Entah kenapa buat saya, semua makanan jadi terlihat lezat dan menggoda ketika bulan puasa. Apalagi kalau lihat takjil khas bulan Ramadan seperti es blewah, es buah timun suri, kolak, termasuk berbagai goreng-gorengan! Rasanya, tuh, bikin laper mata :D
Saya sendiri, sudah cukup paham kalau makanan di atas tidak terlalu baik dikonsumsi secara berlebihan. Sama seperti yang ditulis Maya dalam artikel 'Bijak Memilih Menu Buka Puasa', saya pun memilih untuk membatasinya. Toh, sebenarnya para pakar kesehatan juga menganjurkan untuk berbuka puasa dengan yang manis untuk mengembalikan gula darah dan tenaga setelah seharian berpuasa. Boleh makan, tapi nggak berlebihan.
Buat saya yang punya gigi sensitif, memilih menu buka puasa memang susah susah gampang. Soalnya makanan takjil yang manis dan dingin berpotensi besar memicu rasa ngilu yang hebat. Akhirnya apa? Kalau gigi ngilu, yang ada buka puasa jadi nggak maksimal.
Dalam sebuah artikel kesehatan yang pernah saya baca, kondisi gigi ngilu memang sering dialami saat bulan puasa seperti ini. Menurut artikel tersebut, saat puasa rongga mulut kita dalam keadaan kering karena nggak ada makanan yang dikunyah. Hal ini menyebabkan air liur yang dikeluarkan berkurang. Padahal, seperti yang kita ketahui kalau air liur punya peran penting untuk menjaga mulut kita dalam keadaan lembap dan nyaman, melawan kuman di mulut, mencegah bau mulut, dan tentunya menjaga gigi yang sensitif.
Ini pun diamini Amanda Parikesit selaku Brand Manager Sensodyne. Ia juga mengungkapkan kalau saat berpuasa rongga mulut dalam keadaan kering karena tidak ada makanan yang dikunyah sehari penuh sehingga aktivitas air liur yang dikeluarkan berkurang. Hal ini menyebabkan berkurangnya fungsi air ludah dalam melindungi gigi yang sensitif, sehingga rasa ngilu pun semakin terasa.
“Saat berpuasa, gangguan gigi sensitif masih tetap mengintai. Gigi sensitif merupakan kondisi berubahnya struktur gigi yang menyebabkan bagian gigi bernama 'dentin' terbuka. Indikasinya adalah rasa ngilu yang tajam dan sesaat terasa ketika terkena rangsangan makan atau minum panas, dingin, manis atau asam,” ungkapnya.
Kalau ngilu gigi ini terus menurus dialami selama bulan puasa, sayang sekali kan? Kenikmatan menyantap hidangan buka puasa bisa terganggu. Bahkan, kondisi seperti ini bisa mengurangi kehangatan momen berbuka puasa bersama teman dan keluarga. makanya, sangat penting bagi kita untuk mencari solusi yang tepat untuk membebaskan diri dari rasa ngilu akibat permasalahan gigi sensitif agar kita dapat menjalani puasa dengan nikmat. Iya, kan?
Untuk itu, Sensodyne memberikan beberapa kiat dalam rangka mencegah rasa ngilu ketika berbuka puasa antara lain:
Jadi gimana Mommies? Mumpung bulan puasa baru berjalan 2 minggu, yuk, ah kita cegah gigi ngilu supaya bisa (lebih) menikmati ibadah puasa.