*Gambar dari sini
Saya bukan tipe orangtua yang mewajibkan beli baju baru untuk lebaran bagi anak. Dari sejak kecil, beli baju baru bisa kapan saja, dalam arti tidak harus tiap bulan, atau tidak harus saat mau lebaran. Bisa saja saat jalan-jalan ke mal, dan kebetulan nemu baju yang bagus dan harga sesuai kantong, dan tentunya si anak juga suka, maka bolehlah beli.
Jujur saja, agak susah untuk menemukan pakaian yang sesuai keinginan dan selera anak. Meski cewek, anak saya dari kecil ga suka model baju berenda-renda, atau model gaun tanpa lengan, atau yang kainnya tipis melayang, atau yang berpayet-payet.
Padahal kalau untuk model anak cewek kan kebanyakan model gituan, keliatan cute dan girlie banget. :D
Apalagi kalau warnanya pink, wuah… ga bakalan deh dilirik sama dia *tepokjidat*. Kalau dipaksakan beli ( karena menurut mamahnya model dan warna bagus ), dijamin itu baju ga akan dipakai deh. Malah pemborosan kan ?
Pernah suatu hari, anak saya ngotot minta beli baju, karena mau ada resepsi yang harus kami hadiri. Pergilah kami ke mal, dan menghabiskan waktu sampai berjam-jam untuk nemu yang sesuai maunya dia. Sudah muter di mal, masuk berapa toko, kaki pegal-pegal, tapi ga nemu apa yang cocok di hatinya (dan kantong mamahnya). :D
Akhirnya anak saya ikut menghadiri resepsi dengan padu padan baju yang dia sudah punya.
Setelah kejadian itu, tiap ada kesempatan ke mal, kami sekalian aja liat-liat, siapa tau ada model baju yang dia suka. Mengingat beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk memutuskan beli baju yang: cocok warnanya, cocok modelnya, cocok harganya, dan cocok di selera dia, yang kadang-kadang susah untuk memenuhi semua kriteria tersebut.
Kalaupun ga nemu, ga apa-apa, karena toh ga ada deadline harus dapat baju baru untuk segera dipakai alias urgently needed. Karena seringnya, cocok warna dan model, tapi ga cocok di harga. :D
Sekarang anak sudah 16 tahun, selera baju masih sedikit tomboy, meski sudah lebih ada nuansa feminin dikit-dikit. :D Baju ada warna pink nya boleh, asal ga pure pink, dan akan dia padukan dengan celana jins saja.
Untuk ke resepsi, pakaian kebangsaan tetap dengan jins dipadukan baju yang semi formal. Ga ada cerita mau pakai rok atau gaun. Bisa jadi itu sekali atau 2 kali setaun aja pakai rok. Selebihnya, ya tetap: celana jins + blus. :)
Kemarin dia bilang, "Mah, di mal ada baju bagus, dan ga mahal. (dia tau aja kalo mamahnya so budget-oriented :D). Besok beliin yah, buat lebaran."
Bolehlah, apalagi saya ingat-ingat terakhir kali beliin baju baru ke dia adalah sehelai kaos seharga 25 ribu (pilihan dia sendiri, lho!), kira-kira 2 bulan yang lalu. Hehehe.. Sebutlah mamahnya pelit, tapi si anak kayaknya udah ngerti banget kalau beli apa-apa itu harus sesuai kebutuhan, bukan menuruti keinginan. ;)
Ibu-ibu di sini gimana, sudah beli baju lebaran belum?