banner-detik
PARENTING & KIDS

Nicky Tirta, “Saya ayah yang nggak mau kehilangan momen bersama anak dan istri”

author

?author?03 Feb 2017

Nicky Tirta, “Saya ayah yang nggak mau kehilangan momen bersama anak dan istri”

Nicky Tirta memutuskan untuk mendalami dunia masak memasak, demi melanggengkan passion-nya dan dekat dengan keluarga tercinta.

Kini Nicky Tirta (33), lebih dikenal sebagai juru masak alias chef. Saya kali pertama melihatnya di layar kaca dan terampil memperlihatkan manufernya memasaknya, sempat kaget. Karena biasanya, saya melihat Nicky sebagai artis, alias bermain peran. Kini ia akrab sama dapur, alat memasak, bahkan sekarang dia percaya sebagai home chef sekaligus ambassador #IndomieUniqmie. Sebuah campaign terbarunya Indomie.

Nicky Tirta, “Saya ayah yang nggak mau kehilangan momen bersama anak dan istri” - Mommies Daily

Oleh pihak Indomie, Nicky dipercaya menciptakan kreasi resep yang menggunakan varian Indomie. Di sela-sela acara press conference “Tunjukkan Tekadmu Lewat Ajang #IndomieUniqMie”, awal Februari lalu, saya sempat berbincang dengan Nicky. Ternyata, keputusannya serius di bidang kuliner, tak lain karena ia nggak mau kehilangan momen bersama keluarga tecinta, aaah so sweet, ya, mommies. Yuk, simal obrolan saya selengkapnya berikut ini :)

Sejak kapan, Nicky suka masak?

Dari SMA sendiri sudah suka masak, karena memang dulu tinggal di luar negeri. Kalau tidak masak sendiri kan beli, tapi lama-lama mikir, kalau beli terus kan boros, akhirnya belajar masak. Dan rata-rata prime time acara TV pada saat itu adalah cooking tutorial. Ternyata pas saya ikutin terus, bikin masakan setiap hari, semakin suka, merasakan passion-nya di situ. Akhirnya sempat ngambil sekolah masak di Australia, dari situ saya jadi punya tekat. Bahwa suatu saat, saya akan menggabungkan, antara dunia broadcast dan memasak. Salah satunya, suatu saat ingin punya acara masak sendiri. Keinginan itu saya catat di komputer untuk penyemangat diri sendiri.

Titik balik serius di bidang masak ini, pas kapan? Walau udah ada passion di masak sebetulnya?

Awal mulanya pada saat saya terjun di dunia masak broadcasting. Saya itu sebetulnya dulu seorang creative untuk sebuah PH. Ketika saya mengajukan pilot project, dan pada saat itu stasiun TV-nya minta chef yang sesuai dengan pilot project tersebut, yaitu saya. Akhirnya jadi tayang, dan akhirnya mau bukan chef, tapi saya as Nicky-tetap seperti contoh awal. Nah pertama kali tayang saya mendapatkan kritik. Dari situ saya mulai berpikir, saya harus benar-benar serius, karena mau kasih yang terbaik untuk orang yang saya inspirasikan.

Dukungan istri seputar Nicky yang terjun di dunia kuliner, seperti apa bentuk nyatanya?

Support nyatanya dia membiarkan saya ngeberantakin dapur setiap hari, hahahaa...karena saya pasti eksperimen kalau lagi nggak ada kegiatan apa-apa. Dan saya nggak mau membuat menu yang biasa, yang sudah ada pasti saya modifikasi, setiap hari, kalau lagi nggak ada jadwal shooting. Dan itu pasti dapur berantakan. Tapi yang paling kenyang adalah security rumah saya. Soalnya dalam sehari, bisa mendapat sampai 4 kiriman menu dari saya, hahahaha.

Jadi ngambil peran istri nggak sih, untuk masak sehari-hari di rumah?

Kebetulan istri saya termasuk yang mejalankan hidup sehat, maksudnya makan buah, sayur, dan lain-lain. Sedangkan saya, harus masak apapun, jadinya terkadang apa yang saya masak belum tentu bisa dimakan sama istri saya.

Kalau si kecil ngeliat ayahnya pintar masak gimana?

Naara, is my number one fans!  Si kecil favorit sama brownies, kue sus dan segala jenis pastry yang saya buat.

Wah jago buat pastry juga ya, ada rencana apa seputar pastry ini?

Tahun ini saya mau fokus ke pastry, karena tahun-tahun sebelumnya saya belajar dari mana saja, dan itu bisa dari mana saja dan siapa saja. Bahkan saya juga belajar dari asisten rumah tangga. Karena kemarin sudah sempat mempelajari dan menguasai bebagai jenis masakan, jadi tahun ini giliran mau fokus di pastry. Dan memang tantangannya nggak mudah, tapi itu justru yang membuat saya penasaran dan akhirnya 2016 dan 2017 saya fokus di pastry.

Tantangan terberat mendalami pastry apa, sih?

Kalau misalnya kreasi masakan, untuk menciptakan masakan baru itu simple. Karena masak itu relatif lebih sehat. Tapi kalau kalau proses membuat pastry, misalnya backing, itu yang harus diperhatikan adalah komposisi. Kedua teknik, salah teknik sedikit aja, tekstur jadi salah dan pengulangannya lumayan memakan waktu. Selain itu tantangan terberatnya adalah kesabarang diri sendiri. Ketika kita mau mendalami dunia pastry.

Setelah mendalami dunia pastry ini, mau ada rencana apa yang berkaitan dengan pastry?

Saya mau membuka tokok kue. Mudah-mudahan Maret tahun ini bisa terlaksana. Promonya sudah saya lakukan semenjak 6 bulan yang lalu. Sekarang saya hampir seminggu sekali backing, langsung 8 brownies, nanti saya kirim ke teman-teman, karena saya PD brownies saya enak, hahaha. Akhirnya dari mulut ke mulut brownies saya mulai dikenal.

Selain pastry, apa masakan Indonesia yang sudah pernah kamu coba buat?

Banyak banget ya, contohnya yang baru-baru ini, ada Sate Padang, Dendeng Batokok dan macam-macam camilan khas Nusantara.

Si kecil sudah ikutan grecokin masak nggak?

Kalau saya lagi baking, dia suka main sama adonan, karena dia pikir itu playdough. Tapi yaaa, saya biarkan saja. Bahkan kalau saya lagi masak selain pastry, tapi dia lagi mau menemani saya masak, saya akan buatkan dia dough aja. Supaya bisa dicetak sama dia, sambil melatih sistem motorik dan kreativitasnya. Selain itu, membuat saya lebih santai memasak, karena nggak ada yang teriak-teriakan, karena dia konsentrasi sama dough-nya, ahahaha.

Kamu ayah yang seperti apa buat Naara?

Saya adalah ayah yang nggak mau kehilangan momen, di setiap perkembangannya. Itulah salah satu alasan kenapa sekarang saya fokus di dunia memasak saat ini, karena waktu saya bisa lebih baik sama keluarga. Meski saya masih sering mendapatkan tawaran FTV, tapi saya memutuskan untuk fokus dulu di dunia kuliner ini. karena masak relatif kerjanya lebih cepat. Dan saya masih bisa menikmati waktu saya bersama anak dan istri.

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan