Pernah nggak tiba-tiba speecless, gara-gara anak ngomong sesuatu karena kesepakatan yang sudah kita buat bersama . Saya sering, haha.
“San, iya, boleh main, setelah makan yaa..”
“Iyaa, Miii”
Lalu makan sesuap dan dia main.
“Saaan, lhoooo, koook main?”
“Iya, aku kan udah makan, Miiii..kata Ummi, aku boleh main, setelah makan..”
Jreeeeeng..
Itu dulu. Sekarang? Ya masih, kadang-kadang, hihi..
Saya pernah nanya di milis Parenthink tentang hal ini. Lalu, dijawab tentang kesepakatan yang SMART sama anak. Ketika kita bikin kesepakatan sama anak, dicek dulu sudah SMART belum, ada celah yang bisa dipergunakan anak untuk bikin ‘alasan’ nggak? Karena anak itu beneran smart sampe kadang bikin kita “O, ya juga sih..”. Kalau sudah gitu mulai deh adu menang sama mereka.
Apa itu SMART?
Specific, Measurable, Achievable, Realistic, (have a) Time Bond.
Specific, harus jelas.
Misalnya: Kalimat saya “setelah makan” ini ga jelas. “Setelah makan” itu gimana? Bagi dia “setelah makan” itu sesuap, bagi saya “setelah makan” ya sampai makanan habis . Jadi, lebih baik gunakan : “San, iya boleh main, setelah makan dihabiskan, duduk, dikunyah, ditelan, 30 menit ya. Kalau 30 menit Abang ga selesai makannya, Abang di rumah aja, ga boleh main”
Measureable, ukuran yang jelas.
Contoh di atas, kata-kata “setelah makan dihabiskan” itu adalah bentuk ukurannya.
Achievable, namanya kesepakatan.
Hal ini harus bisa dicapai kalau ga bisa dicapai namanya ancaman. Contoh di atas, Abang bisa menghabiskan makanannya. Jadi, banyaknya makanan yang mau dihabiskan disepakati bersama anak.
Realistic, kesepakatan yang bisa dicapai adalah sesuatu yang realistis.
Kadang kita sebagai ortu karena memang pengennya nolak keinginan anak, kita bikin kesepakatan yang ga realistis.
Time-bond, harus jelas waktunya.
Contoh di atas, berlaku jika makan dihabiskan 30 menit, kalau lewat dari itu, kesepakatan batal.
Repot ya? Bukan repot kok, cuma biar melatih ortunya berpikir aja berpikir biar SMART hihihihi
Tapi serius, dengan menggunakan kesepakatan yang SMART kita nggak usah bawel lagi atau adu menang sama anak di mana akhirnya dan umumnya anak harus ‘ngalah’ – ngikutin apa yang kita bilang.
Selamat mencoba!
*thumbnail dari sini