Sorry, we couldn't find any article matching ''
Etika, Sepele Tapi Penting
Pada zaman sekarang ini, semakin sering saya lihat anak-anak dengan sikap yang buruk. Seolah-olah anak-anak tersebut tidak diajarkan etika yang benar oleh orangtuanya. Contohnya, anak-anak yang saat bertamu ke rumah orang langsung asal masuk tanpa memberi salam terlebih dahulu, anak-anak yang loncat-loncatan di kasur orang lain, anak-anak yang memainkan barang di rumah orang lain dan menolak saat diminta untuk mengembalikan ke tempat semula, memegang-megang atau mencomot makanan yang akan dimakan orang banyak, dll.
Banyak orangtua yang berpikir, “Ah biarin aja, kan masih anak kecil.” Padahal, etika dan sopan santun harus diajarkan dari saat anak masih kecil agar terbiasa dan terus terbawa hingga dewasa. Psikolog anak Jacob Azerrad dan Paul Chance mengatakan bahwa tingkah laku memalukan yang dilakukan oleh anak kecil dapat memprediksi masalah yang serius saat mereka sudah dewasa. Saat remaja, mereka kemungkinan besar akan dikeluarkan dari sekolah, menggunakan obat-obatan, terlibat dalam kenakalan, dan mengalami depresi. Selain itu, sebagian besar dari anak-anak yang tingkah lakunya tidak terkontrol akan tumbuh menjadi orang dewasa yang tingkah lakunya tidak terkontrol pula.
Memang apa sih pentingnya memiliki sikap yang baik dan sopan? Sikap yang baik (good manners) dapat memberikan impresi yang baik pada orang lain dan membuat individu merasa puas dengan diri sendiri. Apabila seseorang melatih sikap yang baik, orang tersebut menunjukkan bahwa ia memperhatikan perasaan orang lain dan menghargai orang lain. Selain itu, orang dengan sikap yang baik memasang standar atas sikap orang lain dan mendorong orang lain untuk memperlakukannya dengan sikap yang sama.
Lalu, apa ya yang harus dilakukan oleh orangtua untuk mengajarkan sikap yang baik pada anaknya?
Rumah adalah tempat di mana individu belajar untuk bersosialisasi. Setiap orang yang tinggal di rumah harus menghormati hak dan perasaan orang lain. Ajarkan anak untuk mendengarkan orang lain yang sedang berbicara dan setiap orang di rumah memiliki hak untuk menyampaikan opininya, termasuk anak kecil. Selain itu, anak harus diajarkan untuk menghargai privasi anggota keluarga yang lain. Beberapa contoh dari menghargai privasi: tidak membuka pintu yang tertutup sebelum diizinkan, jangan membongkar atau mengotak-katik barang anggota keluarga lain sebelum diizinkan, jangan membaca surat atau diary sebelum diminta oleh pemiliknya, dan jangan membicarakan masalah keluarga pada orang lain. Di rumah anak juga harus belajar berbagi, baik barang ataupun tugas rumah.
Ajarkan anak untuk berbicara dengan baik saat menelepon orang lain, seperti bertanya apakah boleh berbicara dengan A dan juga menyebutkan namanya. Misal, “Halo, apakah saya boleh berbicara dengan A? Ini dari B. Terima kasih.” Selain itu, ajarkan anak untuk menelepon di waktu yang tepat, yang tidak akan mengganggu orang lain karena terlalu pagi atau terlalu malam.
Selanjutnya: Sopan santun di meja makan, hal remeh yang sering dilupakan.
Ajarkan anak beberapa aturan di meja makan saat mereka makan di rumah sendiri atau rumah orang lain
Ada beberapa aturan tambahan yang perlu diajarkan saat makan di restoran
Ajarkan anak untuk:
Ajarkan anak untuk:
“The hardest job kids face today is learning good manners without seeing any”- Fred Astaire.
Oleh karena itu, jadilah contoh yang baik bagi anak-anaknya, khususnya dalam hal etika ya Mommies agar mereka semakin mudah untuk mempraktikkannya :D
PAGES:
Share Article
COMMENTS