Ditulis oleh: Nina Samidi
Jadi, apa yang bisa ayah lakukan untuk perkuat bonding ayah dan bayi? Jangan bilang ‘tidak bisa’ dan berpikir bonding hanya bisa dibangun dengan mamanya.
Waktu anak kedua saya lahir, saya lumayan bisa tidur nyenyak di malam hari. Saat anak kedua lahir, suami saya (akhirnya) sadar bahwa dia tak perlu malu untuk melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan dengan si bayi, mulai dari menggendong, menyanyi untuknya, sampai menggantikan popok si bayi. Tidak seperti saat bayi pertama dulu ketika dia masih malu-malu melalukan itu semua, saat bayi kedua lahir, dia memberi saya ekstra tidur dengan menggantikan saya di banyak kegiatan bersama bayi kami. Mommies, jangan iri ya. Hehe... Alasannya sederhana, kali ini dia tidak ingin terlambat membangun ikatan dengan si bayi (alias, sebenarnya sih dia tidak mau kalah dengan ibunya, hihihi...)
Tapi asal tahu ya,bukan hanya Mommies yang harus (dan bisa) membangun ikatan dengan si bayi, Ayah juga harus. Penting ya, membangun bonding yang baik antara ayah dan si bayi? Yap! Sebuah penelitian yang dilakukan Oxford University menyebutkan, anak yang dekat dengan ayahnya sejak dini akan memiliki prestasi yang membanggakan di bidang akademis. Tidak hanya itu, bonding yang baik dengan ayah dapat membentuk karakter positif anak. Nah, ini dia yang bisa dilakukan.
*Gambar dari sini
1. Shift Malam
Sebagian besar waktu ayah tentu dihabiskan di kantor saat siang hari. Karena itu, malam hari menjadi waktu yang tepat untuk membangun bonding dengan si kecil. Membantu menjaga anak ketika isteri beristirahat juga akan memberikan momen berkualitas antara ayah dengan anak. Pastikan Anda sudah menyiapkan beberapa botol ASI di lemari pendingin jika si kecil merasa haus.
2. Main Bersama
Bernyanyi, membacakan buku cerita, mendongeng dengan boneka tangan adalah beberapa jenis kegiatan yang bisa Ayah lakukan dengan si bayi. Si bayi memang tidak langsung mengerti apa yang diucapkan ayah, tapi dia akan menangkap gerak-gerik Anda yang menyenangkan. Jangan lupa sesekali tunjukkan sisi humoris Ayah dengan memberikan mimik wajah yang lucu agar si kecil tertawa.
3. Beri Sentuhan
Meski belum dapat bicara, bayi merespon setiap sentuhan, terutama sentuhan dari orang tua. Sentuhan ayah akan membantu menenangkan dan membuat anak merasa lebih relaks. Lakukan pijatan lembut pada kaki, perut, lengan, dan leher selama 10-15 menit akan membuat si kecil semakin “merasakan” kehadiran ayah.
4. “Susui” si Bayi
Siapa bilang Ayah tidak bisa membantu isteri untuk menyusui bayi? Pastikan ayah sudah mengetahui cara memberikan ASI perah pada bayi. Dan agar bonding terjalin secara maksimal, saat memberi susu, pandanglah mata si kecil sambil ajak berkomunikasi. Meski mungkin si kecil belum mengerti, namun ia pasti dapat merasakan kasih sayang dari Anda.
5. Redakan Tangisannya
Akan sangat mudah menyerahkan bayi yang menangis pada ibunya, anak pasti langsung diam dan tenang. Namun, sebaiknya Anda mulai belajar menjadi sosok yang juga bisa memberikan ketenangan. Kecuali si bayi sedang lapar, Ayah bisa menenangkan bayi yang menangis dengan bernyanyi untuk si kecil, mengalihkan perhatiannya dengan mengajaknya jalan-jalan, atau mengayunnya dengan lembut, memberi pelukan hangat.
6. Mengganti Popok
Awalnya, mengganti popok tentu bukanlah tugas yang mudah. Selain bau, bagi beberapa ayah, menggunakan popok tentu menjadi hal yang rumit. Jangan menyerah! Sambil mengganti popok, Anda bisa mengajak si kecil bercanda atau bernyanyi. Pertama kali memakaikan popok, suami saya juga sering terbalik antara bagian depan dan belakang. Hihihi...
7. Temani Tidur
Waktu tidur yang konsisten penting untuk menjaga rutinitas tidur bayi. Setiap malam setelah bayi disusui, ayah bisa menemani si bayi untuk tidur dengan cara menggendong, menyanyikan lagu, atau mengusap-usap kepalanya. Sambil meninabobokkan, jangan lupa ungkapkan perasaan sayang serta pelukan. Selain rasa nyaman, anak tentu bisa merasakan kasih sayang ayah sehingga bonding antara keduanya semakin erat.
Nah, mumpung sekarang lagi hari libur, yuk mulai ritual bonding dengan bayi.