banner-detik
PARENTING & KIDS

Anak SD Punya Handphone Sendiri, Yay or Nay?

author

adiesty09 Feb 2016

Anak SD Punya Handphone Sendiri, Yay or Nay?

Kapan waktu yang tepat memberikan anak handphone? Apakah anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar sudah boleh memiliki handphone? Hal apa saja yang perlu kita pertimbangkan lebih dulu sebelum memberikan handphone pada anak ?

Ngomongin masalah pemberian handphone pada anak, tampaknya memang masih jadi perdebatan para orangtua, ya. Paling nggak hal inilah yang saya alami. Jadi, beberapa waktu lalu saya sempat melempar pertanyaan di salah satu group Whatsapp mengenai kapan waktu yang tepat memberikan handphone pada anak. Ternyata jawabannya cukup beragam.

Ada yang bilang, "Nanti saja kalau anak gue sudah SMP", tapi ada juga yang menjawab akan memberikan anak handphone meskipun masih SD, lebih tepatnya ketika anak-anak sudah masuk kelas 4 atau 5 SD.  Begitu saya tanya, hal apa saja yang mendasari mereka untuk memberikan handphone pada anak-anaknya ternyata terkait dengan masalah komunikasi dan keamanan anak.

"Gue, sih, lebih ke faktor keamanan saja, ya. Gue sama suami kan sama-sama kerja, jadi kalau anak sudah punya handphone sendiri akan lebih mudah pantau kondisi anak sewaktu-waktu. Anak gue juga bisa hubungin gue atau suami dengan mudah," tukas salah satu teman saya, Anna.

?????????????????????????????????????????????????????????????????????*foto : theasianparent.com

Sebelum menulis artikel ini, Mommies Daily pun sempat melakukan survei kecil-kecilan lewat twitter. Tanggal 4 Febuari kemarin, kami bertanya kapan Mommies memberikan ponsel untuk si kecil? Ternyata, 62% menjawab akan memberikan ponsel ketika anak sudah masuk SMP, dan 38% memberikan handphone ketika anak masuk kelas 5 SD.

Dari sini saja jadi ingat dengan sebuah berita yang ditulis di CBC News. dalam berita tersebut menuliskan hasil sebuah riset wartawan Kanada Marc Saltzman dan Karmi Levy, bahwa banyak anak-anak yang diberikan handphone ketika mereka berusia 9-11  tahun. Tidak jauh berbeda dengan riset ini, Frand Walfish, Psy.D. Psychotherapist dan penulis buku The Self Aware Parent, mengatakan bahwa  waktu yang ideal untuk memberikan anak handphone adalah 12 atau 13 tahun. Alasannya, pada usia ini anak-anak sudah bisa memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin.

Untuk itulah, sebelum kita terburu-buru memberikan anak handphone, ada baiknya kita memerhatikan beberapa hal lebih dulu. Misalnya, apakah anak kita benar-benar membutuhkan handphone? Untuk menjawab pertanyaan ini, nggak ada salahnya kalau kita membuat list lebih dahulu seberapa pentingnya anak kita punya handphone. Kalau memang anak masih lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, untuk sekedar berkomunikasi dan menanyakan kabar anak rasanya telepon di rumah sudah cukup, ya.

Kalau pun ternyata anak-anak kita memang membutuhkan handphone, tidak ada salahnya untuk membuat dalam menggunakannya. Jangan sampai karena anak punya ‘mainan’ baru, mereka malah lupa dengan tanggung jawab mengerjakan pekerjaan rumah, misalnya. Atau malah jadi asik sendiri sehingga melewatkan waktu bersama keluarga. Oleh karena itu batasan penggunaannya handphone harus jelas.

Selain itu, kalau memang tujuan utama lebih kepada komunikasi, alangkah baiknya kalau kita hanya membelikan handphone yang hanya bisa digunakan untuk telepon atau SMS saja. Nggak perlu dulu membelikan handphone masa kini, sehingga memudahkan anak mengakses internet. Memang, sih, anak masa kini nggak bisa dilepaskan dari teknologi, harus melek biar nggak gaptek. Untuk itulah kita pun harus cermat dukung penggunaan internet sehat, dan tentunya harus tahu paham survival guide di era internet.

Sebagai orangtua, kita tentu yang paling paham dan bisa menilai tanggung jawab anak. Apakah anak sudah bisa bertanggung jawab dalam menggunakan handphone, apakah handphone tersebut tidak akan memengaruhi kedisiplinannya mengerjakan tugas sekolah?Termasuk apakah anak sudah bisa tanggung jawab untuk menjaga handphone miliknya? Jadi, usia bukanlah satu-satunya ukuran untuk memberikan handphone.

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan