Sorry, we couldn't find any article matching ''
Astrid Sartiasari: Menjadi Ibu Membuat Saya Ingin Selalu Belajar Banyak Hal
Menjadi penyanyi, ibu dan isteri membuat Astrid Sartiasari selalu ingin banyak belajar banyak hal dan berusaha tidak menjadi ibu yang terlalu kompetitif.
Bermula dari hobi, dan aktif ngeband lalu mencoba peruntungan di beberapa festival menyadarkan diri Astrid Sartiasari (34) untuk lebih serius menekuni dunia tarik suara. Suara khasnya mulai dikenal melalui soundtrack film “Tusuk Jelangkung” – yang berjudul “Ratu Cahaya” pada 2003 lalu. Di bawah naungan label Sony Music Entertainment, Astrid terus berkarya. Dan kini ia hadir dengan single “Demi Kita”, saya sudah mendengarkan lagu ini, Mommies, daaaann, liriknya “dalem” banget :D. Ibu dari Alec (3) ini akan bercerita mengenai single terbarunya dan tentu seputar dunia parenting ala Astrid dan pasangannya.
Dengar-dengar Mbak Astrid sudah mengeluarkan single lagi nih, bisa diceritakan nggak lagu “Demi Kita” ini bercerita tentang apa?
Iya, saya baru saja rilis single Demi Kita pada tahun lalu, sekitar bulan November. Ciptaan Alan Urbach dan diaransemen oleh Steven Santoso. Ceritanya tentang hubungan percintaan, yang berada diujung perpisahan – hanya saja salah satu pasangannya masih ingin mempertahankan dan berharap dengan hubungan tersebut. Pesan dari lagu ini adalah, kalau menemukan masalah dengan pasangan, sebaiknya segera dicari solusinya. Apalagi kalau sudah menikah, tidak bisa dengan gampangnya bilang putus atau bercerai. Karena akan banyak hal yang harus dipikirkan.
Lalu sepadat apa kegiatan untuk mempromosikan single terbaru ini?
Kegiatan promosinya sih, tidak terlalu padat ya. Saya inginnya bertahap, sekarang wilayahnya Jakarta dulu, nanti akan ke Bogor, Bandung dan seterusnya.
Selain menyanyi, dan promo single, sebetulnya kegiatan Mbak di waktu senggang itu ngapain?
Saya adalah ibu rumah tangga di waktu senggang, artinya mengurus anak, suami dan keluarga. jadi sebenarnya itu adalah main job saya, karena setiap hari ya saya akan melakukan hal tersebut. Pagi, saya akan antar Alec sekolah, lalu siang Alec sudah pulang. Habis itu saya akan melakukan kegiatan lainnya, jadi sebisa mungkin diatur sedemikian rupa supaya semua bisa berjalan dengan baik.
Di antara kesibukan Mbak, ada kegiatan bonding Andalan dengan Alec nggak?
Jadi sekarang ini kan semuanya serba gadget, nah saya ingin sekali mengurangi kegiatan yang menggunakan gadget ini. Artinya jika sudah seharian di luar, ketika pulang dan ketemu Alec, saya ingin fokus dengan dia, dengan meletakkan gadget. Dan kebetulan Alec ini lagi senang dibacakan cerita menjelang tidur. Bergantian antara saya dan suami yang membacakan cerita. Selain itu, Alec juga tidak suka ya kalau saya dan pasangan terlalu intens dengan gadget.
Suka ajak Alec nyanyi nggak? Dan apakah sudah memperlihatkan ada bakat yang sama dengan Anda?
Saya lihat dulu ya situasi lingkungan tempat saya kerja, kalau nyaman akan saya bawa. Kalau lagi latihan sih dia suka ikutan ke atas panggung ya, walau masih agak malu-malu. Kalau bakat saya belum tahu, karena pada dasarnya anak seusia Alec suka bernyanyi dan menari.
Nah, kalau kegiatan menyanyi itu sendiri memiliki arti apa?
Menyanyi itu bisa membuat saya bahagia, selain itu dari hobi yang sekarang juga bisa menghasilkan, saya merasa beruntung ada di kondisi ini. Dan kalau sedang di tengah suasana hati yang sedang tidak mendukung, bisa mengobati mood saya menjadi lebih baik.
Awalnya mula berkecimpung di industri ini?
Awalnya belajar otodidak dan sempat nge-band, habis itu juga rajin ikutan festival, eh ternyata saya mendapat apresiasi. Dan setelah saya menyadari hobi ini ada nilai lebihnya, akhirnya saya mulai les vokal, karena ingin lebih serius, karena ingin lebih mendalamai bidang ini.
Kalau tadi kegiatan bonding dengan anak, bagaimana dengan pasangan?
Saya sama suami dua-duanya suka nonton dan makan, dua hal itu yang harus dicari waktunya setelah kami sudah melalui masa-masa sibuk bekerja. Jadi dalam satu minggu, kalau ada jadwal kosong, kami akan nonton dan makan, sesederhana itu.
Astrid ingin meng-improved banyak hal dalam hidupnya apa saja ya?
Astrid, dengan suaminya Arlan, dan Alec jagoan kecilnya. Foto: IG Astrid.
Selanjutnya, mengingat Mbak sudah menjadi ibu dan isteri – apa sih yang harus di-improved?
Banyak banget, sampai sekarang saya masih harus banyak belakar banyak hal. Misalnya tahun ini, saya lebih fokus ke diri sendiri – ingin menjadi pribadi yang lebih sabar, peka dengan orang-orang sekitar yang memang sudah mendukung karier saya. Lalu ingin lebih dekat dengan Tuhan, dan itu semua pasti akan berpengaruh kepada kehidupan rumah tangga, apalagi kalau sudah menjadi ibu. Saya sendiri sekarang masih berjuang belajar menjadi ibu, di antaranya mengatur porsi waktu untuk pekerjaan, anak dan keluarga.
Tantangan apa yang dirasakan sebagai ibu bekerja?
Sekarang ini banyak sekali ibu-ibu yang kompetitif, nah saya sekarang berusaha “mengerem” menjadi ibu yang seperti itu. Artinya saya harus bisa memahami antara usia dan kemampuan anak, misalnya usia Alec yang sekarang 3 tahun itu, senangnya kan masih bermain, ya saya tidak boleh memaksa dia untuk bisa membaca dan berhitung. Jangan sampai nantinya, saya menjadi orangtua yang memaksa kemampuan anak , padahal belum masuk usia untuk melakukan hal tersebut. Inginnya yang berjalan alami saja.
Nah, Mbak sendiri dan pasangan termasuk tipe orangtua yang gemar datang ke seminar atau talkshow yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak kah?
Pingin banget sih kalau memang ada kesempatan, misalnya seminar kapan tepatnya anak belajar membaca atau apapun yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak. Hal-hal semacam itu menurut saya penting, karena kan dunia kami sudah berbeda jauh dengan anak. Dan zaman dulu itu, acara-acara semacam itu belum bermunculan ya. Dan jika waktu pasangan memungkinkan, kami ingin sekali pergi berdua, supaya kami berdua benar-benar paham, karena kan kalau saya sendiri – nanti hasilnya tidak maksimal.
Pembagian pola asuh dengan pasangan bagaimana Mbak?
Sekarang itu pembagian lebih kepada memberitaukan hal- hal yang boleh atau tidak dilakukan. Misalnya sekarang itu Alec sedang reflex memukul sesuatu, nah kami berdiskusi cara apa yang paling ampuh untuk membertahu Alec. Yaitu dengan cara mendongeng, nah, ini adalah bagian suami saya deh tuh. Alec pun sangat tertarik mendengarkan cerita dari Ayahnya.
Kembali lai ke personal Mbak Astrid. Sebenarnya sisi lain dari dirimu yang orang lain belum tau apa sih?
Saya ini orangnya sebetulnya pemalu, dan tidak terlalu feminin, malah saya itu maskulin loh, hahaha. Hal ini saya tahu dari suami, katanya saya itu apa-apanya ingin dikerjakan sendiri. Dan kalau penampilan saya senang bereksperimen, misalnya klien saya memberikan dress code tertentu, nah, saya senang banget tuh.
Tolong teruskan kalimat berikut ini, ”Saya adalah ibu yang.... ”
Saya adalah ibu yang masih harus banyak belajar, ibu yang ingin anaknya bisa menghargai orang lain, ibu yang ingin keluarganya sehat. Dan ibu yang ingin rumah tangganya berjalan dengan baik.
Ingin Alec tumbuh menjadi pribadi yang seperti apa?
Saya ingin Alec tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, dan dari sekarang saya sudah mulai memperkenalkan waktu-waktu tertentu yang harus dipatuhi – misalnya waktu mandi, makan, main dan istirahat dan sebagainya. Selain itu saya ingin Alec menjadi pribadi yang percaya diri, dengan Alec mulai sekolah ini, sangat tertolong untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya ini. Dan juga menjadi anak yang menghargai orang lain, dan berbagi dengan teman-temannya.
Sukses terus ya Astrid untuk kehidupan karier dan keluarganya, ditunggu single dan album berikutnya :)
PAGES:
Share Article
COMMENTS