Oleh: Prita Hapsari Ghozie, SE, Mcom, GCertFP,CFP®, QWP – Chief Financial Planner ZAP Finance
Bulan Juni identik dengan musim ujian kenaikan kelas untuk anak-anak usia sekolah. Setelah melalui ujian, anak akan naik kelas atau bahkan masuk ke jenjang pendidikan berikutnya. Untuk orangtua, artinya waktunya untuk mengeluarkan biaya pendidikan.
Perencanaan dana pendidikan anak memang sebaiknya dilakukan sejak anak masih dalam kandungan. Ada beberapa tahapan dalam perencanaan, salah satunya adalah memperkirakan kebutuhan biaya pendidikan untuk anak sekolah. Gagal dalam melakukan perhitungan dapat berdampak pada kurangnya dana pendidikan yang disiapkan orangtua. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menghitung kebutuhan biaya sekolah anak.
*Gambar dari sini
Hampir semua sekolah di Indonesia memberlakukan uang pangkal yang terdiri dari uang pembangunan, uang gedung dan uang administrasi lainnya. Biasanya uang pangkal harus dibayarkan di awal masa sekolah dan biayanya cukup tinggi. Uang pangkal umumnya naik setiap tahunnya dalam kisaran antara 5% hingga 20% per tahun. Sehingga, komponen biaya ini wajib masuk dalam perhitungan dana pendidikan anak yang dipersiapkan dengan cara investasi.
Biaya sekolah bulanan dapat bervariasi untuk setiap sekolah. Di Jakarta misalnya, ada sekolah yang menerapkan pembayaran bulanan atau triwulan. Sedangkan jika orangtua membayar untuk satu tahun ajaran akan diberikan diskon khusus. Bagi orangtua yang bekerja, uang sekolah bulanan dapat dialokasikan dari gaji bulanan. Idealnya, biaya sekolah anak tidak melebihi 10% dari gaji orangtua.
Selama masa sekolah, anak-anak kerap mengikuti les dan kegiatan seperti karyawisata yang sifatnya wajib bersama sekolah. Ada sekolah yang sudah menghitung semua biaya ini di awal dan termasuk dalam uang pangkal, namun banyak juga yang akan meminta orangtua membayarkan setiap kali ada kegiatan. Itu sebabnya, tanyakan secara detil ke sekolah yang Anda incar komponen biaya apa saja yang sudah termasuk dalam uang pangkal utama.
Meski les merupakan kegiatan penting, pahami bahwa prioritas utama tetaplah biaya sekolah bulanan. Sehingga, usahakan biaya les tidak melebihi biaya sekolah bulanan. Dan, jumlahnya hanya maksimal 5% dari gaji orang tua.
Seringkali dilupakan, padahal biaya transportasi untuk sekolah anak dapat mengambil porsi yang cukup besar dari gaji Anda. Idealnya, biaya transportasi untuk anak termasuk kendaraan, supir atau mobil antar-jemput, tidak melebihi 2% dari gaji orangtua sebulan.
Sebagai ilustrasi, berikut adalah contoh biaya uang pangkal untuk beberapa sekolah di wilayah Jakarta.
30,000,000
Ternyata mudah ya untuk berhitung biaya sekolah anak. Pekerjaan rumah berikutnya adalah menentukan berapa kebutuhan menabung dan investasi agar tujuan finansial ini dapat tercapai.Live a Beautiful Life!
Prita Hapsari Ghozie adalah seorang perencana keuangan independen, penulis buku laris “Cantik, Gaya, & Tetap Kaya” serta “Make It Happen”, pembicara, dosen dan ibu dari 2 orang anak. Sebagai Founder dan Chief Financial Planner di ZAP Finance – sebuah konsultan perencanaan keuangan independen di Indonesia. Berpengalaman lebih dari 8 tahun sebagai perencana keuangan dan didukung latar belakang edukasi di bidang keuangan, Prita memiliki kompetensi untuk memberikan saran dan rekomendasi dalam hal keuangan.