Salah satu ‘beban’ terberat yang dirasakan oleh ibu baru yang harus kembali bekerja adalah menahan rasa kangen pada bayinya. Betul kan ibu-ibu???
Saat harus kembali bekerja 3 bulan setelah melahirkan, salah satu yang sering bikin saya mewek di kantor adalah, selain rasa sakit kalau payudara membengkak karena belum sempat memerah ASI, hal berikutnya adalah kangen sama si kecil. Mikirin di rumah dia lagi ngapain, baik-baik aja nggak dan rewel atau enggak.
Begitu sampai di rumah, tambah sedih kalau ternyata si kecil sudah tidur. Mau diuwel-uwel takut terbangun. Sering banget godaan untuk ngebangunin si kecil itu datang, biar saya bisa main-main sebentar. Padahal penting banget untuk seorang bayi mengalami tidur tanpa gangguan atau interupsi. Bayi yang kerap terbangun maka kualitas tidurnya akan terganggu. Dan selama bayi tidur itulah proses tumbuh kembangnya sedang berlangsung, begitu juga dengan perkembangan otak dan pembentukan sistem kekebalan tubuhnya. Selain itu, penting bagi bayi memasuki tahap tidur nyenyak karena semua yang ia pelajari di hari itu akan terekam saat bayi mengalami tidur nyenyak.
Jadi harapan saya untuk bermain adalah keesokan paginya sebelum saya berangkat kerja. Ternyata nggak segampang itu juga. Masalahnya, sepagi apa si kecil terbangun itu tergantung dari seberapa nyenyak tidurnya semalam. Kalau di malam hari dia bolak-balik terbangun (bukan karena gangguan dari saya kok, huhuhu), otomatis keesokan hari dia akan bangun siang dan saya sudah keburu berangkat ke kantor. Duuuh, dilema nggak kelar-kelar. Padahal ada jumlah jam tidur yang perlu dipenuhi bayi. Kalau berdasarkan usia bayi, berikut adalah kebutuhan tidur bayi:
Jadi agar kebutuhan tidurnya tercukupi dan dia juga bisa bangun pagi (biar mamanya bisa main sebentar, hehehe), saya pun mengecek apa saja yang membuatnya kerap terbangun. Ternyata anak-anak saya itu terbangun kalau udara panas atau terlalu dingin, gigitan nyamuk, lapar dan diapers yang bocor sehingga membuat mereka nggak nyaman saat tidur. Kalau mommies sendiri, biasanya apa yang sering membuat si kecil tidurnya nggak nyenyak? Mommies bisa sharing loh dengan sesama mommies lain di forum kami yang obrolannya seru banget tentang sleep issue pada si kecil. Nah, ketawan sudah penyebabnya. Sekarang tinggal bagaimana saya mencari solusinya.
Saya suka dengan konsepnya sebagai popok celana, jadi proses pemakaiannya juga nggak ribet. Selain itu teknologi yang digunakan membuat popok bertahan tetap kering selama 12 jam, jadi umpama pun selama tidur malam itu anak-anak banyak BAK (Buang Air Kecil), bokong mereka tetap kering dan nggak akan basah serta lembap. Nah, untuk masalah bocornya, Pampers Baby Dry Pants dilengkapi dengan perlindungan anti bocor dan Super Gel, jadiiiii, nggak ada lagi drama bocor di saat tidur.
Jadi, kalau tidur si kecil nyenyak, tidurnya jadi berkualitas, pagi hari bisa bangun dengan senang dan saya punya waktu untuk uwel-uwelan dan bercanda sama mereka.
*Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Mommies Daily dengan Pampers Indonesia