banner-detik
PARENTING & KIDS

Family Friday: Zee Zee Shahab – Ingin Menjadi Orangtua yang Keren di Mata Anak

author

?author?11 Sep 2015

Family Friday: Zee Zee Shahab – Ingin Menjadi Orangtua yang Keren di Mata Anak

Terpaut usia yang cukup jauh dengan pasangannya justru membuat Zee Zee Shahab menjadi pribadi yang lebih matang dan selalu termotivasi untuk menjadi ibu, isteri dan perempuan yang lebih baik.

Usia Zee Zee Shahab (27)  tergolong muda, namun pola pikir perempuan berdarah Betawi ini cukup matang. Hal ini tak lepas dari peran pasangannya Prabu Revolusi (35) - yang terus mendukung langkahnya membingkai masa depan keluarga yang penuh dengan harapan. Meski sudah termasuk keluarga muda yang mapan, namun semangat Zee Zee untuk menuntut ilmu tak pernah padam. Sekarang ia dan suami kompak sedang melanjutkan studi S2 di masing-masing jurusan yang menjadi passion mereka.

Kekompakan mereka tak berhenti di soal sekolah saja, kini mereka juga sedang serius berbisnis dan mengawal tumbuh kembang Khaleev (3) anak pertama mereka agar terbentuk menjadi sosok laki-laki yang cinta dengan agama, dan bangga memiliki orangtua yang keren seperti Mimi dan Didi-nya – sapaan unik dari Khaleev untuk mereka. Yuk, ikuti cerita selengkapnya, Mommies :)

IMG_5354

Perbedaan paling mendasar apa yang Zee Zee rasakan ketika memiliki Khaleev?

Banyak banget ya, apalagi soal waktu, karena sekarang ini aku mengurus Khalev sendiri, tidak menggunakan jasa baby sitter atau ART. Jadi hanya aku, Mas Prabu dengan keluarga inti aku, yaitu Mama dan saudara-saudara kandung aku, mereka bisa diandalkan untuk membantu mengurus Khaleev. Jadi dari awal hamil aku sudah komitmen mau mengurus anakku sendiri. Efeknya, pekerjaan yang aku dapat, harus diimbangi dengan kegiatan Khaleev. Apalagi sekarang dia mau masuk taman bermain, supaya bisa bersosialisasi. Sekarang aku tidak mengambil pekerjaan di pagi hari, karena harus mengantar dia sekolah nanti. Selesai dia sekolah, jika aku ada pekerjaan aku akan titipkan Khaleev ke Mama. Selesai kerja jemput dia. Kalau memang aku ada pekerjaan seharian penuh, aku titipkan dia sama Mama. Kalau dibilang berat, ya berat, tapi uniknya di situ, karena ini kan terjadi seumur hidup tidak akan pernah terulang.

 Sebagai pasangan, dukungan seperti apa yang Prabu berikan kepada istrinya – selain persoalan tumbuh kembang Khaleev?

Sekarang aku diminta Prabu untuk kuliah lagi mengambil gelar S2 – itu hukumnya wajib kata dia, hahaha. Tadinya aku sempat menawar untuk tahun depan saja kuliahnya, tapi Mas Prabu dengan tegas bilang aku harus mulai kuliah tahun ini, karena semakin ditunda akan semakin malas. Dan Mas Prabu tidak suka kalau melihat aku diam, karena di dunia entertainment aku tidak terlalu sibuk seperti dulu, jadi dia malah lebih senang melihat aku sibuk. Sekarang aku sedang kuliha S2 Seni Urban IKJ.

Tadinya aku berpikir untuk mengambil S2 Hukum, sama seperti jurusan aku sebelumnya, tapi Mas Prabu bilang itu bukan passion aku. karena dia sangat percaya jika suatu pekerjaan dilakukan dengan kebahagiaan maka aku akan mendapatkan nilai lebih. Menurut dia passion aku ya di dunia seni ini, dan aku memamg bahagia menjalankannya. Jadi sekarang Mas Prabu bilang tidak ada salahnya aku berani untuk keluar dari zona nyaman ambil sesuatu yang berbeda dan dia selalu mendukung aku 100%. Aku pikir aku memiliki suami yang sangat unik, hehehe.

Saya dengar ZeeZee dan pasangan aktif mengajarkan beberapa bahasa kepada Khaleev, apa alasannya?

Iya, kami memang membiasakan dia untuk mendengar berbagai bahasa, yaitu Inggris, Arab dan Perancis. Supaya nanti ketika dia besar, daya serap dia untuk dunia sastra akan mumpuni. Sekarang, untuk sehari-hari dia terbiasa bicara menggunakan bahasa Inggris. Dan sekarang aku akan memasukkan Khaleev ke sekolah islam yang umum, tujuannya supaya dia menjadi anak yang tidak pilih-pilih teman. Karena terkadang kalau dari kecil sudah kita masukkan ke sekolah yang sangat “high” ke depannya saya takut dia akan pilih-pilih teman. Dan untuk melatih daya simpatinya dia juga.

Zee Zee mengungkapkan tantangan terbesar membesarkan anak di zaman sekarang dan bisnis kulinernya

IMG_5353

Tantangan apa sih ya kamu rasakan membesarkan anak di zaman sekarang?

Gadget, itu menurut aku hal yang cukup rumit, karena di satu sisi bisa diandalkan untuk menenangkan anak seperti aku yang mengurus anak seorang diri – misalnya aku lagi beberes rumah, Khaleev bisa tenang kalau aku kasih gadget. Tapi yang jadi masalah Khaleev ini tipenya cepat bosan, dia hanya bisa bertahan kurang lebih 30 menit dengan gadget-nya. Dia lebih senang dengan aktivitas fisik yang bisa membuat dirinya berkeringat. Aku tetap memberikan batas waktu untuk bermain gadget ini, dan aku isi dengan permainan-permainan yang edukatif.

Selain itu juga perbedaan pola asuh antara aku dan orangtua, jadi sekarang pekerjaan rumahnya bagaimana mendidik anakku dengan cara kami sebagai orangtuanya, tapi tidak melukai perasaan orangtua aku. Apalagi Khaleev adalah cucu pertama di keluarga aku, apapun yang dia mau pasti dikasih oleh Nenek dan Kakeknya. Misalnya ketika jalan ke mal, Khaleev menunjuk mainan, maka aku berusaha memberikan pengertian kalau tidak semua mainan bisa ia dapatkan – walaupun Neneknya mau membelikannya. Contohnya, aku bilang dia sudah punya mainan yang sejenis, atau mainan tersebut bukan diperuntukkan untuk anak seusianya dia, tentu menggunakan bahasa yang dapat Khaleev mengerti.

Menurut Zee Zee hal-hal dasar apa, yang harus ditanamkan kepada anak supaya mereka bisa menjadi pribadi yang siap menyongsong masa depan?

Yang paling dasar adalah bekal agama, sedari dalam kandungan Khaleev saya perdengarkan alunan ayat-ayat suci Al Quran. Dari sekarang juga aku kenalkan suara adzan bahwa pertanda sudah datang waktunya sholat. Mas Prabu juga mencontohkan bagaimana gerakan sholat, dan aku bilang ke Khaleev, kalau nanti sholat dia akan menggunakan perlengkapan yang sama seperti Daddy-nya. Nah, perlahan mulai kelihatan hasilnya, jika dalam perjalanan dia mendengar suara adzan, dia akan reflek mengatakan “Allah”, maksudnya itu adalah tanda waktu sholat.

Tapi aku dan Mas Prabu juga tidak mau menjadi orangtua yang terlalu keras sama agama, karena agama itu bukan untuk ditakuti tapi untuk dicintai. Kami inginnya ketika Khaleev mendengar kata Islam, maka yang ada dalam benaknya adalah aku mencintai Tuhanku, aku menghormati semua yang ada di agamaku. Karenanya sejak dini, aku mengenalkan dia tentang keindahan Islam. Jadi ketika dewasa, Khaleev menjalankan kewajiban sholat limat waktu bukan karena takut sama Allah, tapi karena memang kebutuhan dan mencintai Allah.

Sebagai orangtua, ada nggak sih yang kalian persiapkan guna membimbing Khaleev? Misalnya, ikut seminar atau talkshow tentang parenting.

Kalau untuk datang ke seminar atau talkshow yang bertemakan parenting jarang, paling ada beberapa artikel yang suka aku baca. Dan sering diskusi dengan Mas Prabu, jika dia baru saja dapat informasi seputar ilmu pola asuh anak. Dan Mas Prabu juga sering membelikan aku buku parenting. Poinnya sih, kita saling berbagi informasi saja – lebih kepada komunikasi dua arah.

Beralih ke urusan investasi, dari referensi yang pernah saya baca, ZeeZee juga bisnis kuliner ya, dengan Prabu? Ceritain dong...

Iya, kami membuka bisnis restoran steak di bilangan Tebet dan sudah berjalan sekitar dua tahun dengan beberapa teman. Awalnya sih, karena Mas Prabu itu suka masak, dan salah satu passion-nya di situ. Selain itu Mas Prabu juga punya semacam coffee shop, sekarang sudah ada dua cabang. Jaid, Mas Prabu tipe laki-laki yang penuh dengan persiapan, sebelum menikah dia sudah bilang nanti ketika sudah menikah harus memiliki usaha, entah itu berdua saja, atau bergabung dengan teman-teman. Yang penting menurut dia, kami harus punya investasi masa depan.

