banner-detik
CAREER

Produktif Bekerja Setelah Liburan, Bagaimana Caranya?

author

adiesty23 Jul 2015

Produktif Bekerja Setelah Liburan, Bagaimana Caranya?
Melewati liburan Lebaran seharusnya bisa mengembalikan semangat kerja. Tapi kalau kebablasan dan malah membuat malas, bagaimana mengantisipasinya?

C*foto dari sini

Seperti biasa, setelah melewati libur panjang Lebaran, timeline sosial media sering dipenuhi dengan keluh kesah. Mengeluh lantaran badan yang semakin lebar karena sudah makan banyak, mengeluh PRT yang belum juga kembali setelah mudik, mengeluh isi kantong yang kian menipis, dan mengeluh karena masa liburan berakhir sehingga berharap masa liburan diperpanjang. Hahaha... benar, nggak, sih? Paling nggak, kondisi seperti ini masih wara wiri di timeline sosial media yang saya miliki.

Memang, menikmati masa liburan bersama keluarga  sangat menyenangkan. Idealnya , setelah liburan kita bisa mendapatkan energi lagi untuk kembali berakifitas. Termasuk kembali produktif bekerja di kantor. Tapi, kalau kebablasan bagaimana? Berikut adalah beberapa langkah supaya untuk bisa kerja produktif setelah liburan.

  • Buat daftar prioritas
  • Sudah kebayang betapa banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan ketika masuk kerja? Terlebih buat Mommies yang sempat menunda pekerjaan. Biar nggak pusing sendiri, sebelum kembali bekerja ataupun di hari pertama masuk kerja, ada baiknya langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat daftar to do list. Sebenarnya point ini berlaku untuk semua hal, termasuk dalam menyelesaikan perkerjaan di kator. Hal yang perlu diperhatikan adalah memastikan untuk membuat daftar pekerjaan sesuai dengan prioritas utama. Cara ini tentu saja sangat efektif untuk mengurangi rasa cemas, takut jika ada pekerjaan penting yang terlewat. Terutama buat orang yang sering lupa seperti saya. Lagi pula dengan membuat jadwal, secara mental kita juga sudah bisa menyiapkan diri mengenai pekerjaan apa saja yang harus dilakukan.

  • Mulailah dengan pekerjaan yang mudah
  • Setelah membuat prioritas, hal lain yang nggak kalah penting untuk diperhatikan adalah memilih dan memilah pekerjaan. Layaknya mobil, rasanya otak kita pun perlu dipanaskan lebih dahulu. Ketika oli mobil sudah bisa melicinkan jalan mesin, maka pekerjaan apa pun akan terasa lebih nyaman untuk dikerjakan. Untuk itu nggak ada salahnya untuk tidak bersikap ngoyo dengan memilih pekerjaan yang ’berat’ di hari pertama masuk kerja. Ya, kalaupun memang pekerjaan terasa berat, nggak ada salahnya untuk mencicil pekerjaan tersebut.

    Saya masih memiliki empat kiat lainnya. Apa saja, baca di laman selanjutnya, ya.

    me-time*foto dari sini

  • Melakukan "Me Time” di pagi hari
  • Lho, kok, me time? Semua Mommies tentu sudah paham dengan manfaat me time untuk tubuh. Me time bisa memjadikan kita tetap ‘waras’ dan merasa happy sepanjang hari. Untuk jangan sia-siakan waktu di pagi untuk melakukan me time. Pagi hari adalah waktu yang ideal untuk terlibat dalam kegiatan kita sukai. Caranya juga mudah, kok, kita bisa memanfaatkan waktu pagi hari untuk menikmati momen mandi sebagai ajang me time. Atau, mau baca novel favorit sebelum bekerja sambil ditemani secangkir kopi? Kalau mau lebih sehat, kita juga bisa menggunakan waktu untuk jogging pagi. Toh, memaksakan diri untuk satu jam bangun lebih pagi dari biasanya nggak akan rugi kan?

  • Reward untuk diri sendiri
  • Biar tambah semangat untuk kerja, nggak ada salahnya, lho, untuk memberikan reward untuk diri sendiri. Bentuknya juga bisa bermacam-macam, dari yang sederhana hingga dalam bentuk yang lebih ‘wah’. Penghargaan seperti ini bisa berupa dengan membuat atau membeli minuman atau makanan favorit yang memang jarang kita konsumsi. Atau, menggunakan fashion items baru, baik itu baju, tas ataupun sepatu baru. Langkah ini tentu bisa membangkitkan mood kita saat melangkahkan kaki ke kantor. Membuat suasana hari pertama bekerja terasa menyenangkan tentu akan membuat kita lebih bersemangat bekerja.

  • Jangan terlalu percaya diri
  • Sudah bisa dipastikan, minggu pertama setelah liburan pasti sibuk. Waktu akan kita nikmati untuk menyelesaikan setumpuk pekerjaan. Untuk itu, ada baiknya jangan terlalu percaya diri untuk membuat target besar yang rasanya susah dicapai. Memang, sih, perempuan seperti kita ini dipercaya punya kemampuan multitasking, namun ternyata menjadi multisaking itu nggak selamanya baik. Termasuk membuat pekerjaan jadi selesai lebih cepat. Dalam hal ini kuncinya, ya, harus fokus dan konsentrasi. Di samping itu, ada baiknya jangan terlalu percaya diri membuat janji dengan orang lain lebih dulu, dengan klien atau nara sumber misalnya. Buat saya yang bekerja sebagai penulis, tentu akan lebih sulit untuk membuat janji dengan nara sumber. Seperti yang sudah sempat saya tulis di atas, alangkah baiknya jika kita mengerjaan tugas yang lebih ringan lebih dulu, pekerjaan yang tidak melibatkan banyak orang untuk sehingga menyulitkan kita untuk menuntaskan pekerjaan.

  • Jangan sungkan minta bantuan
  •  

    help*foto dari sini

    Pekerjaan baik di kantor ataupun di rumah tentu sudah menjadi tanggung jawab kita sendiri sehingga memang harus diselesaikan dengan tuntas. Tapi jika memang dirasa ada pekerjaan yang sulit ataupun tidak bisa kita kerjaan, nggak ada salahnya untuk meminta bantuan orang lain. Dalam hal ini yang terlibat bukan hanya rekan kerja yang satu tim saja, sih, tapi termasuk dengan suami atau orang yang tinggal di rumah. Selain didahulikan dengan minta bantuan dengan baik-baik lebih dulu, hal penting yang harus diperhatikan tentu saja dengan ‘porsi’ pekerjaan itu sendiri. Soalnya, meminta bantuan ini bukan berarti kita melempar tanggung jawab, lho.

    Enam langkah ini paling tidak menjadi cara saya untuk bisa move on dari atmosfer liburan yang identik dengan santai di rumah dan bisa kembali bekerja dengan penuh semangat. Bagaimana cara Mommies yang lainnya?

    PAGES:

    Share Article

    author

    adiesty

    Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan