Ketika anak mulai bisa mengenal alat tulis, maka sudah bisa dikenalkan dengan aktivitas menulis. Dengan begitu, si kecil pun bisa mendapatkan berbagai manfaat dari kegiatan ini. Apa saja manfaat menulis bagi anak?
Sekarang ini saya punya ritual baru setiap malam, menemani Bumi latihan menulis. Maklum, deh, anak lanang saya ini sudah duduk di bangku TK B, dan ternyata di sekolahnya Bumi sudah ada pelajaran latihan menulis sebagai persiapan masuk ke Sekolah Dasar.
Beruntung, sejak kecil Bumi sudah akrab memegang pinsil dan senang sekali menggambar. Jadi memberikan stimulasi untuk menulis nggak terlalu susah. Tapi, namanya juga anak-anak, ya, saya cukup paham kalau ketika menulis anak ini belum konsentrasi. Tulisannya pun masih acak-acakan, dengan ukuran yang tidak beraturan. Namun sebenarnya, dari coretan tak beraturan ini, bisa menjadi bahan diskusi antara anak dan orangtua tentang apa yang ingin disampaikan oleh anak.
Saya jadi ingat komentar Ayah dan Mama saya waktu pertama kali melihat Bumi yang senang corat-coret di selembar kertas, “Wah, gara-gara ibu sama bapaknya jurnalis, anaknya juga senang nulis, nih.” Hahaha.... mudah-mudahan saja, ya, anak saya ini akan senang menulis. Soalnya saya sangat percaya kalau mengajarkan anak menulis akan memberikan beragam manfaat yang luar biasa bagi perkembangannya. Apalagi dalam masa tumbuh kembang anak. Kita sebagai orangtua yang perlu memberikan stimulasi untuk merangsang kemampuannya. Siapa tahu nanti ceritanya Bumi bisa dijadikan sebuah buku, seperti yang dilakukan oleh anak-anak di Rumah Pohon Activity.
Masalahnya, sebagai orangtua saya sering bertanya-tanya, "Sebenarnya kapan, sih, waktu yang tepat untuk mengajarkan anak menulis? Jangan-jangan anak usia 5 tahun seperti Bumi belum siap untuk diajarkan menulis?".
Kebingungan saya ini pun akhirnya bisa dijawab oleh Anna Surti Ariani. Psikolog Anak dan Keluarga ini mengatakan bahwa untuk mengajarkan si kecil menulis, tidak perlu menunggu anak memasuki usia pra sekolah. Ketika anak mulai bisa mengenal alat tulis, maka sudah bisa diajarkan menulis.
Untuk mengajarkan anak menulis, sambung dia, ada tahapan sederhana yang bisa dilakui yakni dengar, baca, ungkap, dan tulis. "Sebelum menulis, anak harus sudah mampu mengucapkan apa yang didengar, membaca juga sudah lancar, bisa mengungkapkan apa yang ada di hatinya, dan sudah bisa menuliskannya".
Namun, waktu itu mbak Anna menyayangkan kalau saat ini tidak banyak orangtua yang mengajarkan anaknya menulis. Membuat suatu cerita pendek yang lahir dari buah pikirannya. Katanya, orangtua zaman sekatang lebih fokus dalam mendongeng. Umh... benar juga, sih, ya?
Padahal, bercerita atau pun mendongeng memiliki dampak yang berbeda jika dibandingkan dengan aktivitas menulis. “Ada lima manfaat yang bisa diperoleh anak. Jika orang tua mengajarkannya menulis. Entah memakai alat tulis maupun mengetik menggunakan komputer,” ujarnya.
Apa saja manfaat yang bisa diambil dari kegiatan menulis?
Kemampuan Fisik
Waktu itu Nina mengatakan, dengan menulis, otomatis anak-anak akan bisa melatih untuk mengoordinasi jari-jarinya. Biar bagaimanapun, ketika mulai menulis anak harus memiliki kemampuan untuk menggenggam alat tulis, kemudian menggerakkannya. Setelah itu barulah bisa membentuk garis lurus, lekuk, hingga membentuk satu huruf.
“Hal ini penting bagi tahap perkembangannya dalam meningkatkan motorik halusnya. Terlihat dari kemahirannya dalam menuliskan sebuah huruf. Sampai menjadi kata-kata yang utuh dan runtut. Nantinya akan sangat berguna bagi si kecil. Terutama ketika ia memasuki usia sekolah,” paparnya.
Kemampuan Koginitif
Kebayang nggak kalau saat kita menulis, tapi pikiran ke mana-mana? Tulisan pun nggak akan mungkin bisa diselesaikan dengan baik. Nah, lewat menulis, kemampuan kognitif anak bisa meningkat. Hal ini dikarenakan saat menulis, anak belajar untuk lebih konsentrasi dan fokus dalam berpikir. Dengan begitu, kemampuan daya ingatnya pun menjadi semakin kuat.
Jika anak-anak sudah terbiasa melakukannya, hal ini tentu saja bermanfaat untuk mengasah kreatifitas anak. Biasannya kan usia anak balita ataupun di atas lima tahun senang sekali berimajinasi dan senang bereksplorasi terhadap hal-hal baru. Jika ia mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan, kemampuannya dalam berkreasi akan semakin meningkat.
Kemampuan Bahasa
Sudah bisa dibayangkan, ya, kalau kosakata yang dimiliki anak-anak sangat terbatas. Lewat pengajaran melalui aktifitas menulis, kemudian didukung dengan kemampuan berpikirnya, kemampuan bahasa anak-anak pun akan semakin baik. “Tadinya mungkin bahasanya cuma sederhana, seperti ketika menulis diary. Tetapi lama-kelamaan kosakata yang digunakan akan jadi lebih baik,” ucap Anna.
Emosi
Sebagai perempuan yang kerjaan sehari-harinya menulis, saya paham sekali kalau menulis sangat berkaitan erat dengan emosi. Hal ini pun diamini oleh psikolog yang sering disapa dengan Nina Teguh. Katanya, ketika belajar untuk menulis sebuah cerita, dirinya tentu bisa menuangkan ide yang muncul, selanjutnya bisa dituangkan ke dalam tulisan. Kondisi semacam ini akan memberikan manfaat bagi emosional anak karena akan membuat suasana hatinya terasa lebih senang.
Membangun Sosial
“Jadi bukan hanya orangtua, anak-anak pun bisa saling berbagi kebahagiaan dan pengalaman. Melalui tulisan yang dibuatnya. Sehingga anak-anak lain, terinspirasi untuk melakukan hal yang sama,” papar Anna. Kesimpulannya, menulis juga memberikan manfaat bagi jiwa sosial si kecil karena ia sudah mampu berbagi ilmu, dan informasi.
Wah, ternyata banyak sekali, ya, manfaat menulis!