Menurut Zee Zee, jenis investasi yang paling pas untuk keluarga muda itu apa? Dan kalian sudah menjalankan apa saja?

Itu tadi menjalankan usaha yang memang menjadi passion kita, selain itu aku juga punya asuransi pendidikan, reksadana, properti, dan deposito. Khususnya untuk properti ini aku merasakan keuntungan yang luar biasa, hanya dalam jangka waktu dua tahun nilai propertiku sudah meningkat tajam dari harga ketika aku beli.

Kelak, jika kalian sudah pensiun – punya angan-angan tinggal di suatu tempat kah? Atau ada mimpi lainnya?

Aku sempat bilang sama Mas Prabu, ingin pindah tinggal di luar negeri, yaitu Belanda – aku suka dengan suasana di sana. Aku pikir untuk menghabiskan masa tua di sana cukup nyaman ya. Nah, kalau Mas Prabu sukanya Prancis – tapi selang beberapa waktu dia berubah pikiran. Dia bilang tidak mau pindah ke luar negeri, karena dia tetap cinta Indonesia. Dia ingin membuat Indonesia seperti di luar negeri, karena kalau bukan kita siapa lagi – begitu kata suami aku yang memiliki idealisme dan semangat nasionalisme yang tinggi ini. Sekarang dia sedang mengambil kuliah S2 jurusan Komunikasi Politik, aku sebagai isteri akan terus mendukung apapun yang akan Mas Prabu lakukan. Padahal Mas Prabu juga pernah mendapatkan tawaran untuk kerja di Amerika, tapi dia tolak dengan alasan sebetulnya prospek karier di sana belum tentu menjanjikan.

Seperti apa sosok Prabu Revolusi di mata zee? Cari tahu di halaman selanjutnya, ya

IMG_5352

Kalian selalu terlibat proses diskusi di setiap keputusan yang akan diambil, ya?

Mas Prabu dan aku terpaut usia yang cukup jauh, tapi dia selalu berusaha untuk ajak aku diskusi. Walau awalnya aku kurang mengerti, dia konsisten membuat aku menjadi mengerti. Dan selalu meminta saran dari aku, misalnya kalau mau pindah kerja. Selain itu, Mas Prabu juga sabar menghadapi aku, yang orangnya “kekeh” dan cenderung susah nurut sama orang – jika sudah menginginkan sesuatu ya harus aku lakukan dan tercapai. Tapi ketika aku sudah respect kepada seseorang, contohnya suami aku dan orangtua, aku akan menurut kepada mereka.

Mas Prabu di mata Zee Zee seperti apa?

Dia itu sosok yang sangat menginspirasi untuk aku pribadi. Jadi, aku itu dulu menikah belum lulus kuliah dan masih skripsi, termasuk lama lulusnya karena terlalu asyik dengan kegiatan di dunia hiburan. Dan setelah menikah, aku langsung didukung penuh untuk menyelesaikan skripsi dengan cepat, hanya dalam waktu sebulan skripsi aku selesai dan bisa maju sidang. Jadi Mas Prabu ini orangnya serius, dan aku orangnya agak santai – perpaduan yang menurut aku bisa saling melengkapi dan mengimbangi satu sama lain.

Selain itu, dia tipe orang yang suka memulai segala sesuatu dari nol, tidak suka sesuatu yang instan. Dia maunya membangun, tidak mau terima yang sudah jadi. Dan dia berani melakukan sesuatu yang sebelumnya sama sekali belum pernah dia lakukan. Contohnya, S1 dia itu ITB Teknik Fisika, sekarang profesinya adalah anchor dan sekarang sedang kuliah S2 komunikasi politik. Dia bilang, hidup itu jangan terlalu monoton. Karena pengetahuan itu akan jalan beriringan ketika kita punya niat yang sungguh-sungguh, begitu kata Mas Prabu menyemangati aku.

Ingin menjadi sosok oraangtua seperti apa di mata Khaleev?

Mas Prabu pernah bilang begini: “Aku tuh ingin ketika anakku bergaul sama teman-temannya dewasa nanti, mereka bilang “Bokap nyokap lo keren banget ya!”” Jadi aku dan Mas Prabu ingin jadi sosok yang keren di mata anak kami. Pengertian keren versi kami adalah, tidak terlalu banyak aturan tapi teratur, tidak terlalu galak tapi tegas, dan tidak terlalu banyak permintaan tapi anak sudah bisa mengerti apa yang harus dia lakukan. Dan Mas Prabu juga punya keinginan Khaleev tumbuh menjadi pribadi yang memiliki jiwa pemimpin.

Semoga Mommies bisa memetik manfaat dari obrolan saya dengan Zee Zee.  Atau juga ingin menjadi orangtua yang “Keren” di mata anak? Semoga....

PAGES:

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan