banner-detik
YUMMY MOMMIES

Chelsea Olivia: “Saya menjadi perempuan beruntung, punya suami yang tidak mengotak-kotakkan peran”

author

?author?04 Nov 2016

Chelsea Olivia: “Saya menjadi perempuan beruntung, punya suami yang tidak mengotak-kotakkan peran”

Menjadi orang tua baru memang selalu banyak cerita seru dan inspiratif, seperti cerita dari Chelsea Olivia berikut ini.

Belum genap dua bulan melahiran puterinya, Nastusha, Chelsea Olivia (24) sudah fasih bercerita tentang perannya sebagai ibu baru. Di antaranya dia merasa menjadi perempuan yang beruntung karena didampingi oleh suami seperti Glenn Alinskie (28). Peran serta Glenn, dikatakan Chelsea, bisa menjadi Bapak dan Ibu, bedanya Glenn tidak mengeluarkan ASI, hahaha. Hampir semua tugas seorang ibu, Glenn bisa lakukan, kecuali menyusui.

Chelsea Olivia

Chelsea juga sempat menyinggung mengenai kenaikan berat badannya selama kehamilan, dan ia memberikan alasan mengapa ia berkomitmen mengembalikan berat badannya seperti semua. Apa ya, kira-kira yang membuat Chelsea se-kekeuh itu? Yuk, simak aja cuplikan wawancara saya dengan Chelsea di sela-sela pembukaan gerai  Mothercare konsep terbaru di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bagaimana nih, pembagian tugas menjaga Nastusha, antara Chelsea dan Glenn?

Kami itu gantian, dari jam 12 sampai subuh biasanya Glen yang akan jaga anak – pas banget, karena dia juga tipe insomnia. Glenn juga sampai rela cuti selama 2 bulan, fokus bantu saya untuk jaga Nastusha. Yang lucunya Glenn yang pertama kali bisa memandikan Nastusha, saya malah belum bisa. Jadi benar-benar, saya merasa sangat terbantu.

Apa benar ini kali pertama kamu pergi ke mall?

Iya, ini hari pertama saya pergi ke mall, sebelumnya paling ke RS dan ke restoran saja. Karena memang, 30 hari kemarin, saya termasuk yang percaya sebaiknya tidak boleh kemana-mana. Badan saya juga belum pulih banget, lalu bahaya juga karena virus ada di mana-mana. Dan saya ada baby yang nggak bisa ditinggalkan. Contohnya saja sekarang, kalau lagi pergi, saya sedikit-sedikit melirik jam tangan, hahaha. karena nggak tenang saja dan kangen.

Kabar dan perkembangan Nastusha, bagaimana?

Baik dan lucu, sekarang sudah semakin chubby pipinya, hihihi. Menurut dokter, perkembangannya termasuk pesat, contohnya belum sebulan dia sudah bisa mengangkat leher. Sementara sebenarnya kata dokter, sebulan lebih bayi itu baru belajar mengangkat leher. Sekarang Nastusha lehernya sudah kuat. Di instagram, ada foto saya menggendong Nastusha dalam keadaan duduk, karena memang dia sudah nggak mau digendong dengan posisi tidur. Maunya kalau nggak duduk, atau didekap menghadap wajah saya. Kata Mama saya juga, anak saya ini, sudah seperti anak besar saja, nggak mau diperlakukan seperti anak bayi. Dan sudah mulai berceloteh, mungkin sebentar lagi akan nyanyi sama saya, hahaha.

Perasaan yang mendominasi Chelsea saat menjadi orangtua?

Yang pasti senang, terharu dan terus belajar bagaimana cara menjadi ibu yang baik. Apalagi zaman sekarang banyak banget, bacaan-bacaan yang informatif. Contohnya saya baru tahu kalau ternyata, di 6 bulan pertama sebaiknya bayi jangan diberikan air mineral. Dan ajaran dulu dengan sekarang tu, beda banget. Kasus lainnya, kan lidah anak saya putih, itu ada yang menyarankan supaya dikasih air putih, kan padahal tidak boleh.

