Paling tidak, sediakan waktu untuk bernafas secara sadar.
Buat saya, kalimat di atas adalah mantra pengingat supaya saya tidak melupakan diri sendiri. Tanpa bermaksud egois, saya selalu meluangkan waktu untuk diri sendiri. Tujuannya jelas agar saya merasa tenang. Meski terlihat sederhana (hanya menghela nafas selama 15 menit sambil menutup mata atau membuka mata dan melihat pemadangan hijau halaman depan dari jendela kamar), namun saya merasakan efek positif di dalamnya. Yang paling utama jelas saya merasa sangat utuh dengan keberadaan diri saya sendiri.
Meski terlihat tidak sibuk, namun bagi saya pribadi menjadi seorang ibu rumah tangga memiliki kesibukan “tersendiri”. Anggaplah sejak pagi, saya sudah mulai bergerak ke arah dapur. Menyiapkan makanan untuk semua anggota keluarga, lalu mulai merendam pakaian yang akan dicuci hingga membereskan rumah. Termasuk bersih-bersih rumah ya. Kemudian menyiapkan anak dan blablabla lainnya. Tanpa terasa siang pun datang, waktunya menemani si kecil makan siang. Hingga menina-bobokan dirinya. Belum lagi tumpukan jemuran yang menanti untuk disetrika dan laptop yang memanggil-manggil saya untuk menyelesaikan beberapa “pekerjaan”.
Tunggu dulu, hingga menjelang menutup mata alias menjelang tidur, saya masih juga berkutat menyelesaikan beberapa pekerjaan. Ditambah lagi, untuk saat ini saya jarang berinteraksi dengan manusia dewasa seusia saya. Kebanyakan para istri di lingkungan saya bekerja di kantor atau luar rumah. Jadi, sehari-hari saya banyak menghabiskan waktu dengan anak dan suami. Tentu saja tukang sayur juga.
Bisa dibilang, ibu rumah tangga pun rentan terkena stres. Untuk itulah, saya selalu meluangkan waktu untuk diri sendiri antara 15-30 menit setiap harinya agar terlepas sejenak dari rutinitas pekerjaan yang selalu dilakukan. Berbagai hal bisa dilakukan selama setengah jam tersebut. Biasanya sih, saya menghabiskan waktu dengan berolahraga. Jika kurang dari setengah jam, saya memilih untuk mendengarkan musik, membaca berita atau bernafas dengan teratur secara sadar. Yang saya rasakan setelah melakukan “ritual pelepasan” ini ialah saya merasa lega dan utuh kembali. Pikiran yang sempat rehat kembali segar. Di dalam hati saya juga terasa lapang.
Penting bagi kita untuk meluangkan waktu bagi diri sendiri. Sekedar menerbangkan pikiran kita ke mana-mana atau melayangkan pandangan keluar jendela bisa membantu kita untuk fresh kembali. Banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan selama seperempat jam atau setengah jam di setiap harinya. Lakukan saja secara spontan dan tinggalkan semua pekerjaan untuk sementara waktu. Kemudian hirup oksigen melalui hidung secara perlahan dan dalam, lalu hembuskan dengan hati-hati melalui mulut seperti kita meniup bunga dandelion. Hasilnya, pikiran dan perasaan kita akan tenang kembali. Bahkan, wajah kita ikut memancarkan aura positif.
Tidak percaya? Monggo loh dicoba dulu…