Dari sekian banyak alat kontrasepsi, jenis pil ternyata menempati posisi ketiga di dunia. Salah satu penyebabnya karena adanya mitos yang beredar di masyarakat. Benarkah mitos-mitos tersebut?
Image: www.medicalnewstoday.com
Perkara memilih alat kontrasepsi saya akui susah-susah gampang, apalagi saya sempat dengar salah satu pilihan kontrasepsi membuat seseorang berusaha lebih keras untuk kehamilan keduanya. Saya sendiri hingga kini masih menjatuhkan pilihan pada kontrasepsi nonhormonal jenis kondom. Sempat terpikir mau menggunakan spiral, tapiiii...pernah dapet cerita kalau sahabat teman saya tetap saja “kebobolan” hingga punya anak 5! padahal pakai spiral. Tapi sekali lagi, dari sekian persen jaminan yang diberikan macam-macam alat kontrasepsi tadi – penentuan tetap ada di tangan Tuhan, kan ya Mommies? Buktinya spiral yang digunakan Mama saya, sukses mengendalikan kehamilannya.
Pilihan lain alat kontrasepsi adalah pil – namun sayangnya sebagian masyarakat enggan menggunakannya terkait mitos-mitos yang beredar. Menurut dr.Boy Abidin, SpOG yang saya temui dalam acara “Your Body, Your Life, Your Decision” oleh Bayer Indonesia akhir Mei lalu di Jakarta mengatakan banyak perempuan takut memilih pil kotrasepsi hormonal karena takut sulit hamil, gemuk, timbul jerawat, bikin mual dan muntah, bahkan menyebabkan kanker. Mari kita bahas satu persatu, menurut keterangan dari dr. Boy berikut ini.
Pil kontrasepsi dapat menyebabkan kenaikan berat badan: MITOS!
FAKTANYA: Tidak ada peningkatan berat badan yang signifikan pada konsumsi kotrasepsi berupa pil. Kenaikan berat badan sendiri berkaitan dengan pola diet seseorang dan aktivitas fisik. Selain itu sebagian perempuan mengalami berat badan yang signifikan karena bertambahnya usia.
Pil kontrasepsi dapat menyebabkan mual, muntah dan timbul jerawat: MITOS!
FAKTANYA: Dulu di tahun 1960-an, pil kontrasepsi memiliki dosis estrogen dan progestin yang cukup tinggi dan menyebabkan mual dan muntah. Tapi dengan kemajuan teknologi, dosisnya diturunkan dari 50, mikrogram menjadi 20 mikrogram di tahun 1980. Inovasi yang dilakukan para ahli ini dilakukan dengan tujuan menekan berbagai efek samping, seperti mual, muntal dan timbulnya jerawat – namun tetap dengan hasil yang efektif. Dan jenis hormonnya makin mendekati hormon yang alami.
Pil kontrasepsi dapat menyebabkan susah hamil: MITOS!
FAKTANYA: Pil itu efeknya hanya 24 jam. Karenanya disarankan untuk minum pil secara teratur di jam yang sama setiap harinya. Untuk membuat efektifitasnya menjadi bagus.Dan begitu distop penggunaan pil – maka si perempuan ini akan terjadi menstruasi seperti biasa. Intinya dengan minum pil kontrasepi secara teratur bisa mengendalikan kehamilan, begitu distop – kesuburan perempuan akan kembali seperti semula dan bisa hamil.
Pil kontrasepsi dapat menyebabkan kanker ovarium dan endometrium: MITOS!
FAKTANYA: Sejumlah data menunjukkan terjadi penurunan risiko kanker ovarium pada mereka yang mengonsumsi kontrasepsi oral dalam jangka waktu yang panjang. Begitu pun dengan kanker endometrium, sebuah penelitian menunjukkan penurunan sebesar 50% dalam risiko terjadinya kanker endometrium pada perempuan yang telah memgonsumsi kontrasepsi oral. Dengan catatan, semakin panjang durasi penggunaan, semakin besar pula penurunan risiko yang akan terjadi.
Aaaah, saya sendiri lega deh mendengar sejumlah penjelasan dari dr.Boy tadi – semoga hal yang juga Mommies rasakan ya. Jadi nggak ragu lagi, kalau memang mau memilih pil sebagai alat kontrasepsi Anda. Tapii inget yaaa, konsultasi dulu ke dokter sebelum memutuskan alat kontrasepsi apa yang akan Mommies gunakan :)