Atau dibedong itu harus kuat, supaya kakinya nggak letter “O”, padahal faktanya hal itu tidak diperbolehkan oleh dokter. Jadi tuh, benar-benar, setiap harinya saya baca-baca – selalu ada pelajaran yang baru. Bukannya tidak percaya dengan ajaran zaman dulu, tapi ternyata ada alasan medis di balik larangan-larangan tadi.

Ceritakan dong, bagaimana keterlibatan, Glenn mengurus Nastusha?

Dia bisa menjadi Bapak dan Ibu, hahahaha. Bedanya Glen tidak punya ASI seperti saya. Saya beruntung, di antara anggapan, laki-laki itu tidak bisa gendong bayi, atau nggak bisa mandiin anak, nggak bisa gantiin popok bayi, itu tidak terjadi pada Glenn, karena Glenn bisa melakukan itu semua. Saya merasa menjadi perempuan beruntung, punya suami yang  tidak mengotak-kotakkan peran – “Kamu kan istri dan ibu, harusnya kamu dong, yang mengurus anak.” Glen nggak gitu, dia bersedia gantian menggendong Nastusha, kalau saya sudah kecapean. Atau kalau Nastusha menyusui dan sayanya udah ngantuk banget, Glenn akan nemenin saya, supaya Nastusha-nya tetap ada di posisi yang aman dan nyaman.

Sebenarnya perlakuan-perlakuan kecil dari Glen membuat saya lebih nyaman, dan jadi nggak stres. Takut banget adanya baby blues. Dan beruntung saya tidak mengalami itu, mungkin karena suami selalu ada di samping saya, jadi saya juga merasa lebih nyaman.

Kelihatan sekarang bentuk badan kamu sudah seperti semula ya dan bagaimana pola makan selama menyusui?

Sebetulnya kalau sekarang, ada beberapa treatment yang saya jalankan. Dan sebenarnya saya tuh, makan makanan apa saja, tapi makanan sehat ya. Karena lebih berpikir, apa yang saya makan, itu juga yang akan saya berikan ke anak. Jadi saya nggak mungkin makan junk food, karena saya takut ASI saya jadi kurang bagus. Apalagi dari segi nutrisinya, sebisa mungkin sekarang lebih banyak mengonsumsi sayuran, buah-buahan. Kalau untuk kenaikan berat badan sendiri, saya naiknya 30 kg. Dan sekarang sudah turun 18 kg. Kalau olahraga belum boleh, karena saya kan lahirannya caesar, nanti tunggu dulu sampai 2 bulan.

Pernah, nggak kepikiran, ya sudah deh, badan saya seperti ini saja?

Kalau bagi saya, ibu itu juga harus menjaga dan merawat badan. Nggak bolehberpikir, “Ya sudahlah yang penting sudah laku, gendut nggak apa-apa. Kan sudah punya anak dan habis melahirkan”, hal itu menurut saya hanya alasan. Menurunkan berat badan memang susah banget, sekarang saya bisa cepat menurunkan berat badan, karena memberikan ASI, apalagi sering begadang, jadi turunnya drastis banget. Tapi sekarang memang lagi stuck banget. Tapi saya komitmen, harus balik ke berat badan semula.

Ada cerita menarik nggak seputar ASI?

Saya banyak curhat ke teman-teman yang sedang hamil, karena katanya di trimester ke-3, kadang ada beberapa orang yang ASI-nya sudah keluar sedikit. Sementara saya pas 7 bulan belum keluar sama sekali, meskipun sudah rajin, pijat, kompres air hangat, dibersihkan. Sampai mendekati persalinan juga belum keluar, dan sempat terpikir kayaknya ASI saya tidak bisa keluar, nih. Tapi waktu ke rumah sakit, saya sudah langsung bawa pompa ASI. Pokoknya bagaimana caranya, saya harus kasih ASI ke anak saya.  Dan Puji Tuhan, di hari pertama sudah keluar ASI saya. Pikiran harus positif terus, lalu nggak boleh stres, harus happy terus. Walau memberikan ASI itu penuh dengan tantangan, ya ngantuk, sakit tapi setimpal karena saya merasa bahagia dan ada suatu kebanggaan, bisa memberikan ASI.

Semangat menyusui Chelsea, dan berbagi peran, dengan Glenn :)

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan