banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

Anak Berjalan Jinjit, Normal Nggak Sih?

author

adiesty26 Oct 2016

Anak Berjalan Jinjit, Normal Nggak  Sih?

Saat anak mulai belajar berjalan, akan didahului dengan beragam proses lebih dulu, salah satunya dengan toe walking atau jalan jinjit. Namun, kalau sudah besar masih jalan jinjit, bagaimana?

Saya ingat sekali, saat Bumi berusia satu tahun, anak saya ini belum lancar jalan. Nggak heran kalau pada akhirnya ada saja orang yang tanya, “Kok, anaknya belum jalan, ya?”. Namanya juga orangtua baru, ya, komentar seperti ini sempat bikin saya gerah. Plus, ditambah lagi waktu itu anaknya teman-teman saya rata-rata sudah bisa jalan semua.

Meskipun saya nggak termasuk ibu kompetitif, tetap saja saya merasa was-was, takut kalau perkembangan motorik anak saya ini jadi memang terlambat. Meskipun saya berprinsip nggak perlu menggunakan baby walker, tetap saja saya sempat membelikan Bumi walking trainer. Harapannya, ya, supaya Bumi bisa cepat jalan.

Hasilnya Bumi cepat jalan? Nggak juga, tuh! Hahahaa… Intinya, sih, jadi orangtua memang nggak perlu buru-buru, karena pada dasarnya kan perkembangan anak itu bukan perlombaan. Jadi nggak perlu terpengaruh dengan peer pressure dari lingkungan.

jalan jinjit

Sama seperti anak lainnya, saat belajar jalan, Bumi pun melakukan toe walking atau jinjit lebih dulu. Ternyata  jinjit memang proses belajar untuk mulai mengendalikan otot-otot di kakinya sebelum akhirnya anak akan tahu dan belajar kalau berjalan dengan telapak kakinya terasa lebih nyaman dan stabil. Namun, bagaimana kalau kondisi anak berjalan jinjit ini terus dilakukan? Soalnya, memang tidak sedikit anak-anak yang sepertinya kebiasaan berjalan dengan nyaman. Tapi, apa benar anak terus jalan jinjit karena kebiasaan saja? Atau ada hal lainnya?

Untuk mendapatkan jawabannya, saya pun sempat bertanya pada dr. Meta Hanindita SpA dari  RSUD Dr Soetomo, Surabaya berkaitan dengan anak jalan jinjit.

Normalkah anak berjalan jinjit?

Banyak anak yang berjalan jinjit dan ini merupakan bagian yang sangat normal dari perkembangan mereka. Biasanya berjalan jinjit ini lebih sering ditemui pada anak lelaki, dan yang paling banyak saat berusia 10-18 bulan dimana memang sedang masanya mereka belajar berjalan sehingga jalan jinjit dapat membantu keseimbangan. Beberapa anak akan meneruskan jalan jinjit ini sampai 2 tahun sebelum akhirnya menghilang sendiri. Tapi, ada sedikit anak yang bisa tetap berjalan jinjit walaupun sudah bertambah umurnya.

Apakah jalan jinjit pada anak merupakan fase transisi yang wajar terjadi?

Ya, terutama di usia 10-18 bulan dimana memang sedang masanya mereka belajar berjalan. Jalan jinjit dapat membantu keseimbangan. Anak-anak yang sedang melancarkan keterampilan mereka dalam berjalan, sesekali memang akan terlihat jalan sambil berjinjit  -berjalan menggunakan ujung kaki pada bagian jari-

Apa yang menyebabkan anak berjalan jinjit?

Jalan jinjit dapat membantu keseimbangan terutama pada anak yang sedang belajar berjalan. Anak-anak yang sedang melancarkan keterampilan mereka dalam berjalan, sesekali memang akan terlihat jalan sambil berjinjit  -berjalan menggunakan ujung kaki pada bagian jari-

Benarkah jalan jinjit merupakan gangguan sensoris, jadi bukan sekedar kebiasaan saja?

Toe-walking ini dapat disebabkan berbagai hal. Salah satunya adalah kebiasaan. Selain itu bisa juga disebabkan karena kelainan telapak kaki, kelainan otot seperti pada cerebral palsy, dll. Gangguan sensoris pun dapat menyebabkan jalan jinjit ini.

Bagaimana dengan kondisi anak yang terus menerus berjalan jinjit padahal anak tersebut sudah lancar berjalan? Apakah kondisi ini perlu dikahwatirkan karena mengindikasikan kelainan?

Betul. Jika pada usia 2 tahun , anak masih saja berjalan jinjit, segera konsultasikan ke dokter. Apalagi jika sudah 4 tahun masih melakukan toe walking, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui apa penyebabnya. Terapi yang akan dilakukan sangat tergantung penyebabnya. Bisa jadi dokter akan meminta anak difisioterapi dimana banyak dilakukan latihan fisik. Bisa jadi juga dokter akan merekomendasikan terapi sensoris jika memang gangguannya terletak pada sensoris.

Apa yang bisa dilakukan orangtua agar anaknya tidak terus menerus berjalan jinjit?

  • Contohkan padanya bagaimana berjalan normal, dan jangan bosan-bosan untuk mengingatkannya terus.
  • Bila anak sering terjatuh saat berjalan biasa, konsultasikan pada dokter kemungkinan adanya flat foot (telapak kaki datar).
  • Pilihlah sepatu yang nyaman, pas dengan ukuran kaki. Hindari sepatu berhak (sekarang banyak kan tuh ya)
  • Ajak anak bermain dengan games yang membutuhkannya menapak lantai. Misalnya lompat kodok.
  •  

     

     

    Share Article

    author

    adiesty

    Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan