. Mereka bisa kembali termotivasi untuk mencapai lagi tujuannya.”
Baca juga:
10 Kalimat yang Lebih Disukai Istri Dibandung Kalimat I Love You
Supaya lebih afdol, saya sempat tanya ke teman-teman lingkungan terdekat. Dari sisi para suami dan juga para istri, supaya adil dan dapat perspektif yang utuh. Silakan disimak :)
“Yang pasti harapan dari sebuah pernikahan yaitu kebahagian sampai maut memisahkan, nah saya sama istri selalu berusaha untuk menyamakan presepsi tentang kebahagian versi keluarga kami. Kesamaan persepsi itu dimulai dari bagaimana kita terus belajar menerima kelebihan dan kekurangan pasangan masing-masing. Tentunya bagaimana kita bisa meramu keadaan dalam susah maupun seneng menjadi sebuah kebahagian dalam keluarga. Contoh kecil aja kita punya waktu luang yang berkualitas dalam sehari aja untuk bermain dengan anak menurut saya sudah kebahagian yang luar biasa apalagi untuk kita yang tinggal di Jakarta. Jadi menurut saya kebahagian dalam keluarga menjadi harapan dan semangat dalam menjalani hidup.”
“Simple aja kok, kalau saya mengharapkan. Bagaimana seharusnya pernikahan itu berjalan normal, bisa tenang, senang lahir batin, punya keturunan dan respect satu sama lain. Dan harapan lainnya, suami istri harus bisa dan tahu cara memainkan peran masing-masing dan saling menghargai perannya, jangan sampai atau istri sok tahu sama peran pasangannya.”
“Membangun sebuah kebahagiaan bersama pasangan yang kita cintai, menjadi tua bersama dan menjadi life partner yang saling melengkapi. Melahirkan keturunan yg bisa membuat keluarga semakin hangat dan utuh.”
“Pernikahan layaknya teman dekat, teman cerita, teman main, partner in crime, teman susah senang bareng, teman berantem juga. Meski seribut apapun abis berantem ujung-ujuangnya balik temenan lagi, hahahaha.”
“Bicara mengenai apa yang diharapkan dari sebuah pernikahan, bukan hanya dilihat sebatas memiliki teman hidup yang menyenangkan untuk hidup bersama. Tetapi juga berbagi minat, hobby, mimpi dan tujuan hidup yang sama. Di kehidupan sekarang tidak bisa dipungkiri, kemapanan juga jadi tujuan dan harapan dalam pernikahan, realistis saja kita butuh materi untuk bertahan hidup dan mewujudkan mimpi bersama, bukan hanya sebatas saling menyayangi dan rasa nyaman. Selain itu kemapanan non materi juga dibutuhkan untuk memperkuat kondisi rumah tangga untuk tetap terjaga. Rasa percaya, mengayomi, jujur, pengertian, tanggung jawab merupakan hal mapan bersifat non materi untuk menyeimbangkan kehidupan berumah tangga.”
“Yang saya harapkan dari pernikahan itu, ingin terus memperbaiki diri untuk menyempurnakan separuh dari agama bersama keluarga menuju surga-Nya.”
Kalau harapan dari sebuah pernikahan, versi mommies seperti apa?