banner-detik
PARENTING & KIDS

Kasih Anak Sepanjang Galah?

author

nenglita02 Apr 2014

Kasih Anak Sepanjang Galah?

Pasti pada tau kalimat yang harusnya ada di depan peribahasa di atas kan? Ya, kalau menurut peribahasa, “Kasih Ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah”. Artinya kira-kira, kasih sayang ibu yang diberikan ke kita akan ada seumur hidup, sementara kasih sayang yang kita berikan pada mereka terukur, dan malah hanya sepanjang galah. Tau galah, kan? Itu lho, semacam alat dari bambu yang gunanya untuk memetik buah di pohon.

Apa benar, kasih sayang kita terhadap orangtua hanya sepanjang itu?

Beberapa waktu lalu, hangat hampir di semua media berita mengenai Aisyah. Gadis cilik berusia 8 tahun yang merawat ayahnya yang terbaring sakit. Luar biasa, ya? Luar biasanya lagi, akibat kekurangan biaya, mereka harus meninggalkan rumah dan mencicil becak sebagai tempat tinggal mereka.

*gambar dari sini

Atau kisah Miranda, gadis kecil berkebutuhan khusus berusia 10 tahun yang merawat ayahnya yang stroke.

*gambar dari sini

Membaca berita ini, sungguh membuat saya tertohok. Apa yang saya lakukan pada orangtua saya sejauh ini,  sungguh tak ada apa-apanya dibanding Aisyah atau Miranda.

Sudah lazim bahwa yang namanya kasih sayang turun ke bawah. Dari ibu ke anak, anak ke cucu, cucu ke cicit dan seterusnya. Orangtua overprotektif? Sudah biasa. Orangtua mati-matian merawat anak? Menjadi kewajiban. Tapi bagaimana dengan anak ke orangtua? Atau cucu ke kakek nenek mereka?

Saya mungkin beruntung, melihat contoh nyata dari kasih sayang anak ke orangtua. Seperti yang saya pernah ceritakan di sini, ibu saya merawat nenek sampai akhir hidupnya. Selama lebih dari 14 tahun, Mama saya merawat nenek yang stroke tanpa mengeluh. Saya menyaksikan bagaimana Mama menyuapi nenek, memandikan, memakaikan baju, meladeni ocehan nenek, bahkan menceboki atau memakaikan popok, saat nenek kembali menjadi seperti bayi.

Saya mendapat pelajaran besar dari sini. Kasih sayang anak nggak selalu sepanjang galah.

Bisa nggak kita menyayangi mereka seperti mereka menyayangi kita selama ini? Menurut saya, apapun yang kita berikan, nggak akan setimpal dengan apa yang mereka berikan, yaitu kehidupan. Sederhananya, kalau  nggak ada mereka, kan kita nggak ada.

Jadi, kenapa kita harus protes saat mereka memiliki perbedaan pola pengasuhan dengan kita, padahal kita masih suka bergantung pada mereka?

Kenapa saya harus protes saat Mama mengulang ceritanya, padahal saya sudah mendengarnya beratus kali? Toh, waktu saya kecil, saya juga pasti menanyakan atau menceritakan hal yang sama padanya berulang kali.

Ah, mudah-mudahan kita bisa mematahkan peribahasa di atas dan mengubahnya jadi "Kasih Ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang hayat". Saya yakin, masih ada Miranda dan Aisyah lain di dunia ini, dan Insyaallah di dalam diri kita. Amiiin :)

Share Article

author

nenglita

Rock n Roll Mommy


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan