Siapkah kita menjalani kehidupan sehari-hari sembari “berteman” dengan masalah dan berdamai dengan penyebab stress?
Siapapun pasti ingin menjalani kegiatan sehari-hari dengan tenang. Inginnya, masalah jauh-jauh, deh, dari kehidupan kita. Tapi nggak mungkin juga kita bisa menghindari dari masalah. Sepele ataupun dirasa berat, masalah itu selalu ada dalam keseharian kita. Pertanyaannya, siapkah kita menjalani kehidupan sehari-hari sembari “berteman” dengan masalah?
Nah, sebenarnya sih masalah inilah yang bisa menyebabkan stress pada kita. Ketika stress melanda, nggak jarang emosi kita menjadi tidak stabil, mendadak kehidupan yang bahagia menjauh dari diri kita *mulai lebay, hahaha… Ada juga yang akan merasa sedih seharian atau mendadak kesal hingga marah-marah sendiri. Kalau keadaannya sudah seperti itu, ada baiknya Mommies mengambil waktu sejenak untuk melangkah ke pojokan yang sepi dan mulai mengenyahkan pikiran serta perasaan negatif hingga akhirnya bisa kembali tenang.
Perlu diketahui, stress yang menimbulkan perasaan negatif pada diri kita dapat mengganggu kesehatan fisik. Hal ini pun diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Psychosomatic Research pada tahun 2007 bahwa kanker payudara dapat menyebar secara cepat pada mereka dilanda stress. Jadi, ada baiknya kita mulai belajar untuk berdamai dengan masalah atau semua hal yang bisa menimbulkan stress.
Meskipun bekerja dari rumah, bukan berarti emosi saya tidak naik-turun. Tetap saja ada hal-hal dalam keseharian yang membuat pusing kepala tujuh keliling atau menimbulkan gejolak dalam diri. Belum lagi ketika datang masalah besar yang membutuhkan tenaga dan pikiran dalam penyelesaiannya. Bukan berarti saat masalah melanda, kita tidak bisa menjalani hidup sehari-hari dengan wajah ceria, lho.
Berikut ini yang bisa Mommies lakukan setiap hari untuk tetap menjaga kestabilan emosi, diantaranya :
• Mulailah hari dengan rasa syukur dan senyuman. Bagi saya, memulai hari dengan senyuman bisa mempengaruhi keadaan jiwa saya selama satu hari. Biasanya, mood menjadi lebih baik dan perasaan menjadi lebih tenang. Pokoknya jauh-jauh dari uring-uringan deh. Ditambah lagi, ada rasa syukur yang saya selipkan dalam setiap doa ketika membuka mata selepas tidur semalaman. Efeknya, perasaan akan lebih plong.
• Kendalikan pekerjaan dan waktu sibuk. Saya paling malas berhadapan dengan stress. Dan harus diakui bahwa saya adalah tipikal manusia yang gampang panik, terutama ketika berhadapan dengan berbagi hal yang berbau target. Jadilah saya memilih untuk menentukan apa kesibukan dan bagaimana cara menjalani kesibukan saya. Misalnya, ketika berhadapan dengan tenggat waktu dalam pekerjaan, saya memilih untuk mengerjakan pekerjaan tersebut jauh-jauh hari. Pastinya sih akan saya cicil pekerjaan tersebut hingga selesai tepat waktu. Namun, saya juga memilih untuk nggak ngoyo (baca : memaksakan diri) ketika saya tahu bahwa saya tidak mungkin mengerjakan suatu pekerjaan karena ketidakmampuan diri. Yes Mommies, we should take the control dan jangan sampai malah pekerjaan yang mengontrol kita.
• Sediakan waktu untuk diri sendiri. Memang nggak bisa dibohongi bahwa kegiatan sehari-hari itu membuat kita lelah secara mental. Biasanya, kita selalu menganggap kelelahan itu dialami oleh fisik saja, padahal kelelahan mental bisa menganggu kestabilan jiwa kita loh. Disinilah peran penting dari meluangkan waktu untuk diri sendiri. Sejenak tinggalkan meja kerja dan semua kesibukan kita. Mungkin Mommies bisa mengalihkan pandangan ke jendela dan memandang keadaan di luar sana sembari bermain dengan pikiran Mommies sendiri. Atau bisa juga Mommies menyandarkan tubuh dan memandang langit-langit ruang kantor Mommies. Nggak perlu lama-lama kok, menyediakan waktu lima hingga sepuluh menit untuk mengalihkan pandangan dan pikiran dari pekerjaan akan membuat mood Mommies menjadi lebih baik.
• Kerjakan hobi. Jangan pernah menyepelekan hobi ya Mommies karena melakukan hobi yang Mommies sukai dapat me-refresh jiwa kita loh. Efeknya tentu saja membantu kita untuk berjauhan dengan stress. Ditambah lagi, dengan melakukan hobi yang disukai, pikiran dan hati Mommies diberikan kesempatan untuk beristirahat dari segala rutinitas pekerjaan. Jadi, mulailah mencari apa hobi yang Mommies yang suka ya. Sederhananya, mendengarkan lagu yang kita sukai pun akan memberikan efek menenangkan.
• Akhiri hari dengan memaafkan. Nggak setiap hari kita akan baik-baik saja. adakalanya kita rebut dan bersitegang dengan pasangan, kesal dengan kelakuan anak atau bete dengan atasan yang seenaknya menyuruh ini-itu. Wajar, kok, kalau Mommies merasa kesal atau sebal, tapi jangan terlalu disimpan di hati. Dan jangan pernah membawa kekesalan ke dalam tidur malam. Akan lebih baik jika Mommies memaafkan semua kejadian tidak baik yang Mommies alami setiap kali akan tidur malam. Usahakan saja untuk membuatl hati merasa lega dan tenang ketika akan mengakhiri hari.
Selain itu, tanamkan juga pada diri Mommies bahwa setiap masalah tidak harus selesai dalam waktu cepat. Ada juga masalah-masalah yang bisa kita kesampingkan sejenak dan membutuhkan proses agak panjang dalam penyelesaiannya. Menurut saya, sih, memaksakan diri untuk menyelesaikan atau mengembalikan keadaan seperti semula pun bukanlah hal yang baik. Tetap jalani saja semua sesuai dengan kemampuan Mommies. Jika Mommies bisa mengendalikan keadaan, maka kesehatan mentalpun akan selalu terjaga.
Remember, ya, Mommies, the key is don’t be so hard on yourself. Kita harus paham kapan gangguan kecemasan seperti ini perlu diwaspadai.