banner-detik
BEAUTY

Brazilian Waxing, Berbahayakah?

author

?author?22 Jan 2017

Brazilian Waxing, Berbahayakah?

Mommies sering melakukan brazilian waxing? Kenali dulu dengan saksama, yuk, sejauh mana tingkat keamanannya.

“Tha lo udah pernah Brazilian Waxing belum?”

“Waduh, belum tuh, agak ngeri, gue soalnya. Sakit nggak sih?”

“Awalnya memang sakit, tapi lama-lama nggak kok. Malah nggak kerasa. Dan enak, lho! Bersih!”

Sebagian teman-teman saya yang melakukan Brazilian Waxing mengaku merasa lebih bersih, dan bahkan merasa risih jika bulu halus kembali tumbuh. Saya sendiri sejujurnya penasaran, tapi sejauh ini belum punya tekad bulat, pergi ke salon atau klinik kecantikan yang menyediakan jasa ini, alias masih ngeri!

Brazilian Waxing, Berbahayakah? - Mommies DailyImage: www.brazilianwaxandspabyclaudia.com

Selain belum berani, saya masih mengumpulkan informasi, mengenai plus minusnya. Buat lebih afdol, akhirnya saya sempat tanya-tanya ke dokter yang expert di bidang ini. Brazilian Waxing sendiri menurut dr. Srie Prihianti, SpKK, PhD, dari Erha Clinic Pondok Indah, Jakarta Selatan Brazilian Waxing diartikan sebagai menghilangkan semua rambut di area pubis  dan kelamin bagian luar. Dr. Srie bilang sebetulnya  nggak ada larangnya yang absoulut untuk melakukan Brazilian waxing, hanya tentu harus dipertimbangkan efek samping yang bisa terjadi dan tentunya risiko yang dapat timbul akibat kehilangan  fungsi rambut tersebut.

Secara logika sederhananya bulu halus yang tumbuh tubuh kita pasti punya fungsinya masing-masing, kan? Contohnya bulus halus di hidung, bermanfaat untuk menyaring kotoran yang mungkin saja masuk ke dalam hidung. Tuhan tuh, canggih banget deh mendesain tubuh manusia. Hal yang sama dengan bulus halus pada kelamin perempuan. Dan nggak perlu khawatir jika tidak dibersihkan akan tumbuh makin subur, terutama di bagian-bagian tertentu, seperti alis, bulu mata, hidung, kecuali pada bagian rambut. “Kelebatan rambut sudah ditentukan sejak lahir, artinya kita sudah dilahirkan dengan jumlah folikel rambut yang tetap,” begitu kata dr, Srie. “Demikian juga dengan rambut di area pubis dan kelamin, kelebatan dan panjangnya akan kurang lebih sama.  Bukan berarti kalau tidak dicabut / dihilangkan akan terus memanjang tanpa batas atau terus bertambah lebat,” jelas dr. Srie lagi.

“Rambut pada area pubis dan kelamin bagian luar berfungsi sebagai proteksi, di antaranya sebagai bantalan terhadap trauma fisik atau gesekan, proteksi dari berbagai kuman dan bakteri,  serta sebagai petanda mulai berfungsinya hormon seksual (tanda pubertas),” jelas dr. Srie mengenai fungsi  ulus halus pada kelamin perempuan.

Mengingat bulus halus tadi punya fungsi yang cukup penting, makan kebersihannya juga perlu diperhatkan dr. Srie menekankan “Menjaga kebersihan rambut di area ini sama pentingnya dengan rambut di area tubuh kita yang lain.  Rambut di area ini juga perlu dibersihkan dengan sabun mandi setiap kali mandi, dikeringkan dan dijaga agar tetap kering (tidak lembap) sehingga tidak mudah timbul infeksi jamur atau pun bakteri.”

Saat melakukan Brazilian Waxing, mommies wajib memerhatikan kebersihan tempat, alat dan bahannya. Misalnya untuk lilin yang digunakan, sebaiknya lilin harus cukup panas, tetapi tidak terlalu panas, sehingga berisiko menimbulkan luka bakar pada kulit. “Dan perlu diingat juga bahwa kulit di area kelamin lebih sensitif, sehingga tidakan apapun yang dilakukan bisa berisiko terasa lebih sakit atau perih,” papar dr. Srie.

Selama dr. Srie praktik, pada umumnya ada beberapa masalah yang sering timbul akibat waxing

  • Iritasi dan kemerahan pada area yang dilakukan waxing.
  • Infeksi pada folikel rambut yang dicabut. Infeksi bisa disebabkan oleh bakteri maupun virus.  Gejala yang timbul bisa seperti jerawat yang merah atau bisul kecil.
  • In grown hair (rambut yang tumbuh masuk ke dalam kulit). Semakin sering kita melakukan waxing, risiko untuk terjadinya kedua hal tersebut semakin meningkat.Gejala yang timbul bisa berupa bintil kemerahan pada bekas rambut yang dicabut disertai rasa nyeri. Penanganannya bisa diberikan antibiotika cream.
  • Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa pada mereka yang melakukan Brazillian Waxing banyak mengalami berbagai jenis infeksi pada kulit.  Sehingga tindakan ini bisa dianggap merupakan salah satu faktor yang mempermudah terjadinya infeksi. Namun demikian  belum ada penelitian yang membutikan adanya hubungan sebab akibat secara langsung.
  • Semoga informasi ini bisa jadi pencerahan buat yang sudah atau belum melakukan Brazilian Waxing :)

    Baca juga:

    Risiko Infeksi Akibat Tidak Menjaga Kesehatan Organ Intim

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan