Mengapa anak kita butuh vaksin yang dapat mencegah pneumonia? Mengapa vaksin ini mahal dan sulit didapatkan? Ketahui jawaban dan fakta soal pneumonia di artikel ini.
Kemarin, Mommies Daily baru saja mengadakan acara 'A Fair Shot, Vaksin Pneumonia untuk Kesehatan Anak' bersama Doctors Without Borders. Acara ini sendiri bertujuan untuk mendukung kampanye A Fair Shot, yaitu untuk meningkatkan kesadaran publik tentang penyakit pneumonia anak dan mahalnya harga vaksin sebagai kendala utama masyarakat mendapatkan vaksin untuk buah hatinya.
Lewat pemaparan dua nara sumber yang hadir, dr. Dirga Sakti Rambe, vaksinolog pertama di Indonesia dan dr. Tutut Sri Purwanti, perwakilan dari Doctors Without Borders, saya mendapatkan banyak sekali fakta mengenai penyakit pneumonia. Apa saja?
Pneumonia adalah infeksi yang menyerang paru-paru sehingga organ tubuh tersebut terisi air. Kondisi itu menyebabkan batuk, demam, dan menyulitkan pernapasan.
WHO telah menetapkan bahwa setiap tanggal 12 November dinyatakan sebagai Pneumonia Day. Hal ini membuktikan kalau pneumonia merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai.
Pneumonia dikenal sebagai penyakit yang diam-diam mematikan bagi anak.
Data UNICEF tahun 2013 mengungkapkan pneumonia atau radang paru akut menyebabkan kematian 58 balita per hari di Indonesia.
Tahukah Mommies Indonesia termasuk negara di urutan ke 10 yang banyak terkena pneumonia di dunia.
Usia yang paling rentan terjangkit pneoumonia adalah anak-anak usia di bawah 2 tahun.
Setiap tahunnya pneumonia menjadi pembunuh nomer 1 pada anak, khususnya usia di bawah 5 tahun.
Lebih dari 98 persen kematian anak karena pneumonia terjadi di negara berkembang.
Selain anak-anak berusia di bawah 5 tahun, risiko penyakit pneomonia ini akan kembali meningkat pada orang dewasa di atas 50 tahun.
Penyebab pneumonia adalah infeksi paru, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus Pneumoniae.
Keluhan yang biasa ditemui pada anak yang terkena pneumonia adalah demam, batuk, pilek, dan nafas yang sesak.
Pencegahan penyakit pneumonia pada anak bisa dilakukan lewat vaksin, kerena vaksin bekerja mengenali antibodi dan momori. Di samping itu, vaksin bersifat sangat spesifik, satu vaksin ditujukan untuk satu vaksin
Anak yang sudah ngaASI secara eksklusif masih tetap membutuhkan vaksin. Hal ini dikarenakan antibodi pada asi ada jangka waktunya dan tidak spesifik sementara vaksin diciptakan untuk melengkapi bisa bermanfaat sepanjang hidup.
Sayangnya, sampai saat ini harga vaksin pneumonia masih terbilang mahal. Mahalnya harga vaksin juga menjadi kendala bagi masyarakat untuk memberikan faksin pada anak-anaknya.
Isu lain yang menjadi kendala adalah masih banyak pandangan keliru yang beredar di masyarakat, antara lain soal kontroversi yang menyebutkan vaksin haram atau halal, vaksin bisa menyebabkan anak menjadi autis, bahkan vaksin konon menyebabkan seseorang jadi menyukai sesama jenis. Oleh karena itulah, kita perlu tahu fakta soal imunisasi.
Harga vaksin pneumonia sekitar 750rb - 1 juta. Sementara untuk efekstifitas, vaksin ini perlu dilakukan sebanyak 3 kali.
Sampai saat ini baru ada dua perusahaan yang menjadi produsen vaksin pneumonia, yaitu Pfizer dan GSK.
Mengingat produsen vaksin pneumonia hanya ada dua, vaksin ini pun terbilang langka. Untuk mendapatkannya kita perlu memesan pada tenaga medis.
Sampai saat ini ada empat macam yang berguna untuk mencegah pneumonia.
Bagaimana jika anak belum mendapatkan vaksin pneumonia? Apabila usia anak masih di bawah 5 tahun, vaksin untuk mencegah pneumonia tetap perlu dilakukan. Jika memang sudah besar, vaksin ini bisa dilakukan saat sudah dewasa.
Saat ini Doctors Without Borders sedang menggaungkan kampanye, "A Fair Shot", yaitu sebuah kampanye yang memperjuangan agar harga vaksin pneumonia bisa lebih murah sehingga lebih mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Harapannya, angka kematian anak-anak yang disebabkan oleh pneumonia pun semakin berkurang.