Bekerja dari rumah mungkin kesannya menyenangkan, tapi ada hal-hal yang sebenarnya membuat work-at-home-mom tidak nyaman ketika mendengarnya.
Bekerja dari rumah – semacam kondisi ideal yang mungkin menjadi impian sebagian besar dari kita. Apalagi saat ini semakin banyak alternatif pekerjaan sampingan yang dapat dilakukan oleh Mommies. Bagaimana nggak….. bisa tetap menghasilkan uang, mandiri secara finansial, waktu kerja yang fleksibel hingga bisa mengurus anak, suami dan rumah – idealnya!
Masalahnya, nggak semua work-at-home mom memiliki kondisi ideal seperti yang saya gambarkan di atas. Dibutuhkan banyak tips agar bekerja dari rumah dapat berjalan dengan lancar. Maka dari itu, kita juga jangan asal kalau bertanya ke mereka atau mengomentari status mereka. Seperti misalnya mengatakan 4 hal ini:
1. Duh enak dong ya bisa mengirit pengeluaran rumah tanggah tuh, kan nggak perlu ART lagi, secara mamanya kerja dari rumah
Hmmm, pernah nggak saat lagi deadline berat kemudian harus menunaikan deadline sambil memenuhi permintaan si kecil yang beraneka ragam? Percayalah bahwa itu tidak mudah. Ya, perempuan memang mahluk paling canggih dalam bermultitasking, tapi work-at-home-mom pun butuh support system untuk membantunya. Pekerjaan work-at-home-mom bukan pekerjaan main-mainan lho yang bisa disambi sambil ongkang-ongkang kaki. Mereka juga butuh fokus dan waktu yang cukup. Dan kehadiran ART bisa membantu mereka untuk merealisasikannya.
2. Kok bisa tahan sih kerja dari rumah? Kan jadi kurang bersosialisasi
Bekerja dari rumah kan bukan berarti mereka jadi terisolasi dari dunia luar ya Mom. Bekerja dari rumah juga bukan berarti mereka bekerja 24 jam per hari, 7 hari seminggu sehingga mereka tidak bisa keluar rumah untuk bergaul. Saya yakin, sama seperti kita para working mom, work-at-home-mom juga ada waktunya mereka bisa menikmati me time sendiri atau bersama teman-teman. Di mana kita bekerja bukanlah penentu apakah kita bisa bersosialisasi atau tidak!
3. Ah nggak seru nih, diajak pergi nggak bisa. Sok sibuk banget. Kan kerja dari rumah, apa sibuknya sih? Kalah sama orang kantoran yang bisa cuti
Namanya bekerja, mau itu dari kantor, dari rumah, dari mobil atau dari manapun, tetap ada pekerjaan yang harus kita selesaikan dan itu merupakan tanggung jawab kita. Jadi wajar saja ada masa-masanya work-at-home-mom pasti merasa sibuk. Mungkin ada orderan yang bertubi-tubi, atau klien minta revisi secepatnya. Dari beberapa teman yang berstatus work-at-home-mom, mengatakan bahwa bekerja dari rumah itu semacam akrobat :D. Maka, mari berempati dan jangan memandang work-at-home-mom itu sama dengan santai-santai.
4. Lo mah enak nggak perlu menghadapi atasan atau rekan kerja yang nyebelin. Nggak stress-lah pokoknya
Kata siapa work-at-home-mom tidak stress dengan rekan kerja atau atasan? Mungkin mereka memang tidak memiliki atasan secara hirarki pekerjaan. Namun ada klien yang harus mereka hadapi, ada pembeli yang harus mereka urus (yang kadang galaknya dan banyak maunya jauh melebih CEO di sebuah perusahaan besar).
Bicara tentang stress? Work-at-home-mom, mereka harus pandai-pandai mengatur keuangan agar jangan sampai pengeluaran lebih besar dari pendapatan. Harus pandai-pandai memastikan ada penghasilan setiap bulannya, berbeda dengan pekerja kantoran yang sudah ada gaji bulanan. Stress akan selalu ada mau apapun jenis pekerjaan kita. Tergantung sejauh mana kita mampu menanganinnya.
Jadi, sebagai sesama perempuan, sebagai sesama mommies, sebagai sesama working mom, mari kita kurang-kurangi bersikap nyinyir dan iri pada sesama. Lebih baik saling memberdayakan kan :).