Kesuksesan memberikan ASI eksklusif memang ditentukan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah manajemen ASIP.
Namanya juga ibu baru, belum pernah punya pengalaman sama sekali yang berkaitan dengan dunia parenting. Termasuk masalah krusial seperti memberikan ASI eksklusif buat anak. Sama seperti ibu lainnya, saya pun sempat nggak percaya diri. Takut ASI nggak mencukupi, takut lingkungan saya kurang mendukung, takut ini dan itu. Banyak banget, deh, ketakutannya. Oh, ya... saya juga merasa khawatir nggak bisa mengumpulkan dan menyimpan ASIP.
Ada yang merasakan ketakutan yang sama?
Terus terang, dari sekian banyaknya faktor yang bikin saya ketar ketir, salah satunya adalah masalah penyimpanannya. Maklum, di rumah cuma punya satu kulkas. Sementara freezer sudah penuh dengan segala macam stok makanan. Mulai dari ikan, ayam, daging, serta makanan olahan lainnya. Nah, kalau digabung, bisa kebayang, dong, soal baunya? Bau semua makanan dikhawatirkan bisa terserap oleh dalam ASIP. Belum lagi kalau ingat soal bahaya kontaminasi bakteri yang bisa masuk di ASIP. Duh!
Berhubung waktu itu kondisi dompet tidak memungkinkan saya untuk membeli freezer baru, langkah pertama yang saya lakukann adalah mengosongkan freezer. Nggak ada, deh, yang namanya stok daging, ikan atau makanan lainnya di dalam freezer sehingga mencegah terjadinya kontaminasi dalam ASIP.
Biar bagaimana pun ASIP itu kan memang harus steril. Ketika ASI diperah dan bisa bersentuhan dengan berbagai objek, bukan tidak mungkin menyebabkan pencemaran bakteri. Untuk itu, penyimpanan ASIP pun harus dilakukan dengan seksama sehingga nilai gizi dan nutrisi ASIP tetap terjaga dengan maksimal.
Saya sendiri sangat yakin saat ini semua Mommies sudah ‘melek’ soal ASI. Tapi, berhubung Pekan ASI Sedunia baru saja kita peringati, dan bulan ini Mommiesdaily mencoba memberikan berbagi informasi yang berkaitan dengan ASI, nggak ada salahnya, ya, saya berbagi soal penyimpanan dan pemberian ASIP. Siapa tahu bisa berguna buat Mommies yang baru saja memasuki dunia parenting.
Apa saja yang perlu diperhatikan? Cek laman selanjutnya, ya.
Hal pertama yang perlu diperhatikan, tentukan dulu wadah penyimpanan ASIP. Saat ini sudah banyak sekali pilihannya, baik itu botol kaca, kantung plastik atau milk tray. Seingat saya, zaman saya memberikan ASIP untuk Bumi pilihan kantung plastik belum banyak. Kalaupun ada, harganya pun selangit. Atas nama menghemat biaya, saya akhirnya menggunakan botol kaca dengan tutup karet. Bahkan, waktu itu saya sempat menggunakan botol bekas UC 1000, tapi tentu saja tutupnya diganti.
Enaknya, nih, botol bekas UC 1000 ini daya tampungnya lebih banyak, hingga 120 ml. Sementara, untuk botol kaca tutup karet jangan sampai, deh, menampung ASIP lebih dari 100 ml. Soalnya botol bisa meletup bahkan pecah. Kebayang dong, kalau ‘harta karun’ yang sudah susah payah kita kumpulkan akhirnya terbuang percuma? Sedihnya bukan main! Untuk sisakan ruang sekitar 2,5 cm dari tutup botol karena volume ASI akan meningkat pada saat beku. Oh, ya, jika ASIP Mommies memang tidak sampai 100 ml, bukan berarti Mommies bisa menggabungkan ASIP, ya.
Lagi pula, saya pernah membaca sebuah artikel yang menyebutkan kalau penyimpanan ASIP yang paling idela adalah dengan mengunakan bahan dari gelas atau kaca. Hal ini dikarena sifat gelas atau kaca yang tidak membuat kadar kandungan kekebalan (immunoglobulin) dan komponen lain tidak akan menempel pada dinding wadah penyimpan.
Selanjutnya, Mommies harus memastikan kondisi botol ataupun tangan dalam kondisi yang bersih. Jadi, jangan sampai nggak cuci tangan, ya. Setelah itu jangan lupa memberikan label tanggal di mana Mommies memerah ASIP tersebut. Hal ini memudahkan kita untuk memilih ASIP yang dipakai lebih dulu adalah ASIP yang lebih lama.
Supaya ASIP bisa bertahan lebih lama, jangan lupa simpan di dalan freezer. Karena ASIP bisa bertahan hingga 6 bulan. Mommies juga bisa memindahkan ASIP yang ada di dalam kulkas ke dalam freezer, syaratnya tidak boleh lebih dari 48 jam. bagaimana dengan penyimpanan ASIP dalam suhu ruangan? Jika memang Mommies menemukan kondisi di mana tidak bisa menyimpan ASIP dalam kulkas ataupun freezer, ASIP hanya bisa bertahan di suhu ruangan hanya selama 10 jam saja.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah cara menghangatkan ASIP yang telah dibekukan. Setelah memilih label yang menunjukan tanggal yang lebih lama, Mommies bisa mencairkan ASIP dengan menaruhnya di dalam kulkas selama 4 jam. Atau, letakan botol ASIP dalam wadah gelas atau mangkuk berisi air hangat.
Tapi, jangan sampai dicairkan di atas kompor atau pun mircowave. Cara ini hanya justru akan menghilangkan nutrisi dalam ASIP. Setelah ASIP mencair, goyangkan atau bolak balikan botol lebih dulu sehingga kandungan dalam ASIP bisa tercampur dengan baik. Sebelum memberikan ASIP pada si kecil, pastikan dulu kondisi suhu ASIP dengan cara meneteskan pada tangan.
*prosedur penyimpanan ASIP bisa dilihat bagan yang diambil dari situs AIMI
Bagaimana, mudah-mudahan infomasi ini bermanfaat buat Mommies yang lain, ya. Walaupun informasi mengenai ASI belum segencar sekarang, tapi saya merasa beruntung karena di era saya menyusui cukup banyak sekali artikel saya membahas soal manjemen ASI Perah. Termasuk artikel ataupun forum di Mommiesdaily.