Ditulis oleh: Nina Samidi
Saat ini, semakin banyak anak dari teman-teman saya yang mengalami speech delay. Apa saja penyebabnya? Dan tanda-tanda apa yang mungkin harus kita perhatikan?
Entah kenapa, makin ke sini banyak sekali anak dari teman-teman saya mengalami speech delay. Nggak ada benang merah yang pasti sih antara anak yang satu dengan anak yang lain. Maksudnya nggak ada kemiripan apapun. Dan faktanya, gangguan bicara dan bahasa dapat berpengaruh pada perkembangan 5-10 persen anak usia preschool. Apa saja faktor-faktor penyebab speech delay? Yuk cek!
GANGGUAN PENDENGARAN
Anak yang mengalami gangguan pendengaran juga akan mengalami masalah dalam mendengar percakapan di sekitarnya. Hal ini otomatis akan mempengaruhi proses perkembangan bicara dan bahasa si kecil. Gangguan pendengaran dapat terjadi karena infeksi, trauma, atau kelainan bawaan seperti kelainan genetik, infeksi ibu saat kehamilan, obat-obatan yang dikonsumsi ibu ketika hamil, ataupun riwayat ketulian dalam keluarga.
Jika ini adalah faktor penyebabnya, perlu dilakukan pemeriksaan oleh seorang audiologis. Pemasangan alat bantu dengar pun dapat menjadi pilihan. Perlu diketahui Moms, anak yang mengalami gangguan pendengaran namun memiliki tingkat kecerdasan yang normal, perkembangan bicara dan bahasa akan tampak normal hingga usia 6-9 bulan. Akan tetapi, menggumam akan hilang dan anak akan terlihat lebih pendiam.
KELAINAN ORGAN BICARA
Kelainan organ bicara meliputi lidah pendek, kelainan bentuk gigi dan rahang bawah, bibir sumbing, dan kelainan laring. Pada anak dengan lidah pendek, ia akan mengalami kesulitan menjulurkan lidah sehingga kesulitan mengucapkan huruf ”t”, ”n” dan ”l”. Anak dengan kelainan bentuk gigi dan rahang bawah akan membuatnya mengeluarkan suara desah seperti ”f”, ”v”, ”s”, ”z” dan ”th”. Kelainan bibir sumbing pada anak dapat mengakibatkan penyimpangan resonansi berupa suara hidung pada huruf bertekanan tinggi seperti ”s”, ”k”, dan ”g”. Hati-hati juga jika proses menyusui bermasalah, ini juga bisa menganggu oromotor sejak bayi.
ANAK LAKI-LAKI
Keterlambatan bicara pada anak laki-laki lebih sering terjadi dibandingkan pada anak perempuan. Pada anak laki-laki berusia 16 bulan, rata-rata mampu mengucapkan 30 kata, sedangkan dengan usia sama, anak perempuan dapat mengucapkan sekitar 50 kata.
AUTISME
Moms, autisme juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya gangguan bicara, bahkan dapat dikatakan gangguan bicara dan bahasa yang berat. Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. Untuk mengatasinya, diperlukan terapi wicara yang dapat membantu mengurai kesulitan yang biasa mereka rasakan saat berinteraksi dengan Anda atau orang lain.
Pemakaian dua bahasa alias bilingual pada anak juga bisa menjadi penyebab keterlambatan bicara.
BILINGUAL
Penggunaan 2 bahasa terkadang juga dapat menjadi penyebab keterlambatan bicara, meski keadaan ini tidak terlalu mengkawatirkan. Menurut sebuah penelitian, kelompok anak bilingual cenderung mempunyai perbendaharaan yang kurang dibandingkan anak dengan satu bahasa, kecuali pada anak dengan tingkat kecerdasan yang tinggi. Maka pastikan saja bahwa mommies tahu kapan waktu yang tepat mengajarkan anak menggunakan dua bahasa atau lebih.
KURANG STIMULI DARI LINGKUNGAN
Penelitian menunjukkan, stimulasi yang kurang dalam lingkungan akan mempengaruhi kemampuan bicara pada anak, meski tergolong tidak berat. Bicara adalah bagian dari tingkah laku yang dipelajari dari proses meniru lingkungan. Bila stimulasi bicara sejak awal kurang, tentu saja akan menghambat kemampuan bicara dan bahasa pada anak. Membacakan buku cerita, bernyanyi bersama si kecil, dan banyak memberi respon pada setiap ucapan dan ocehan anak akan membantu anak dalam mengembangkan kemampuan bicaranya. Thank God, keluarga saya tipe cerewet, jadi anak-anak saya terpancing untuk tidak mau kalah cerewetnya. Hehehe….
Nah, tanda-tanda apa saja yang perlu mommies waspadai?
Anak Anda mungkin mengalami keterlambatan bicara jika ia mengalami hal ini:
Anak tidak membuat suara ocehan atau tidak mengucapkan kata apapun. Ia seperti tidak memberi respon ketika Anda mengajaknya bicara. Pada usia ini, anak seharusnya sudah dapat mengucapkan 1-2 kata, mengenali nama, mengikuti suara dan mulai memahami perintah sederhana. Jangan lupa memerhatikan tumbuh kembang si kecil mulai 0 bulan sampai 12 bulan. Apakah sudah sesuai?
Anak belum juga mengatakan satu kata pun. Pada usia ini, anak seharusnya sudah mulai mengucapkan 5-20 kata, termasuk sudah bisa menyebut nama.
Belum mampu mengucapkan beberapa kata, dan berkomunikasi kebanyakan dengan menggumam dan menunjuk-nunjuk, atau dia kehilangan kemampuan berbahasa – bisa mendadak kehilangan semua kosakata yang dikuasai atau dia jadi pendiam.
2,5 tahun
Anak masih berbicara dalam suku suku kata dan belum memiliki banyak kosakata. Pada usia ini, anak seharusnya sudah mulai dapat mengenali bagian tubuh, mulai memiliki sekitar 450 kosakata, mulai mengucapkan kalimat pendek, dan mengenali warna.
Anda ataupun orang lain tidak mengerti apa yang anak ucapkan. Saat berbicara pun anak cenderung hanya menggunakan dua kata ungkapan. Pada usia ini, anak seharusnya sudah mulai bisa bercerita dan kosakata semakin banyak, sekitar 1000 kata.
At the end, memang setiap anak memiliki proses tumbuh kembang yang berbeda. Jadi jangan langsung panik kalau si kecil tidak menunjukkan tanda-tanda milestone yang sesuai dengan usianya. Coba berdiskusi dengan dokter anak Anda, mungkin saja itu hanya sekadar telat sebentar.