Ada yang pernah mendengar istilah Shabby Chic? ciri khas tampilan desain interior ini didominasi oleh warna-warna pastel. Bagi Mommies yang tertarik menerapkannya, yuk kenal lebih dekat konsep Shabby-Chic berikut ini.
“Home is where my heart belongs”, saya selalu suka dengan quote ini, karena benar-benar mewakili fungsi rumah yang sesungguhnya, yaitu menjadi pelabuhan terakhir seseorang, sejauh apa pun dia pergi untuk melepas lelahnya. Karena itu sudah sepantasnya rumah dibuat senyaman mungkin, mulai dari eksterior hingga desain interior rumah.
Salah satu gaya yang sempat mencuri perhatian adalah tampilan Shabby Chic, setelah hampir 20 tahun lalu gaya ini diciptakan, hingga sekarang masih saja banyak peminatnya. Shabby Chic adalah Gaya eklektik yang menggabungkan mebel antik dengan warna-warna pastel, renda dan motif bunga yang feminin. Gaya Shabby Chic sering juga disebut sebagai country chic atau vintage chic. Desain bergaya Shabby-Chic ini mulai berkembang di negara Inggris sekitar tahun 1980-an dan berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1990.
Jika Anda menyukai gaya yang lembut dan dreamy, Anda beruntung, karena desain Shabby Chic mudah dan murah untuk dicapai. Bagian paling dasar dari Shabby Chic adalah furnitur antik, yang berarti Anda dapat menemukan di bagian furnitur tua, atau membeli perabotan modern dengan biaya yang lebih rendah dan memberikan makeover Shabby Chic sendiri. Yaaa, hitung-hitung menerapkan kiat mendesain interior rumah dengan bujet rendah kan, Mommies?
Desain interior Shabby Chic merupakan desain interior yang menekankan pada elemen-elemen yang lembut dan feminin. Sebenarnya, Shabby Chic terdiri dari kata shabby dan chic, yang berarti lusuh dan bergaya, memiliki makna lusuh dan juga chic. Sebagaimana dengan artinya, Shabby Chic juga memiliki istilah lain yaitu Bohemian atau Boho.
Desain bergaya Shabby Chic ini juga kental dengan warna-warna pastel yang lembut seperti biru, merah muda, hijau atau bahkan emas sekalipun yang dapat menghiasi ruangan. Warna-warna ini dapat diaplikasikan secara tidak merata pada panel dinding maupun furnitur pengisi ruangan untuk menimbulkan kesan unfinished pada ruangan.
Gambar dari www.architecturedesigndiy.com
Bagaimana dengan furnitur untuk konsep ini? lihat di halaman selanjutnya ya, Mommies.
Sedangkan untuk furnitur, biasanya desain ini menggunakan furnitur yang terbuat dari kayu yang dicat secara tidak merata agar menimbulkan kesan yang usang seperti termakan oleh waktu puluhan tahun. Tidak jarang juga, furnitur dapat dibuat rusak dengan goresan-goresan. Kehadiran furnitur antik seperti credenza, vas bunga, frame kaca, kain atau benda seni lainnya dapat membuat ruangan Anda terlihat lebih indah.
Selain kayu, bahan fabric (kain) juga menjadi elemen yang utama dalam desain interior bergaya Shabby Chic. Biasanya, kain yang digunakan dalam desain ini memiliki motif dan warna pastel dan umumnya bermotif bunga-bunga. Anda dapat menerapkan bahan kain dalam tempat tidur, meja makan, dijadikan sebagai padded wall hingga upholstery kursi. Namun, satu hal yang perlu Anda ketahui bahwa desain bergaya Shabby Chic cenderung bermain pada ruang monokrom yang aman.
Gambar dari www.dwellcandy.com
Desain ini lebih mengutamakan tampilan yang mampu menghadirkan suasana pada zaman sekitar abad 19. Jika pada umumnya perabot tua dan antik di Indonesia lebih sering menggunakan warna coklat atau warna lain yang menimbulkan kesan gelap, maka desain Shabby Chic adalah kebalikannya.
Desain interior bergaya Shabby Chic yang unik dan lembut ini bisa Anda hadirkan ke dalam interior rumah. Nah, berikut ini beberapa tips yang dapat Anda ikuti untuk menciptakan gaya ini:
Bagaimana Mommies? Kalau untuk saya gaya interior ini memberikan kesan menenangkan di dalam rumah – mungkin karena pilihan warna-warna yang lembut. Siapa yang tertarik mencoba? Atau malah rumah Mommies sudah mengadaptasi gaya ini? :)
*Artikel ini hasil kerjasama dengan balkonie.com