Sektor usaha yang satu ini terbilang cukup baru di Indonesia, nilai plus-nya mommies bisa bisnis sekaligus berbuat aksi sosial.
Wirausaha Sosial? Masih terdengar baru di telinga mommies? Iya sama kok, mommies. Dalam pelaksanaannya Wirausaha Sosial ini, tak hanya menjalankan roda bisnis semata, tapi juga berkomitmen menciptakan dampak sosial akan permasalahan atau isu-isu yang kerap terjadi di tengah masyarakat.
Image: www.thinkcolumbusfirst.org
Saya mulai dari definisinya dulu ya, Wirausaha Sosial atau Social Entrepenur adalah “Suatu organisasi yang menggunakan pendekatan bisnis untuk menyelesaikan suatu masalah sosial tertentu. Bisa dikatakan bahwa misi sosial adalah alasan dan tujuan hidup dari seorang sosial entrepreneur. Jadi justru masalah sosialnya dulu yang menyentuh atau memanggil hati mereka. Lalu mereka memikirkan cara, bagaimana supaya saya bisa membantu menyelesaikan masalah sosial ini, dengan cara yang lebih sustainable. Yaitu, lebih mandiri, karena saya nggak perlu mengetuk pintu donasi ke berbagai pihak dan secara terus menerus. Napas utamanya adalah misi sosial, kegiatan bisnisnya itu murni sebagai alat, jadi bukan sebagai tujuan,” jelas Senior Associate UKM Center FEB Universitas Indonesia, Dewi Meisari Haryanti, pada peluncuran eBook “Berani Jadi Wirausaha Sosial?”, yang juga bertindak sebagai salah satu tim penulis, 25 Januari lalu di Jakarta.
Salah satu pelaku wirausaha sosial yang saya temui adalah Du’Anyam. Azela Ayuningtyas selaku Co Fiunder dan Chief Executive Officer menyatakan kalau terbentuknya Du’Anyam dilatar belakangi karena angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi di Nusa Tenggara Timur. Lewat orderan anyaman ini, para wanita usia hamil diharapkan bisa terbantu dari segi finansial. Dan berujung pada kemampuan mereka mengakses fasilitas kesehatan serta gaya idup yang lebih sehat di masa kehamilannya, sampai melahirkan.
Apa yang dilakukan DBS Foundation, PT Bank DBS Indonesia (DBS), lewat eBook “Berani Jadi Wirausaha Sosial”, benar-benar membuka wawasan saya tentang potensi aktivis sosial ekonomi. Ibarat peribahasa, para SE ini “Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui”, jadi nggak hanya semata bertindak sebagai pebisnis, tapi juga membantu pemerintah memeratakan kesejahteraan masyarakat hingga ke pelosok negeri. Salut nggak, sih?
Mommies yang tertarik menjadi wirausaha sosial wajib banget, download eBook ini, dan gratis! Simpan baik-baik link-nya ya: go.dbs.com/SE-HANDBOOK. Terdiri dari 7 bab dan 645 halaman. Saya menyebutnya buku ini sebagai “kitabnya para wirausaha sosial.” Lengkap banget! Saya kasih bocoran isi setiap bab-nya ya:
Menarik banget ya, mommies. Tertarik nggak menjadi salah satu sosial enterprise? Kalaupun belum menjadi salah satu SE, kita juga bisa turut mendukung mereka dengan membeli produk yang dihasilkan.
Baca juga:
Dari Pegawai, Mau Jadi Mompreneur? Lakukan 10 Hal Ini!
Ayang Cempaka: “Menjadi Mompreneur Harus Bisa Mendelegasikan Tugas”