Berdasarakan data dari The Tobacco Atlas, rokok penyebab 217.400 kematian orang Indonesia setiap tahun! Dan setidaknya ada 5.000 bahan kimia berbahaya yang dapat memicu kanker dan penyakit mematikan lainnya. Masih mau merokok?
Image: www.senego.com
Bisakah Mommies bayangkan jika orangtua merokok dan akhirnya berujung sakit karena paparan 5.000 bahan kimia tadi hingga akhirnya berdampak kematian, siapa pihak yang paling kehilangan dan dirugikan? Jawabannya tentu saja anak. Belum lagi jika dalam kurun waktu tertentu, anak dan seluruh orang rumah menjadi perokok pasif dan “kebagian mencicipi” asap rokok, saat ada yang merokok di dalam rumah. Anak Anda akan menjadi perokok pasif, artinya ia akan mengisap asap rokok secara langsung! Daaaan, berisiko mengidap bronkitis, asma, kanker paru-paru dan kanker laring (tenggorokan). Oooh, come on people – mari sama-sama sadar kalau kesehatan lingkungan adalah tanggung jawab kita semua.
Baru-baru ini Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan kampanye “Suara Hati Anak” dalam bentuk iklan layanan masyarakat. Dan bisa diikuti oleh semua masyarakat Indonesia di social media dengan turut meneruskan video tersebut ke masyarakat luas dengan tagar #SuaraTanpaRokok. Mommies bisa menonton videonya di www.suaratanparokok.co.id.
Dalam video tersebut tergambar seorang anak yang harus turun tangan membantu ibunya mencari nafkah, karena sang Ayah jatuh sakit akibat rokok. Ada adegan si anak berkata “Dulu aku seperti anak-anak lain, bersekolah dan punya banyak teman, tapi sekarang...” Hati orangtua mana yang nggak perih ada anak yang berkata demikian? Singkatnya kalau Anda yang sedang membaca artikel saya sekarang ini masih merokok, tolong berhenti merokok, dengan begitu kita juga turut melindungi masa depan mereka. Tak terbatas, apakah Anda sudah menjadi orangtua atau belum, poinnya menciptakan lingkungan yang sehat adalah tanggung jawab seluruh eleman masyarakat.
Ini adalah kampanye nasional keempat yang diluncurkan dalam beberapa tahun belakangan ini. Dan kali ini didukung oleh Vital Strategies, yang memiliki visi setiap orang harus terlindungi dengan sistem kesehatan masyarakat yang kuat. Agar usaha Pemerintah dan Vital Strategies tak sia-sia mari rapatkan barisan, mengingatkan lingkungan sekitar kita untuk berhenti merokok demi lingkungan yang sehat untuk semua orang.
Sekadar mengingatkan, asap rokok yang menempel pada baju masih memiliki efek mematikan. Jika sisa-sisa partikel tersebut dihirup oleh si kecil cukup sering dan dalam jangka waktu yang lama, tidak tertutup kemungkinan terkena pneumonia (infeksi yang menyerang paru-paru). Sementara dari beberapa sumber yang saya baca, paparan asap rokok bisa mencapai 10 meter. Sudahlah sisa si asap ini berbahaya, jangkauan asapnya juga jauh, mengandung 5.000 lebih zat kimia yang dapat menyebabkan kanker. Nggak ada bagus-bagusnya kan, Mommies rokok itu? Saran saya, hindari si kecil dari para perokok (maaf...,sekalipun itu adalah orangtuanya sendiri, atau saudara). Tidak ada tuh yang namanya gendong apalagi cium-cium si kecil, sementara yang bersangkutan habis merokok. Sembari mengingatkan dengan cara yang baik, lebih baik hindari dan berhenti merokok – karena dengan begitu Anda, saya dan kita sudah melindungi masa depan anak Indonesia.