Menjadi seorang ibu sama artinya diberi kesempatan untuk merasakan keajaiban dalam hidup ini. Menjadi ibu juga sekaligus membuat saya lebih menyayangi enin-nya Bumi, Mama saya. Jadi sadar kalau menjalankan peran seperti beliau itu nggak gampang. Apalagi buat perempuan seperti Mama saya yang separuh hidupnya dicurahkan untuk keluarga.
Sejak menikah Mama saya memang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga saja. Padahal dulu beliau punya kesempatan berkarir yang cukup bagus. Namun demi suami dan anak-anaknya, beliau memilih untuk nggak kerja kantoran. Ia justru memilih sepanjang hidupnya menjalani karir sebagi ibu rumah tangga. 24 jam sehari, 7 hari seminggu, sepanjang tahun, Meskipun begitu, selain mengurus keluarga, Mama saya juga senang ikut berbagi kegiatan sosial di lingkungan rumah. Mungkin cara ini beliau juga merasa mendaptkan aktualitasi diri dan berdaya guna.
Kalau ngomongin peran seorang ibu rasanya memang nggak akan bisa selesai, ya. Walaupun cuma terdiri dari tiga huruf, maknanya begitu besar. Makanya, nggak aneh kalau Ibu menjadi sosok inspiratif bagi semua orang. Saya pun punya pemikiran yang sama, Mama saya adalah salah satu sosok yang banyak memberikan saya inspirasi.
Sebenarnya, ada banyak hal yang bisa saya pelajari lewat Mama saya, di antaranya seperti di bawah ini.
Perempuan Harus Cantik Luar Dalam
Salah satu pelajaran berharga yang bisa dipetik dari Mama, dan yang selalu saya ingat sampai sekarang adalah pesan beliau yang mengatakan kalau perempuan itu harus cantik dari luar dan dalam. Dalam hal ini, tentu cantik yang dimaksud adalah secara fisik ataupuan luar fisik. Salah satu kalimat yang paling membekas yang pernah dikatakan oleh Mama saya adalah, bahwa perempuan yang cantik sesungguhnya adalah perempuan yang bisa hidup dalam kesederhanaan dan penuh rasa syukur. Dengan memiliki sikap yang baik, punya rasa percaya diri yang tinggi dan punya wawasan yang luas, seorang perempuan sudah bisa terlihat cantik.
Selanjutnya: Cantik luar juga penting, caranya?
Selain itu, memang nggak bisa dipungkiri, sih, kalau make up dan perawatan kulit juga punya peran yang nggak kalah penting. Dari dulu, sampai sekarang Mama saya juga termasuk perempuan yang concern dengan masalah kulit. Contoh kecilnya, walaupun selalu tampil dengan ulasan make up yang sangat tipis, Mama saya selalu mewajibkan untuk membersihkan wajah setiap hari.
Nah, Mama saya aja yang sudah separuh baya masih menjaga kesehatan kulit, tentunya saya juga nggak mau kalah, dong! Apalagi kalau ingat sekarang usia saya bukan ABG lagi, udah lewat kepala 3 *sigh*. Makanya, saat ini saya lebih fokus ke perawatan kulit untuk anti aging serta perawatan mata. Ya, sepertinya sudah jadi rahasia umum kalau mata itu jadi area yang paling sensitif dan mudah keriput.
Saya sendiri sudah sejak lama mempercayakan perawatan mata dengan L'Oreal Paris Revitalift. Pertama kali nyoba, rasanya langsung ‘klik’. Teksturnya halus, nggak lengket dan cepat menyerap juga. Pagi hari setelah bagun tidur, area mata rasanya juga jadi lebih relaks dan dingin. ‘Mata panda’ lantaran senang bergadang juga lambat laun akhirnya bisa pudar.
Orangtua adalah Guru Pertama Ilmu Parenting
Mama saya mungkin bukan sosok Ibu yang sempurna. Sebagai manusia, saat menjalani berbagai perannya, Mama saya tentu punya kelebihan dan kekurangan. Tapi yang jelas, ketika saya menjadi orangtua, sekolah dan guru pertama saya tentunya Mama saya sendiri. Kalau pun ada satu dua hal pola asuh yang tidak sesuai, toh, bisa kita sempurnakan dengan ilmu yang kita punya sesuai dengan perkembangan zaman.
Lewat Mama, saya pun bisa banyak belajar akan prinsip kehidupan baik sebagai individu ataupun dalam ruang lingkup sosial. Bahwa seorang Ibu harus mampu mendidik anak-anaknya lewat perilaku. Artinya, ibu tidak banyak mengajar anaknya lewat lisan, tapi lebih pada perilaku dan bagaimana kesehariannya.
Ibu Butuh Me Time
Seperti yang sudah saya singgung di atas, kalau Mama saya ini senang sekali ikut beragam kegiatan. Ternyata, menurut Mama saya, kegiatan ini merupakan salah satu langkahnya untuk menikmati waktunya sendiri.
Nggak cuma itu aja, sih, sampai sekarang Mama juga masih sering kumpul dengan teman semasa remajanya. Istilah terkininya, Mama saya masih senang hangout, hahaha. Namun versi hangout Mama saya, lebih seringnya ngumpul di rumah salah seorang teman. Sesekali, Mama saya juga masih suka liburan bersama teman-temannya. Bahkan nggak jarang, Mama juga ngajak saya ikutan acara kumpul-kumpul Makanya, sampai sekarang saya juga kenal baik dengan teman-teman Mama.
Tanpa sadar, sejak kecil saya pun jadi belajar bahwa kalau seorang Ibu boleh punya waktu untuk dirinya sendiri, untuk menikmati hidupnya. Perempuan bisa jadi istri, tapi dia juga boleh punya teman-teman sendiri, di luar lingkungan keluarganya.