Sebagai perempuan yang seringkali dianggap sebagai mahluk yang paling bisa melakukan beragam pekerjaan dalam satu waktu bersamaan alias multitasking person, tak jarang kita merasa bangga mendengarnya. Faktanya? Ternyata multitasking memiliki efek samping yang kurang baik untuk kesehatan otak.
Pernah dengar atau membaca kalimat ini? A man’s work is from sun to sun, a women’s work is never done. Rasa-rasanya benar banget ya. Terlepas dari kita ibu bekerja atau bukan, yang namanya seorang ibu memang selalu ada saja hal yang perlu dilakukan. Jadi, sah-sah saja kalau saya menganggap semua ibu pasti ahli melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu yang bersamaan alias multitasking. Dan seperti yang sempat saya singgung di atas, tak jarang kita merasa bangga menyandang ‘gelar’ tersebut. Atau kalaupun kita melakukannya karena ‘terpaksa’ mengingat banyaknya pekerjaan yang harus kita lakukan, kita memaksa diri untuk bermultitasking.
*Gambar dari sini
Menurut www.forbes.com, saat otak dipaksa melakukan beberapa hal sekaligus, sebenarnya otak membutuhkan waktu berpikir yang jauh lebih lama dibanding jika kita melakukan pekerjaan satu per satu. Everyone complainig of memory issue these days – they are symptoms of this multitasking epidemic. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Standford University membuktikan bahwa multitasking bisa mengurangi produktivitas karena saat kita menerima beberapa informasi dan mengolah beberapa informasi sekaligus, kemampuan otak yang kita gunakan tidak bisa maksimal karena pada dasarnya otak hanya bisa fokus pada satu hal dalam satu waktu. When you try to do two things at once, your brain lacks the capacity to perfom both tasks successfully. Sedangkan penelitian yang dilakukan di University of London menemukan bahwa saat beberapa peserta diminta melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, hasil IQ yang mereka peroleh menurun 15 poin.
Masalahnya, dengan banyaknya List To Do dan terbatasnya waktu, apa yang bisa kita lakukan? Buat saya, jawabannya adalah memanfaatkan teknologi untuk meringankan ‘beban’ saya. Ibarat kata, saya mencari ‘Asisten Pribadi” yang bisa memudahkan saya menjalani aktivitas sehari-hari.
Urusan mencari Asisten Pribadi alias gadget yang andal ini pun juga bukan hal mudah. Banyak pertimbangan yang saya pikirkan. Mulai dari ukurannya yang harus handy dan cukup ringan sehingga mudah saya bawa-bawa hingga aplikasi-aplikasinya yang ramah untuk anak-anak. Dan, saya pun bertemu dengan Samsung GALAXY Tab 3V. Bagaimana ini memudahkan saya dalam beraktivitas?
1. Membuat timeline pekerjaan
Banyaknya meeting yang harus saya lakukan, deadline penurunan artikel yang harus dibuat, kapan jadwal mengambil raport anak atau pentas kenaikan kelas si kecil, semua bisa dicatat dengan sangat detail dalam kalender. Dan, serunya kalender di sini bisa dilengkapi dengan detail seperti foto, alamat lokasi dan deskripsi. Saya pun bisa memastikan tak ada hal penting yang akan terlewat oleh saya.
2. Memudahkan aktivitas memasak
Secara dari Senin-Jumat (kadang-kadang Sabtu) saya bekerja, maka akhir pekan suka saya isi dengan kegiatan memasak. Cara yang paling mudah tentu saja browsing resep dari internet. Di saat bersamaan, berhubung saya bukan jagoan memasak, saya juga bisa chatting dengan sesama ibu lain kalau ada jenis bahan masakan yang saya nggak tahu atau cara memasak yang saya belum paham. Nah, mengingat Samsung GALAXY Tab 3V memiliki layar 7 inci membuat saya lebih nyaman membaca resep sambil memasak.
3. Mengenalkan dunia digital pada anak dengan lebih aman dan menyenangkan
Hari gini, bisa dibilang nggak mungkin kalau tidak mengenalkan anak pada teknologi. Bagaimanapun, anak-anak sekarang hidup dengan ‘kepungan’ teknologi. Maka, saya pun secara perlahan mengenalkan anak-anak pada gadget. Salah satu cara paling mudah tentu saja melalui game edukatif ataupun eMagazine untuk anak-anak. Untungnya fitur Kakatu Parental Control Apps yang dimiliki Samsung GALAXY Tab 3V membantu saya dalam mengontrol dan memberi batasan waktu ketika anak-anak menggunakan gadget. Samsung GALAXY Tab 3V juga memberikan fasilitas berlangganan secara gratis eMagazine ataupun eTabloid hingga setahun melalui aplikasi S Lime. Jadi tidak perlu khawatir dengan biaya berlangganan, cukup men-download maka kita langsung dapat membaca berbagai majalah dan tabloid dari Samsung GALAXY Tab 3V. Meski berkenalan dengan teknologi, namun saya tetap bisa menularkan hobi membaca ke anak-anak.... yeaaay.
4. Dokumentasikan setiap peristiwa
Tak jarang pekerjaan saya ‘menuntut’ saya untuk bisa memberi laporan pandangan mata dalam bentuk gambar untuk kemudian diposting di social media. Dan pastinya saya tidak akan melewatkan peristiwa yang sangat berharga.
Terbukti kan, dengan memanfaatkan perangkat ini, pekerjaan menjadi lebih mudah dan aktvitas sehari-hari pun berjalan lancar. Oh, ya, kalau di antara Mommies tertarik membeli tablet Samsung GALAXY Tab 3V, bisa mendapatkan infomasi lewat Twitter Samsung_ID maupun Facebook Samsung. Atau kalau mau saling berbagi tips serta solusi andal bisa gabung di forum kami.